Umat Katolik Waingapu Jalani Prosesi Cium Salib

Jum'at, 03 April 2015 - 20:14 WIB
Umat Katolik Waingapu Jalani Prosesi Cium Salib
Umat Katolik Waingapu Jalani Prosesi Cium Salib
A A A
WAINGAPU - Sekitar 2.000 umat Katolik di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sore hingga jelang malam ini dengan khusyuk dan khidmad mengikuti misa Jumat Agung mengenang wafatnya Yesus Kristus. Misa yang dilaksanakan di Gereja Paroki Sang Penebus itu berjalan aman dan lancar.

Umat dari aneka latar belakang profesi dan usia, nampak dengan khusyuk mengikuti satu per satu acara yang dilaksanakan dalam misa itu, di antaranya ibadah penyembahan salib dan juga penciuman salib. Tak peduli harus mengantre panjang, warga rela menunggu kesempatan untuk mencium salib pada tiga titik di dalam gereja.

Adapun prosesi cium salib ini merupakan bentuk penyerahan diri dan rasa syukur atas ditebusnya dosa umat manusia oleh Tuhan Yesus Kristus setelah sebelumnya mengalami penyiksaan dan lalu menyerahkan nyawa sebagai tumbal dosa umat manusia.

Tak hanya itu, sebagai bentuk berkabung atas kematian Yesus Kristus, ruang atau bagian dalam gereja tidak dihiasi sebagaimana lazimnya. Ornamen dan aksesori dalam gereja justru dibiarkan kosong tanpa lilin dan bunga. Patung salib utama juga dibungkus kain ungu, altar, dan tabernakel dibiarkan tanpa taplak. Patung Bunda Maria dibungkus rapat dengan kain tenun ikat khas Sumba.

Yang menonjol justru tampilan miniatur salib lengkap dengan simbolisasi peralatan yang dipakai untuk menyiksa Yesus hingga wafatnya, seperti duri, tombak, palu, paku, dan parang.

"Saya datang bersama istri dan ketiga anak saya. Yang ini baru usia sembilan bulan. Saya bawa agar bisa juga cium salib. Ini merupakan Jumat Agung dan Paskah pertama bagi anak saya ini. Jadi Walau datang dan antre dari jam setengah tiga tadi, saya tetap bersyukur dan bersukacita," jelas Sinto ketika ditanya kesannya dengan perayaan dan prosesi Jumat Agung itu, Jumat (3/4/2015).

Keletihan dalam mengikuti prosesi Jumat Agung ini akan bermuara pada sukacita dan kebersaman keluarga merayakan Paskah yang puncaknya akan dirayakan pada Minggu pagi mendatang.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7685 seconds (0.1#10.140)