Guru Privat Hajar Siswi SD
Guru Privat Hajar Siswi SD
A
A
A
PALEMBANG - Ditemani kedua orang tuanya, seorang siswi kelas II SD Sekolah Palembang Harapan yang terletak di Jalan R Sukamto, bernisial M, 8, mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang, kemarin.
Di hadapan petugas, korban M mengaku dipukul guru les privatnya. Akibatnya, wajahnya mengalami luka lebam serta memar di bagian pipi kanan. Korban menuturkan, luka memar dialaminya lantaran ia telah dianiaya seorang guru les privat Bahasa Inggris bernama CT, 30, warga Jalan Dempo Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Rabu (25/3) siang.
“Waktu itu saya lagi les Bahasa Inggris dan mempelajari penggunaan kosa kata Have dan Has. Tapi ada bagian yang saya lupa, guru les saya itu marah-marah dan memukuli saya pakai mistar plastik,” ungkapnya. Sementara, orang tua korban, Erni, 40, mengatakan bahwa anak keduanya tersebut sudah sering dipukuli guru privat tersebut.
“Anak saya ini sudah hampir setengah tahun les di sana, tempatnya les itu tidak ada nama (di rumah-red). Biayanya Rp350.000 per bulan, kalau saya hitung sudah tiga kali anak saya dipukuli dan ini yang paling parah. Anak saya ini kalau dipukuli tidak mau mengaku, tapi saya dapati saat memandikannya terdapat merah-merah,” ungkap Erni. Untuk yang terakhir ini, sambung Erni, luka memartersebut terlalu nampak dan anaknya mengalami kesakitan.
“Sudah saya bawa kedokter, untunglah tidak apa-apa. Saya sudah mendatangi guru privat itu dan guru itu sudah mengaku juga minta maaf. Namun, orang tua guru itu justru seolah-olah menuding balik kami yang telah menganiaya anak kami sendiri. Dia tidak percaya kalau luka memar itu akibat pukulan mistar plastik,” katanya. Atas dasar itulah, ia merasa kesal dan memilih tetap melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.
“Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti ini dan tetap akan meneruskan kasus ini ke polisi guna meminta keadilan serta diselesaikan secara hukum,” kata Erni yang tercatat sebagai warga Perumahan Griya Hero Km 10, Kelurahan Alang-Alang Lebar itu. Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi melalui Kanit SPKT Ipda Kamaruddin membenarkan, pihaknya menerima laporan korban. “Laporan sudah kita terima dan akan ditindaklanjuti,” katanya.
Ibrahim arsyad
Di hadapan petugas, korban M mengaku dipukul guru les privatnya. Akibatnya, wajahnya mengalami luka lebam serta memar di bagian pipi kanan. Korban menuturkan, luka memar dialaminya lantaran ia telah dianiaya seorang guru les privat Bahasa Inggris bernama CT, 30, warga Jalan Dempo Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Rabu (25/3) siang.
“Waktu itu saya lagi les Bahasa Inggris dan mempelajari penggunaan kosa kata Have dan Has. Tapi ada bagian yang saya lupa, guru les saya itu marah-marah dan memukuli saya pakai mistar plastik,” ungkapnya. Sementara, orang tua korban, Erni, 40, mengatakan bahwa anak keduanya tersebut sudah sering dipukuli guru privat tersebut.
“Anak saya ini sudah hampir setengah tahun les di sana, tempatnya les itu tidak ada nama (di rumah-red). Biayanya Rp350.000 per bulan, kalau saya hitung sudah tiga kali anak saya dipukuli dan ini yang paling parah. Anak saya ini kalau dipukuli tidak mau mengaku, tapi saya dapati saat memandikannya terdapat merah-merah,” ungkap Erni. Untuk yang terakhir ini, sambung Erni, luka memartersebut terlalu nampak dan anaknya mengalami kesakitan.
“Sudah saya bawa kedokter, untunglah tidak apa-apa. Saya sudah mendatangi guru privat itu dan guru itu sudah mengaku juga minta maaf. Namun, orang tua guru itu justru seolah-olah menuding balik kami yang telah menganiaya anak kami sendiri. Dia tidak percaya kalau luka memar itu akibat pukulan mistar plastik,” katanya. Atas dasar itulah, ia merasa kesal dan memilih tetap melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.
“Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti ini dan tetap akan meneruskan kasus ini ke polisi guna meminta keadilan serta diselesaikan secara hukum,” kata Erni yang tercatat sebagai warga Perumahan Griya Hero Km 10, Kelurahan Alang-Alang Lebar itu. Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi melalui Kanit SPKT Ipda Kamaruddin membenarkan, pihaknya menerima laporan korban. “Laporan sudah kita terima dan akan ditindaklanjuti,” katanya.
Ibrahim arsyad
(bhr)
Explore More