Tapteng Usulkan Program Infrastruktur
A
A
A
TAPANULI TENGAH - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Sukran Jamilan Tanjung menyerahkan proposal sejumlah pembangunan infrastruktur jalan dan sistem penyediaan air minum (SPAM) di wilayah Tapteng, kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono.
Semua usulan itu merupakan kebutuhan terpenting bagi kelanjutan hidup rakyat Tapteng. “Proposal pembangunan itu telah saya sampaikan kepada beliau (Bapak Menteri PU dan Pera) di ruang VVIP Bandara FL Tobing, Pinangsori, Rabu (25/- 3) lalu,” kata Bupati Sukran kepada KORAN SINDO kemarin.
Sukran mengungkapkan, Tapteng masih sangat terbelenggu keterbatasan infrastruktur sampai sekarang ini. Karena itu, dibutuhkan pembangunan serta peningkatan, di antaranya untuk sejumlah ruas jalan nasional, jembatan, irigasi, bendungan, dan sarana air minum di sejumlah kecamatan di Tapteng.
Untuk sarana air minum (proyek SPAM) dinilainya sudah sangat mendukung karena sumber daya alam (SDA) berupa air yang dimilik Tapteng cukup memadai dan tersebar di 20 kecamatan serta dapat dikelola dengan baik dengan dukungan pusat. Jadi, setiap rumah tangga di Tapteng dapat menikmati air bersih. “Jika semua ini sudah dibangun, baru kita bicara lain.
Sebab poin di atas adalah kebutuhan paling penting bagi keberlanjutan hidup rakyat Tapteng,” ujar Sukran. Mantan anggota DPRD Sumut itu yakin usulan dan upaya Tapteng untuk melobi proyek lainnya ke pusat akan membuahkan hasil. Apalagi, hal itu sesuai dengan realisasi dari usulan pembangunan tahun anggaran 2015-2016 seperti peningkatan jalan batas Sibolga-Batangtoru, jalan batas Tapanuli Utara (Taput)-Kota Sibolga, dan peningkatan jalan batas Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)- Saragih-Barus, dengan total anggaran Rp140 miliar.
Bahkan, sebagai tindak lanjut dari pengajuan proposal tersebut, Menteri PU-Pera diwakili Dirjen PU Djoko Murdjanto bersama Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Edy Rahmayadi telah meninjau Desa Binjohara di Kecamatan Manduamas dengan menggunakan helikopter. Desa Binjahora merupakan salah satu daerah yang dilintasi ruas jalan nasional yang menghubungkan Manduamas (Tapteng) dengan Provinsi NAD.
Sementara itu, Menteri PUPera Basuki Hadimuljono menyambut baik usulan program pembangunan di Tapteng, baik mengenai pembangunan jalan nasional maupun sistem penyediaan air minum. Menurut Basuki, pemerintah pusat sudah tentu akan memperhatikan dan membantu daerah-daerah yang kondisi infrastrukturnya belum memadai, termasuk jalan yang masih rusak dan penyediaan air minum.
Bahkan, untuk memperlancar transportasi di jalur klasik jalan nasional Sibolga-Tarutung, Kementerian PU-Pera berencana membangun jembatan di sekitar kawasan batu lubang. Jembatan yang berada tepat di Km 7 jalan nasional Sibolga- Tarutung di samping batu lubang ini merupakan salah satu proyek strategis kementerian untuk tahun anggaran (TA) 2016. “Batu lubang itu tetap kami lestarikan tanpa menghilangkan histori perjuangan rakyat Tapanuli ketika membuka jalan itu pada masa penjajahan,” tegas Basuki.
Jonny simatupang
Semua usulan itu merupakan kebutuhan terpenting bagi kelanjutan hidup rakyat Tapteng. “Proposal pembangunan itu telah saya sampaikan kepada beliau (Bapak Menteri PU dan Pera) di ruang VVIP Bandara FL Tobing, Pinangsori, Rabu (25/- 3) lalu,” kata Bupati Sukran kepada KORAN SINDO kemarin.
Sukran mengungkapkan, Tapteng masih sangat terbelenggu keterbatasan infrastruktur sampai sekarang ini. Karena itu, dibutuhkan pembangunan serta peningkatan, di antaranya untuk sejumlah ruas jalan nasional, jembatan, irigasi, bendungan, dan sarana air minum di sejumlah kecamatan di Tapteng.
Untuk sarana air minum (proyek SPAM) dinilainya sudah sangat mendukung karena sumber daya alam (SDA) berupa air yang dimilik Tapteng cukup memadai dan tersebar di 20 kecamatan serta dapat dikelola dengan baik dengan dukungan pusat. Jadi, setiap rumah tangga di Tapteng dapat menikmati air bersih. “Jika semua ini sudah dibangun, baru kita bicara lain.
Sebab poin di atas adalah kebutuhan paling penting bagi keberlanjutan hidup rakyat Tapteng,” ujar Sukran. Mantan anggota DPRD Sumut itu yakin usulan dan upaya Tapteng untuk melobi proyek lainnya ke pusat akan membuahkan hasil. Apalagi, hal itu sesuai dengan realisasi dari usulan pembangunan tahun anggaran 2015-2016 seperti peningkatan jalan batas Sibolga-Batangtoru, jalan batas Tapanuli Utara (Taput)-Kota Sibolga, dan peningkatan jalan batas Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)- Saragih-Barus, dengan total anggaran Rp140 miliar.
Bahkan, sebagai tindak lanjut dari pengajuan proposal tersebut, Menteri PU-Pera diwakili Dirjen PU Djoko Murdjanto bersama Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Edy Rahmayadi telah meninjau Desa Binjohara di Kecamatan Manduamas dengan menggunakan helikopter. Desa Binjahora merupakan salah satu daerah yang dilintasi ruas jalan nasional yang menghubungkan Manduamas (Tapteng) dengan Provinsi NAD.
Sementara itu, Menteri PUPera Basuki Hadimuljono menyambut baik usulan program pembangunan di Tapteng, baik mengenai pembangunan jalan nasional maupun sistem penyediaan air minum. Menurut Basuki, pemerintah pusat sudah tentu akan memperhatikan dan membantu daerah-daerah yang kondisi infrastrukturnya belum memadai, termasuk jalan yang masih rusak dan penyediaan air minum.
Bahkan, untuk memperlancar transportasi di jalur klasik jalan nasional Sibolga-Tarutung, Kementerian PU-Pera berencana membangun jembatan di sekitar kawasan batu lubang. Jembatan yang berada tepat di Km 7 jalan nasional Sibolga- Tarutung di samping batu lubang ini merupakan salah satu proyek strategis kementerian untuk tahun anggaran (TA) 2016. “Batu lubang itu tetap kami lestarikan tanpa menghilangkan histori perjuangan rakyat Tapanuli ketika membuka jalan itu pada masa penjajahan,” tegas Basuki.
Jonny simatupang
(bbg)