Ratusan Petani Bisa Gagal Panen

Senin, 30 Maret 2015 - 11:24 WIB
Ratusan Petani Bisa Gagal Panen
Ratusan Petani Bisa Gagal Panen
A A A
MUARAENIM - Ratusan hektare sawah di areal persawahan Datar Pauh Kecamatan Desa Cahaya Alam, Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU), Kabupaten Muaraenim terancam kekeringan.

Penyebabnya, saluran irigasi Siring Pauh Kiri yang mengairi areal persawahan tertimbun longsor. Bahkan, mencapai 100 meter sejak beberapa hari lalu. Padahal, saat ini kondisi tanaman padi milik petani sedang dalam pembiakan batang. Dengan kondisi ini dikhawatirkan padi milik petani akan mengalami gagal panen. Kepala Desa Cahaya Alam Am rullah, 43 mengatakan, kondisi ini menyebabkan pasokan air ke areal persawahan mati total.

Warga sudah berusaha memperbaiki saluran yang tertibun longsor itu secara manual. Hanya saja hingga kini saluran tersebut belum bisa dimanfaatkan. “Karena kondisi longsorannya sangat parah, bahkan ketinggian longsoran mencapai 25 meter,” ungkapnya, kemarin. Jika beberapa hari ke depan saluran belum normal, kata dia, dikhawatirkan akan mengalami kekeringan. Beruntung saat ini sedang musim hujan sehingga padi di areal persawahan sedikit tertolong air hujan.

“Yang jelas, kalau dalam jangka waktu yang lama, sawah akan kekeringan karena hanya mengandalkan hujan turun saja,” ujarnya. Lebih lanjut dia mengatakan, posisi siring ada di lereng bukit sehingga memang sangat rentan longsor. Longsor sendiri menurutnya, diduga karena debit air di siring meluap akibat tingginya intensitas hujan di kawasan itu. “Kejadiannya sore hari, kebetulan saat itu sedang hujan deras,” ujarnya.

Camat SDU Tasman saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Menurutnya, saat ini ratusan petani pemilik sawah dalam kondisi panik dan khawatir sawah mereka kekeringan. Apalagi kondisi tanaman padi di areal persawahan tersebut sedang membutuhkan pasokan air yang maksimal. “Karena tidak ada lagi saluran air di sana selain saluran yang ambruk kemarin. Jelas kalau kondisinya begitu, tanaman padi di sana bisa gagal panen,” katanya.

Komandan Rayon Militer (Danramil) Semendo Kapten Inf Mulyadi menambahkan, pihaknya sudah meninjau langsung ke lokasi dan menurunkan personel membantu petani menyingkirkan material longsoran.Hanya saja menurutya, lang kah terbaik adalah mengalihkan lokasi longsoran. Mengingat posisi saat ini memang rawan longsor.

“Kalau dibenari pun tidak akan lama dan akan longsor lagi, karena kondisi tanahnya memang labil dan rawan longsor,” ujarnya. Hanya saja kata dia, hal itu membutuhkan campur tangan pihak terkait, terutama masalah anggaran untuk material pembuatan saluran irigasi baru. “Kalau masih di sana jelas tidak menjamin, langkah terbaiknya adalah pembuatan saluran irigasi baru,” tegasnya.

Irhamudin sp
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6977 seconds (0.1#10.140)