Pantauan Gunung Biru dari Udara

Sabtu, 04 April 2015 - 21:21 WIB
Pantauan Gunung Biru dari Udara
Pantauan Gunung Biru dari Udara
A A A
POSO - Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara rutin melakukan kegiatan patroli udara, di sekitar Gunung Biru yang membentang di empat kecamatan, di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Patroli udara itu menggunakan empat helikopter dari Angkatan Laut (AL) yang turut mendukung kegiatan latihan pasukan pemukul reaksi cepat TNI. Hingga kini, kegiatan latihan pasukan pemukul reaksi cepat itu masih berlangsung.

Salah satu yang menonjol dari latihan itu adalah pergerakan empat unit Helikopter Bell MI. Selain dikerahkan untuk melakukan penembakan, juga digunakan untuk patroli udara di sekitar Gunung Biru.

Wilayah Gunung Biru, secara administrasi membentang dari Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir Selatan, Poso Pesisir, serta Kecamatan Lore Utara.

Dalam patroli itu, helikopter bukan hanya memonitor aktivitas di sekitar Gunung Biru. Tetapi juga dampak dari ledakan pasca pelucuran serangan roket yang dilakukan oleh dua kendaraan taktis peluncur roket oleh marinir TNI AL.

Gunung biru yang selama ini diduga sebagai basis pergerakan dari kelompok teroris Santoso, nampak sebagian besar masih merupakan hutan lebat yang kerap kali ditutupi awan tebal, sehingga menyulitkan pandangan petugas melihat ke darat.

Hutan lebat yang umumnya masih menyelimuti gugusan Gunung Biru itu memberikan tantangan yang tidak mudah bagi upaya pencarian dan pengejaran kelompok Santoso yang oleh Polri telah diburu sejak tahun 2012.

Apalagi, gugusan Gunung Biru itu membentang di wilayah empat kecamatan yang di kaki gunungnya banyak terdapat kebun, serta perkampungan masyarakat.

Patroli udara oleh empat helikopter jenis Bell itu terpantau dilakukan setiap hari oleh TNI, sejak kegiatan latihan PPRC digelar pada 31 Maret hingga 15 April 2015.

Sejauh ini, tidak ada laporan pertemuan antara personel TNI dengan kelompok Santoso yang diduga kuat telah keluar dari lokasi Gunung Biru yang menjadi sasaran tembakan roket, dan helikopter, termasuk bantuan tembakan kapal perang.

Komandan Kodiklat TNI Mayjen I Wayan Mendra menegaskan, meskipun sedang dalam kegiatan latihan, namun bila personel TNI bertemu dengan orang orang tidak jelas dan membawa senjata api, maka tindakan tegas akan diambil tanpa ragu-ragu.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9230 seconds (0.1#10.140)