Bulog Kesulitan Serap Gabah Petani

Selasa, 31 Maret 2015 - 09:32 WIB
Bulog Kesulitan Serap...
Bulog Kesulitan Serap Gabah Petani
A A A
INDRAMAYU - Bulog Sub Divre Indramayu kesulitan untuk menyerap harga gabah di tingkat petani saat ini. Pasalnya, harga gabah di tingkat petani pada awal musim panen cukup tinggi, di tingkat petani di atas Rp4.000/kg.

“Kami akui harga gabah di tingkat petani masih tinggi. Saat ini kami baru bisa menyerap pem - belian beras dari petani, karena harganya di bawah HPP,”kata Kasub Divre Bulog Indramayu Attar Rizal. Diprediksi, harga gabah akan mulai turun pada masa panen raya mendatang yang akan mulai merata pada perte ngahan April mendatang.

“Pertengah an april, akan mulai turun karena masuk masa puncak panen raya,”kata dia. Bulog Indramayu se benarnya telah memercepat penyerapan gabah di kalangan petani pada pertengahan Maret lalu. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan stok beras bulog di sejumlah gudang. Selain itu, penyerapan gabah dapat menekan angka kenaikan beras yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Bulog Indramayu menargetkan penyerapan atau pengadaan gabah sebesar 69.000 ton pada tahun ini.

Jumlah penyerapan gabah lebih rendah diban dingkan target pengadaan tahun lalu sebesar 97.000 ton. Salah satu upaya yang di lakukan adalah menambah jumlah mitra kerja bulog untuk menyerap gabah hasil panen petani. Hal senada diungkapkan Wakil Kepala Sub Divre Bulog Indramayu Sunarto. Dia mengaku, dengan mitra bulog yang dimiliki diharapkan target pengadaan dapat terpenuhi. Dia juga berharap dengan semakin banyaknya mitra kerja bulog, akan semakin memudahkan penyerapan gabah hasil panen petani.

“Kami akui, pe nyerapan gabah pada tahun lalu anjlok, karena terkendala banjir besar pada awal tahun lalu. Mudahmudahan tahun ini, bisa terealisasi,”kata dia. Pada tahun lalu, target pe - ngadaan sebesar 97.000 ton, namun terealisasi hanya 36.000 ton. Untuk memaksimalkan pengadaan pada ini, pihaknya telah membentuk tim seleksi dan evaluasi. Tim seleksi internal Bulog Indramayu mengevaluasi terkait berapa persen pengadaan yang telah dikirim oleh mitra kerja.

“Dari hasil evaluasi itu akan diketahui mitra kerja mana yang sudah memenuhi kewajiban sesuai kontraknya dan sebaliknya,” kata dia. HPP yang digunakan masih tetap merujuk pada Instruksi Pre siden (Inpres) Nomor 3/2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah. Dalam inpres itu disebutkan bahwa HPP GKG sebesar Rp.4.200/kg. Sementara HPP beras Rp6.600/kg di gudang Perum Bulog.

Tomi indra
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8163 seconds (0.1#10.140)