Medan Akan Bangun Sekolah Autis

MEDAN - Pemerintah Kota Medan berencana mengalokasikan anggaran pembangunan sekolah untuk anak autis pada 2016 mendatang. Setelah itu, secara bertahap akan disiapkan fasilitas umum lain untuk anak-anak penyandang autis.

“Pengalokasian anggaran untuk fasilitas ini bertujuan mewujudkan Kota Medan sebagai kota peduli anak autis,” kata Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, saat membuka peringatan Hari Anak Autis Sedunia tahun 2015 yang dirangkai dengan acara pentas dan lomba anak autis, di halaman Istana Maimun, Jumat (3/4).

Menurut dia, anak-anak berkebutuhan khusus merupakan anugerah sangat indah yang diberikan Allah SWT. Mereka telah membukakan mata semua bahwa kekurangan bukanlah sesuatu yang harus diratapi, melainkan potensi yang tidak ternilai harganya. Fakta membuktikan anak-anak autis adalah bagian dari generasi emas yang populasinya cukup banyak. Jika potensi mereka dioptimalkan sesuai bidangnya masing-masing, dia optimistis Kota Medan akan berjaya menjadi kota kompetitif.

“Autisme merupakan keadaan anak sejak lahir tidak mampu membentuk hubungan sosial atau berkomunikasi lancar dengan lingkungannya. Keadaan seperti ini bukan menjadi penghalang bagi orang tua dalam berupaya membangun komunikasi hingga membantu anak tersebut tumbuh dan berkembang,” ungkap Eldin.

Dalam sebuah penelitian, kata Eldin, anak autis disebutkan memiliki tingkat intelegensia rendah, namun banyak juga yang melebihi rata-rata. Orang tualah yang harus bekerja keras untuk mengajak anak-anak ekstra emas ini agar dapat membangun relasi sosialnya dengan lingkungan, dan menggali potensi diri hingga mengembangkannya dengan baik.

Apalagi, tidak sedikit tokoh besar dunia telah memberikan sumbangsihnya seperti ilmuwan, Albert Einstein dan Presiden Amerika Serikat ketiga, Thomas Jefferson, yang ternyata dahulunya penyandang autis.

Ketua Yayasan Aryo Projo Suryo, Asmuni Parinduri, sebelumnya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi wali kota Medan atas antusiasme serta kepeduliannya terhadap anak autis di Kota Medan dengan mencanangkan Medan sebagai kota peduli anak autis. Kegiatan itu menjadi agenda tahunan Kota Medan.

Dia juga mendukung rencana Pemko Medan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sekolah anak autis pada 2016. Selama ini, 78% anak penyandang autis tidak dapat bersekolah karena sekolah yang yang tersedia hanya sekolah luar biasa (SLB).

Lia anggia nasution