Orang Utan Ini Dievakuasi dari Kandang Milik Warga
A
A
A
KUDUS - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, Rabu siang (1/4/2015) mengevakuasi orang utan dari sebuah kandang milik seorang warga Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Langkah ini dilakukan agar orang utan tersebut mendapat perawatan yang lebih layak.
Orang utan berjenis kelamin jantan asal Tenggarong Kalimantan Timur yang dievakuasi petugas BKSDA berusia 12 tahun. Selama ini, orang utan bernama Jacko, itu dipelihara oleh keluarga Jumono (79).
Kepala BKSDA Jawa Tengah, Suharman mengatakan evakuasi hewan dilindungi ini dilakukan setelah jajarannya mendapat laporan dari Eko Budi Hartono, yang merupakan anak dari Jumono.
Jacko rencananya akan dibawa ke tempat baru yakni di lokasi Calon Lembaga Konservasi Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri."Evakuasi Jacko ini atas kesadaran dari keluarga Jumono," kata Suharman, Rabu (1/4/2014).
Setelah dievakuasi dari Kudus, Jacko itu akan dikarantina terlebih dulu. Proses karantina ini sekaligus untuk mengetahui sejauh mana adaptasi hewan dilindungi yang eksistensinya terancam punah itu terhadap lingkungan barunya. Selain itu juga sekaligus untuk mengetahui kondisi kesehatan Jacko.
“Apakah ada penyakit atau tidak, akan kita cek dulu sebab tak bisa dilihat secara kasat mata,” ujar Kepala Konservasi Wilayah 1 BKSDA Jawa Tengah, Johan Setiawan.
Orang utan berjenis kelamin jantan asal Tenggarong Kalimantan Timur yang dievakuasi petugas BKSDA berusia 12 tahun. Selama ini, orang utan bernama Jacko, itu dipelihara oleh keluarga Jumono (79).
Kepala BKSDA Jawa Tengah, Suharman mengatakan evakuasi hewan dilindungi ini dilakukan setelah jajarannya mendapat laporan dari Eko Budi Hartono, yang merupakan anak dari Jumono.
Jacko rencananya akan dibawa ke tempat baru yakni di lokasi Calon Lembaga Konservasi Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri."Evakuasi Jacko ini atas kesadaran dari keluarga Jumono," kata Suharman, Rabu (1/4/2014).
Setelah dievakuasi dari Kudus, Jacko itu akan dikarantina terlebih dulu. Proses karantina ini sekaligus untuk mengetahui sejauh mana adaptasi hewan dilindungi yang eksistensinya terancam punah itu terhadap lingkungan barunya. Selain itu juga sekaligus untuk mengetahui kondisi kesehatan Jacko.
“Apakah ada penyakit atau tidak, akan kita cek dulu sebab tak bisa dilihat secara kasat mata,” ujar Kepala Konservasi Wilayah 1 BKSDA Jawa Tengah, Johan Setiawan.
(sms)