Dua Warga Bantul Terindikasi ISIS
A
A
A
BANTUL - Dua warga Bantul terindikasi menjadi anggota jaringan Islamic State in Iraq and Syiria (ISIS). Dua orang tersebut adalah warga Bambanglipuro dan Banguntapan. Kedua warga tersebut sering bolak-balik ke Negara Suriah.
Saat ini, hanya warga Banguntapan yang sudah kembali, sementara warga Bambanglipuro belum kembali ke tanah air.
Kapolres Bantul AKBP Surawan mengaku menengarai dua warga Bantul tersebut masuk dalam jaringan ISIS.
Sampai saat ini, pihaknya masih memantau pergerakan kedua warga tersebut, dan mengamati seluruh gerak-gerik dari warga Banguntapan yang sudah beraktivitas di Bantul.
Berdasarkan pantauan, warga Banguntapan tersebut kini sudah gencar melakukan ceramah-ceramah.
“Kalau usia ada yang sudah berumur dan satunya lagi masih muda,” paparnya, Rabu (1/4/2015).
Namun demikian, Surawan belum mendapatkan laporan atau indikasi jika wilayah Bambanglipuro dan Banguntapan menjadi basis atau sudah ada sel-sel pergerakan ISIS.
Dan baru dua orang tersebut yang diindikasikan tergabung ISIS. Meskipun Surawan mengakui jika ada beberapa simpatisan yang sudah mengikuti jejak keduanya.
Surawan mengatakan, pihaknya memang saat ini masih melakukan pemantauan pergerakan mereka.
Soal perekrutan anggota, Surawan mengaku masih mendalaminya karena belum menemukan pola pergerakan mereka.
Surawan juga menandaskan jika keduanya ada indikasi bergabung dengan ISIS di Suriah, karena pantauannya selama ini hanya baru keimigrasian mereka berdua.
“Kami baru memantau proses keimigrasiannya saja. Soal bergabung di sana (Suriah) kami belum bisa memastikan,” tandasnya.
Untuk jaringan di Yogyakarta, Surawan juga belum menemukannya. Sejauh ini mereka berdua baru tergabung dengan jaringan yang ada di Jakarta.
Dan sel-sel jaringan di daerah seperti Bantul dan sekitarnya juga belum ada, meskipun ada beberapa organisasi radikal di wilayah ini.
Untuk meminimalisir pergerakan dan bahaya ISIS, pihak Polres Bantul saat ini giat melakukan pendekatan ke masyarakat.
Saat ini, pihaknya melakukan pendekatan dan sosialisasi ke kaum rois (pengurus masjid) dan gencar melakukan pengajian. Salah satunya, Polres giat melaksanakan pengajian dengan Kyai Habib Syech.
“Kami rekrut Habib Syech untuk melakukan sosialisasi secara massal,” ungkapnya.
Kapolsek Bantul, Kompol Fajar Pamuji mengatakan, pihaknya gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya ISIS.
Mereka kini mendekati kaum Rois, karena harapannya dengan pemberi penerangan kepada kaum rois, info bahaya ISIS dapat disebarluaskan ke jamaahnya.
Dia meminta kepada semua yang hadir untuk mewasdai gerakan ini mengingat gerakan ini merupakan gerakan radikal yang tidak cocok dengan visi dan misinya akan dibantai olehnya.
Dia berharap agar masyarakat lebih waspada dan tidak mudah terbujuk ajakan untuk bergabung sebagai anggota ISIS.
“Jika menemukan indikasi pergerakaan mereka, masyarakat bisa melaporkan langsung ke polisi terdekat,” tandasnya.
Saat ini, hanya warga Banguntapan yang sudah kembali, sementara warga Bambanglipuro belum kembali ke tanah air.
Kapolres Bantul AKBP Surawan mengaku menengarai dua warga Bantul tersebut masuk dalam jaringan ISIS.
Sampai saat ini, pihaknya masih memantau pergerakan kedua warga tersebut, dan mengamati seluruh gerak-gerik dari warga Banguntapan yang sudah beraktivitas di Bantul.
Berdasarkan pantauan, warga Banguntapan tersebut kini sudah gencar melakukan ceramah-ceramah.
“Kalau usia ada yang sudah berumur dan satunya lagi masih muda,” paparnya, Rabu (1/4/2015).
Namun demikian, Surawan belum mendapatkan laporan atau indikasi jika wilayah Bambanglipuro dan Banguntapan menjadi basis atau sudah ada sel-sel pergerakan ISIS.
Dan baru dua orang tersebut yang diindikasikan tergabung ISIS. Meskipun Surawan mengakui jika ada beberapa simpatisan yang sudah mengikuti jejak keduanya.
Surawan mengatakan, pihaknya memang saat ini masih melakukan pemantauan pergerakan mereka.
Soal perekrutan anggota, Surawan mengaku masih mendalaminya karena belum menemukan pola pergerakan mereka.
Surawan juga menandaskan jika keduanya ada indikasi bergabung dengan ISIS di Suriah, karena pantauannya selama ini hanya baru keimigrasian mereka berdua.
“Kami baru memantau proses keimigrasiannya saja. Soal bergabung di sana (Suriah) kami belum bisa memastikan,” tandasnya.
Untuk jaringan di Yogyakarta, Surawan juga belum menemukannya. Sejauh ini mereka berdua baru tergabung dengan jaringan yang ada di Jakarta.
Dan sel-sel jaringan di daerah seperti Bantul dan sekitarnya juga belum ada, meskipun ada beberapa organisasi radikal di wilayah ini.
Untuk meminimalisir pergerakan dan bahaya ISIS, pihak Polres Bantul saat ini giat melakukan pendekatan ke masyarakat.
Saat ini, pihaknya melakukan pendekatan dan sosialisasi ke kaum rois (pengurus masjid) dan gencar melakukan pengajian. Salah satunya, Polres giat melaksanakan pengajian dengan Kyai Habib Syech.
“Kami rekrut Habib Syech untuk melakukan sosialisasi secara massal,” ungkapnya.
Kapolsek Bantul, Kompol Fajar Pamuji mengatakan, pihaknya gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya ISIS.
Mereka kini mendekati kaum Rois, karena harapannya dengan pemberi penerangan kepada kaum rois, info bahaya ISIS dapat disebarluaskan ke jamaahnya.
Dia meminta kepada semua yang hadir untuk mewasdai gerakan ini mengingat gerakan ini merupakan gerakan radikal yang tidak cocok dengan visi dan misinya akan dibantai olehnya.
Dia berharap agar masyarakat lebih waspada dan tidak mudah terbujuk ajakan untuk bergabung sebagai anggota ISIS.
“Jika menemukan indikasi pergerakaan mereka, masyarakat bisa melaporkan langsung ke polisi terdekat,” tandasnya.
(sms)