Pencuri Brankas Beraksi dari Pantura hingga Jakarta
A
A
A
SEMARANG - Petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jawa Tengah membekuk komplotan pencuri spesialis brankas dan komputer yang biasa beraksi di pantura Jateng hingga DKI Jakarta.
Komplotan ini tercatat pernah melakukan kejahatan di 20 tempat berbeda. Saat beraksi, hampir semua lokasinya adalah rumah kosong atau ditinggal penghuninya. Komplotan ini membawa alatalat linggis, pemotong gembok hingga palu godam. Bahkan brankas sangat tebal pun bisa dihancurkan oleh kelompok ini. Empat tersangka ditangkap, sisanya empat tersangka masih buron.
Penadah aneka barang curian ini adalah pasangan suami istri (pasutri) yang sudah bercerai. Masing-masing tersangka adalah Mario Arisona,31, warga Kecamatan Koja, Jakarta Utara; Solekhudin,41, warga Tegal yang mempunyai tiga alamat tinggal yakni di Kampung Baru, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur; Desa Jatibogor, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal; dan Kampung Rawasapi, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi; Kustinah,41, yang juga punya dua alamat tinggal sama dengan tersangka Solekhudin kecuali di Suradadi.
Tersangka Solekhudin dan Kustinah inilah pasutri yang telah bercerai. Meski sudah bercerai, mereka masih tinggal serumah dan menjadi penadah barang curian. Satu tersangka lainnya bernama Ahmad Kariri,27, bertempat tinggal di Dukuh Bulu RT 01/RW 04, Desa Kemuning, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Dia ditangkap dan ditahan petugas Polres Tegal. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto menyebut di Jawa Tengah komplotan ini beraksi mulai dari Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan hingga Batang.
“Semuanya di pantura. Di DKI Jakarta juga mereka telah beraksi di beberapa TKP,” katanya di Markas Dit Reskrimum Polda Jawa Tengah, kemarin. Penyidikan sementara, TKP kejahatan komplotan ini di antaranya Minggu (9/11/- 2014) sekitar pukul 09.45 WIB di Jalan Raya Talang dengan kerugian sekira Rp42,2 juta; pada Minggu (22/12/2014) sekitar pukul 09.30 WIB di kantor Telkomsel Distribusi Center Kisel Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Brebes, kerugian sekira Rp100 juta dan pada Minggu (22/2) sekitar pukul 09.30 WIB di kantor PT Tata Asri Fatmawati Cilandak, kerugian mencapai Rp80 juta. “Tiga tersangka ditahan di Mapolda Jawa Tengah. Satu tersangka di Polres Tegal,” ucap Liliek.
Beraksi di Siang Hari
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Purwadi Arianto menuturkan pengungkapan sindikat ini diawali terekamnya dua tersangka di salah satu bilik ATM di Kabupaten Batang. Mereka baru saja mencuri, termasuk menggasak ATM korban. Modus pencurian, mereka membagi tugas. Sebagian pelaku menjebol pintu, memotong gembok dan masuk rumah.
Pelaku lain tetap di mobil dengan keadaan mesin hidup. “Gembok besar pun bisa dipotong dengan cepat. Sasarannya brankas, kalau tidak ada mereka ambil televisi ataupun komputer. Alat musik keyboard pun ikut diambil,” papar Purwadi.
Kelompok ini terbentuk di Kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Sebagian anggotanya adalah perantau asal Kabupaten Tegal. Tersangka Solekkhudin alias Udin, yang sudah ditangkap, merupakan residivis. Penyidik sudah mengantongi identitas para tersangka yang masih buron. Masing-masing AR, tinggal di Bogor; NM tinggal di Jakarta; BY tinggal di Jakarta dan MYD alias Ujang, tinggal di Jakarta.
Barang bukti yang diamankan polisi, selain aneka linggis, pemotong besi hingga palu godam juga aneka hasil curian. Mulai dari CPU, motherboard komputer, TV LED maupun LCD, perhiasan, brankas yang sudah dirusak hingga mobil Toyota warna Silver nomor polisi B 1800 PK.
Eka setiawan
Komplotan ini tercatat pernah melakukan kejahatan di 20 tempat berbeda. Saat beraksi, hampir semua lokasinya adalah rumah kosong atau ditinggal penghuninya. Komplotan ini membawa alatalat linggis, pemotong gembok hingga palu godam. Bahkan brankas sangat tebal pun bisa dihancurkan oleh kelompok ini. Empat tersangka ditangkap, sisanya empat tersangka masih buron.
Penadah aneka barang curian ini adalah pasangan suami istri (pasutri) yang sudah bercerai. Masing-masing tersangka adalah Mario Arisona,31, warga Kecamatan Koja, Jakarta Utara; Solekhudin,41, warga Tegal yang mempunyai tiga alamat tinggal yakni di Kampung Baru, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur; Desa Jatibogor, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal; dan Kampung Rawasapi, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi; Kustinah,41, yang juga punya dua alamat tinggal sama dengan tersangka Solekhudin kecuali di Suradadi.
Tersangka Solekhudin dan Kustinah inilah pasutri yang telah bercerai. Meski sudah bercerai, mereka masih tinggal serumah dan menjadi penadah barang curian. Satu tersangka lainnya bernama Ahmad Kariri,27, bertempat tinggal di Dukuh Bulu RT 01/RW 04, Desa Kemuning, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Dia ditangkap dan ditahan petugas Polres Tegal. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto menyebut di Jawa Tengah komplotan ini beraksi mulai dari Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan hingga Batang.
“Semuanya di pantura. Di DKI Jakarta juga mereka telah beraksi di beberapa TKP,” katanya di Markas Dit Reskrimum Polda Jawa Tengah, kemarin. Penyidikan sementara, TKP kejahatan komplotan ini di antaranya Minggu (9/11/- 2014) sekitar pukul 09.45 WIB di Jalan Raya Talang dengan kerugian sekira Rp42,2 juta; pada Minggu (22/12/2014) sekitar pukul 09.30 WIB di kantor Telkomsel Distribusi Center Kisel Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Brebes, kerugian sekira Rp100 juta dan pada Minggu (22/2) sekitar pukul 09.30 WIB di kantor PT Tata Asri Fatmawati Cilandak, kerugian mencapai Rp80 juta. “Tiga tersangka ditahan di Mapolda Jawa Tengah. Satu tersangka di Polres Tegal,” ucap Liliek.
Beraksi di Siang Hari
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Purwadi Arianto menuturkan pengungkapan sindikat ini diawali terekamnya dua tersangka di salah satu bilik ATM di Kabupaten Batang. Mereka baru saja mencuri, termasuk menggasak ATM korban. Modus pencurian, mereka membagi tugas. Sebagian pelaku menjebol pintu, memotong gembok dan masuk rumah.
Pelaku lain tetap di mobil dengan keadaan mesin hidup. “Gembok besar pun bisa dipotong dengan cepat. Sasarannya brankas, kalau tidak ada mereka ambil televisi ataupun komputer. Alat musik keyboard pun ikut diambil,” papar Purwadi.
Kelompok ini terbentuk di Kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Sebagian anggotanya adalah perantau asal Kabupaten Tegal. Tersangka Solekkhudin alias Udin, yang sudah ditangkap, merupakan residivis. Penyidik sudah mengantongi identitas para tersangka yang masih buron. Masing-masing AR, tinggal di Bogor; NM tinggal di Jakarta; BY tinggal di Jakarta dan MYD alias Ujang, tinggal di Jakarta.
Barang bukti yang diamankan polisi, selain aneka linggis, pemotong besi hingga palu godam juga aneka hasil curian. Mulai dari CPU, motherboard komputer, TV LED maupun LCD, perhiasan, brankas yang sudah dirusak hingga mobil Toyota warna Silver nomor polisi B 1800 PK.
Eka setiawan
(ars)