Kurang Serius

Selasa, 31 Maret 2015 - 10:05 WIB
Kurang Serius
Kurang Serius
A A A
MEDAN - PSMS Medan dinilai kurang serius menghadapi Kompetisi Divisi Utama 2015. Kekalahan Ayam Kinantan 1-2 dari PSPS Pekanbaru pada penyisihan Grup A Piala Pangdam I/Bukit Barisan menjadi bukti ketidakseriusan tersebut.

Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Edy Rahmayadi mengatakan, keseriusan manajemen PSMS menatap Kompetisi Divisi Utama 2015 patut dipertanyakan. Seusai PSMS kalah, Pangdam langsung mengumpulkan seluruh pemain, ofisial, dan tim pelatih di Lapangan Sektor Barat. Pangdam langsung menyampaikan keluh kesahnya di hadapan seluruh pemain yang duduk di rumput.

“Setahu saya, dalam istilah bola jangan sampai ada ruangan kosong. Ini terlihat jelas di lini tengah, jadinya ketika diserang langsung kalah,” kata Edy. Dari pertanyaannya tersebut, muncul jawaban yang membuatnya terkejut. Ternyata, pemain dan pelatih belum mendapatkan tiga bulan gaji. Sebelumnya sudah beredar kabar kalau para pemain sempat mengeluhkan molornya pembayaran gaji.

Dengan kondisi ini, dia tidak menyalahkan pemain maupun pelatih. PSMS yang telah menjadi klub profesional mewajibkan manajemen membayar gaji pemain sesuai kontrak. “Saya baru tahu kalau kalian belum gajian. Kalau saya di posisi kalian (pemain), mungkin sama yang akan saya lakukan. Bertanding jadi tidak semangat. Hitung gajimu yang belum dibayar. Nanti laporkan kepada saya,” tuturnya.

Edy berjanji akan membayar langsung tunggakan gaji pemain dan pelatih tanpa melalui manajemen. Kondisi ini membuatnya terkejut, karena manajemen hanya mengeluhkan kekurangan dana untuk berlaga di Kompetisi Divisi Utama 2015. “Sudah, masalah gaji akan saya selesaikan. Jangan loyo lagi di pertandingan kedua. Kalau sudah diserahkan ke saya (administrasi), dalam waktu dekat kami selesaikan,” ujarnya.

Pelatih PSMS Edi Syahputra mengatakan kondisi pemain di luar teknis tak bisa mengatasi. Tunggakan gaji yang dialami menjadi gangguan psikologis pemain. Selama ini, dia menahan agar pemain fokus ke Pangdam I/BB Cup. “Selama tidak gajian, kami tidak pernah ada mengungkapkan kepada media, selalu kami tahan. Tapi, kondisi sekarang berbeda. Pemain tidak tahan dan menjadi berdampak pada pertandingan,” ujarnya.

Edi mengaku tidak memburu uang di PSMS. Di mengakui banyak yang menanyakan keputusannya melatih PSMS karena selama ini tersandung kasus tunggakan gaji. “Saya di sini tidak memandang Indra Sakti, tidak memandang pengurus. Tapi, saya terpanggil karena PSMS. Saya cinta PSMS,” tandasnya. Manajer PSMS Ahmad Rivai Lubis tak membantah persoalan tersebut. Namun, dia menegaskan pembayaran gaji tidak dilakukan selama dua bulan.

“Kalau tiga bulan, tidaklah. Pemain kandikontrak Februari,” katanya, sembari berlalu. Dalam pertandingan ini PSMS yang berlaga di Grup A unggul lebih dulu melalui Fajar Fitri Adinata pada menit ke-10. Namun, PSPS langsung bangkit dengan membalas dua gol sekaligus melalui Ahmad Ikhwan pada menit ke-21 dan Ifrawadi (49).

Haris dasril
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7135 seconds (0.1#10.140)