Rehab Jalan Tambak Lorok Telan Rp3 M

Rehab Jalan Tambak Lorok Telan Rp3 M
A
A
A
SEMARANG - Kerusakan jalan akses menuju Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Tambak Lorok di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari akan segera dibenahi.
Dinas Bina Marga Kota Semarang menggelontorkan dana Rp3 miliar untuk perbaikan jalan tersebut. “Saat ini rencana perbaikan jalan ini masih dalam proses persiapan lelang. Semoga secepatnya selesai sehingga pekerjaan bisa segera dilakukan,” kata Kepala Dinas Bina Marga Kota Iswar Aminnudin kemarin.
Perbaikan jalan di daerah tersebut menggunakan konstruksi rigid atau perkerasan dengan beton sepanjang 600 meter dan lebar 6 meter. Perbaikan jalan tersebut menelan dana Rp3 miliar, yang mana Rp2,9 miliar di antaranya untuk konstruksi dan sisanya digunakan untuk supervisi kegiatan senilai Rp50 juta. “Perbaikan jalan ini sesuai dengan permintaan warga sekitar dan rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) IPLT DPRD Kota Semarang. Jadi memang menjadi prioritas Bina Marga,:” ucapnya.
Menurut anggota Pansus IPLT DPRD Kota Semarang Suharsono, banyak persoalan yang harus diselesaikan terkait fasilitas tersebut. Salah satunya akses jalan masuk yang mengalami kerusakan di sejumlah titik. “Kami berharap hanya dilakukan perbaikan. Karena kalau dilakukan peninggian jalan, kami khawatir ada persoalan pada jalan di bawah jembatan Jalan Arteri Yos Sudarso,” katanya.
Persoalan lain yang harus diselesaikan adalah standar operasional dan prosedur pembuangan limbah yang selama ini belum tersentuh teknologi. Selama ini limbah tinja yang diangkut mobil langsung dibuang ke dalam kolam yang telah disediakan. “Mestinya harus ada teknologi setelah limbah tinja itu dibuang. Apakah akan digunakan untuk pupuk kompos atau biogas. Yang terjadi selama ini dibuang begitu saja, kalau penuh kolam dikuras,” kata politikus asal PKS ini.
Padahal saat ini sudah banyak teknologi pengelolaan tinja modern dan bisa mendatangkan manfaat. Dia juga meminta ketegasan pemkot menangani pembuangan limbah tinja yang tidak sesuai aturan. “Meski aturan sudah ada aturan baku, ada dugaan pembuangan limbah tinja di luar kawasan Tambak Lorok masih saja terjadi,” ucapnya.
Sementara itu, warga Tambakrejo menyambut baik rencana perbaikan jalan di daerah tersebut. Perwakilan warga Sutejo menuturkan, kerusakan jalan menuju IPLT sudah berlangsung cukup lama sehingga mendesak diperbaiki. “Kami ingin pemkot memperbaiki jalan tersebut. mudahmudahan bisa terealisasi secepatnya,” katanya.
M abduh
Dinas Bina Marga Kota Semarang menggelontorkan dana Rp3 miliar untuk perbaikan jalan tersebut. “Saat ini rencana perbaikan jalan ini masih dalam proses persiapan lelang. Semoga secepatnya selesai sehingga pekerjaan bisa segera dilakukan,” kata Kepala Dinas Bina Marga Kota Iswar Aminnudin kemarin.
Perbaikan jalan di daerah tersebut menggunakan konstruksi rigid atau perkerasan dengan beton sepanjang 600 meter dan lebar 6 meter. Perbaikan jalan tersebut menelan dana Rp3 miliar, yang mana Rp2,9 miliar di antaranya untuk konstruksi dan sisanya digunakan untuk supervisi kegiatan senilai Rp50 juta. “Perbaikan jalan ini sesuai dengan permintaan warga sekitar dan rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) IPLT DPRD Kota Semarang. Jadi memang menjadi prioritas Bina Marga,:” ucapnya.
Menurut anggota Pansus IPLT DPRD Kota Semarang Suharsono, banyak persoalan yang harus diselesaikan terkait fasilitas tersebut. Salah satunya akses jalan masuk yang mengalami kerusakan di sejumlah titik. “Kami berharap hanya dilakukan perbaikan. Karena kalau dilakukan peninggian jalan, kami khawatir ada persoalan pada jalan di bawah jembatan Jalan Arteri Yos Sudarso,” katanya.
Persoalan lain yang harus diselesaikan adalah standar operasional dan prosedur pembuangan limbah yang selama ini belum tersentuh teknologi. Selama ini limbah tinja yang diangkut mobil langsung dibuang ke dalam kolam yang telah disediakan. “Mestinya harus ada teknologi setelah limbah tinja itu dibuang. Apakah akan digunakan untuk pupuk kompos atau biogas. Yang terjadi selama ini dibuang begitu saja, kalau penuh kolam dikuras,” kata politikus asal PKS ini.
Padahal saat ini sudah banyak teknologi pengelolaan tinja modern dan bisa mendatangkan manfaat. Dia juga meminta ketegasan pemkot menangani pembuangan limbah tinja yang tidak sesuai aturan. “Meski aturan sudah ada aturan baku, ada dugaan pembuangan limbah tinja di luar kawasan Tambak Lorok masih saja terjadi,” ucapnya.
Sementara itu, warga Tambakrejo menyambut baik rencana perbaikan jalan di daerah tersebut. Perwakilan warga Sutejo menuturkan, kerusakan jalan menuju IPLT sudah berlangsung cukup lama sehingga mendesak diperbaiki. “Kami ingin pemkot memperbaiki jalan tersebut. mudahmudahan bisa terealisasi secepatnya,” katanya.
M abduh
(ftr)