Eldin: Peran Ulama Sangat Strategis
A
A
A
MEDAN - Sebagai kota multikultural, peranan para ulama di Kota Medan dinilai sangat strategis mendukung percepatan pembangunan serta menjamin kehidupan umat beragama dan kehidupan sosial yang semakin baik di tengah-tengah kebhinnekaan masyarakat.
Para ulama juga berperan penting sebagai pilar pokok dalam membangun kerukunan, sikapsikap toleransi, keterbukaan, serta mengisi bagian penting dalam membangun komunikasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan. “Dengan peran ini, kita memiliki visi yang sama dalam memelihara dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial keagamaan dari semua kelompok agama yang ada.
Peran-peran strategis para ulama selama ini tentunya sangat dibutuhkan dan harus dipertahankan serta ditingkatkan lagi,” ungkap Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, ketika menggelar silaturahmi dengan ustaz dan ustazah se-Kota Medan, di pendopo rumah dinas Wali Kota, baru-baru ini. Acara silaturahmi ini turut dihadiri Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis; Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Mohammad Hatta; serta para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Secara umum, kata Eldin, situasi dan kondisi ketenteraman umum dan ketertiban masyarakat di Kota Medan hingga saat ini memang masih relatif kondusif. Silaturahmi serta keterbukaan juga masih terbangun kokoh. Begitu pula kehidupan sosial keagamaan dan kemasyarakatan, masih berjalan cukup dinamis dengan kerukunan dan toleransi yang tinggi antarumat beragama.
Begitu pun, Eldin mengingatkan, semua lapisan masyarakat harus tetap memiliki kemampuan deteksi dini, guna mengantisipasi dan mewaspadai setiap potensi gangguan dan provokasi kehidupan umat beragama. “Perlu digarisbawahi, kehidupan sosial keagamaan merupakan syarat fundamental dan pokok guna mempercepat serta memperluas pembangunan kota,” ujarnya.
Eldin juga mengingatkan, isu agama merupakan salah satu isu pokok yang sering mengganggu kamtibmas, di samping isu pertanahan dan buruh. Karena itu, media dialog antarumat beragama harus terus ditumbuh kembangkan secara berkesinambungan. Dari sisi kebijakan, Pemko Medan terus mendorong terbinanya hubungan antarumat beragama.
Wali kota selanjutnya mengajak ulama membangun komunikasi, dialog keagamaan secara intens dan berkelanjutan, sehingga secara sosial dapat membangun keterbukaan sekaligus kerja sama antarumat beragama yang semaki berkualitas. Kemudian memfasilitasi tersedianya sarana dan prasarana yang semakin baik guna mendorong identitas kota yang berarsitektur keberagaman agama.
Lalu, memfasilitasi penyelenggaraan event-event sosial keagamaan dari semua kelompok agama yang ada. “Misi kita adalah menciptakan dan mengembangkan Medan sebagai kota religius,” ungkap Eldin. Melalui silaturahmi ini, Eldin berharap dapat berdialog dan berdiskusi guna merumuskan berbagai program pemba-ngunan kota yang bernuansa keagamaan, khususnya terkait pembinaan kepada umat dalam rangka meningkatkan pemahaman agar memiliki interpretasi pengetahuan serta pengamalan yang utuh.
Eldin juga berharap para ustaz dan ustazah ikut menginformasikan kepada jamaahnya tentang kondisi Kota Medan saat ini yang tengah giat dalam pembangunan kota. “Guna mewujudkan Kota Medan sebagai kota dunia tentunya diperlukan peran serta dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Ustaz Amiruddin, mewakili para ulama, mengatakan, harus disadari pembangunan Kota Medan saat ini sangat pesat. Karena itu, sebagai kota besar dan pembangunannya cukup pesat, para ulama berharap Pemko Medan mempercepat pembangunan Islamic Centre. “Sebagai kota besar dan mayoritas penduduknya umat Muslim, Kota Medan sudah sepantasnya memiliki Islamic Centre,” ujar Amiruddin.
Lia anggia nasution
Para ulama juga berperan penting sebagai pilar pokok dalam membangun kerukunan, sikapsikap toleransi, keterbukaan, serta mengisi bagian penting dalam membangun komunikasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan. “Dengan peran ini, kita memiliki visi yang sama dalam memelihara dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial keagamaan dari semua kelompok agama yang ada.
Peran-peran strategis para ulama selama ini tentunya sangat dibutuhkan dan harus dipertahankan serta ditingkatkan lagi,” ungkap Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, ketika menggelar silaturahmi dengan ustaz dan ustazah se-Kota Medan, di pendopo rumah dinas Wali Kota, baru-baru ini. Acara silaturahmi ini turut dihadiri Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis; Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Mohammad Hatta; serta para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Secara umum, kata Eldin, situasi dan kondisi ketenteraman umum dan ketertiban masyarakat di Kota Medan hingga saat ini memang masih relatif kondusif. Silaturahmi serta keterbukaan juga masih terbangun kokoh. Begitu pula kehidupan sosial keagamaan dan kemasyarakatan, masih berjalan cukup dinamis dengan kerukunan dan toleransi yang tinggi antarumat beragama.
Begitu pun, Eldin mengingatkan, semua lapisan masyarakat harus tetap memiliki kemampuan deteksi dini, guna mengantisipasi dan mewaspadai setiap potensi gangguan dan provokasi kehidupan umat beragama. “Perlu digarisbawahi, kehidupan sosial keagamaan merupakan syarat fundamental dan pokok guna mempercepat serta memperluas pembangunan kota,” ujarnya.
Eldin juga mengingatkan, isu agama merupakan salah satu isu pokok yang sering mengganggu kamtibmas, di samping isu pertanahan dan buruh. Karena itu, media dialog antarumat beragama harus terus ditumbuh kembangkan secara berkesinambungan. Dari sisi kebijakan, Pemko Medan terus mendorong terbinanya hubungan antarumat beragama.
Wali kota selanjutnya mengajak ulama membangun komunikasi, dialog keagamaan secara intens dan berkelanjutan, sehingga secara sosial dapat membangun keterbukaan sekaligus kerja sama antarumat beragama yang semaki berkualitas. Kemudian memfasilitasi tersedianya sarana dan prasarana yang semakin baik guna mendorong identitas kota yang berarsitektur keberagaman agama.
Lalu, memfasilitasi penyelenggaraan event-event sosial keagamaan dari semua kelompok agama yang ada. “Misi kita adalah menciptakan dan mengembangkan Medan sebagai kota religius,” ungkap Eldin. Melalui silaturahmi ini, Eldin berharap dapat berdialog dan berdiskusi guna merumuskan berbagai program pemba-ngunan kota yang bernuansa keagamaan, khususnya terkait pembinaan kepada umat dalam rangka meningkatkan pemahaman agar memiliki interpretasi pengetahuan serta pengamalan yang utuh.
Eldin juga berharap para ustaz dan ustazah ikut menginformasikan kepada jamaahnya tentang kondisi Kota Medan saat ini yang tengah giat dalam pembangunan kota. “Guna mewujudkan Kota Medan sebagai kota dunia tentunya diperlukan peran serta dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Ustaz Amiruddin, mewakili para ulama, mengatakan, harus disadari pembangunan Kota Medan saat ini sangat pesat. Karena itu, sebagai kota besar dan pembangunannya cukup pesat, para ulama berharap Pemko Medan mempercepat pembangunan Islamic Centre. “Sebagai kota besar dan mayoritas penduduknya umat Muslim, Kota Medan sudah sepantasnya memiliki Islamic Centre,” ujar Amiruddin.
Lia anggia nasution
(bbg)