Cisarua Minim Rambu
A
A
A
BANDUNG BARAT - Jalan Padalarang menuju Cisarua yang melewati Pasir Halang kondisinya minim rambu penerangan dan penunjuk jalan. Padahal jalur ini menjadi akses penting bagi masyarakat menuju kewilayah utara.
Setelah dilakukan pelebaran dan pengaspalan, akses jalan itu kini kewenangannya ada di Pemprov Jawa Barat. Dengan kondisi jalan mulus maka inten sitas lalu lintas di jalur itu meningkat, dikarenakan banyak kendaraan pribadi maupun kendaraan barang dari arah Padalarang menuju Cisarua, Parongpong dan Lembang atau sebaliknya memanfaatkan jalur tersebut. Namun dengan meningkatnya status jalan, hingga saat ini belum dilengkapi dengan rambu lalu lintas dan penerangan jalan umum (PJU) yang memadai.
Padahal di sepanjang jalan setidaknya ada empat sekolah dasar (SD) yang sangat perlu diperhatikan keselamatannya. Salah seorang warga Cisarua, Wawan mengatakan, dengan adanya peningkatan status jalan otomatis ada perubahan dari lebar maupun kualitas jalan. Namun disayangkan saat ini belum dilengkapi dengan rambu lalu lintas yang memadai, sehingga dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan.
“Saat ini sudah banyak kendaraan yang melintas di jalur ini dan sudah harus segera dipasang berbagai rambu pendukung,” ucapnya. Wawan menyebutkan, dari arah Cisarua kondisi jalan menurun dan banyak terdapat belokan-belokan yang membuat jarak pandang pengendara terbatas. Hal itu disebabkan di pinggir jalan banyak pagar tanaman yang rimbun. “Banyak pengendara yang belum tahu kondisi jalan, jadi kadang banyak yang ngebut karena merasa jalanan bagus dan sepi,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Rustam. Menurutnya, pembangunan jalan saat ini belum selesai karena yang baru dibangun sebatas badan jalan. Sementara untuk trotoar dan drainase belum dibangun.”Kondisi sekarang yang ada baru badan jalan saja, sedangkan fasilitas lainnya belum ada,” tuturnya. Dengan belum adanya drainase, lanjut Rustam, jika hujan turun maka air hujan dari atas limpas ke permukaan jalan.
Bahkan tidak hanya air, material sampah, bebatuan ikut terbawa ke badan jalan.”Kalau hujan pasti berbagai material terbawa air, jika hujan reda maka material yang terbawa air tersisa di badan jalan,” bebernya.
Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Jalan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bandung Barat M Fauzan menyatakan, saat ini di Bandung Barat baru terpasang rambu-rambu lalu lintas sekitar 60%. Rambu-rambu yang terpasang berada di jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan nasional. “Setidaknya diperlukan lima ribu rambu lalu lintas yang terpasang dan hingga sekarang baru tiga ribuan rambu yang terpasang,” tuturnya.
Raden bagja mulyana
Setelah dilakukan pelebaran dan pengaspalan, akses jalan itu kini kewenangannya ada di Pemprov Jawa Barat. Dengan kondisi jalan mulus maka inten sitas lalu lintas di jalur itu meningkat, dikarenakan banyak kendaraan pribadi maupun kendaraan barang dari arah Padalarang menuju Cisarua, Parongpong dan Lembang atau sebaliknya memanfaatkan jalur tersebut. Namun dengan meningkatnya status jalan, hingga saat ini belum dilengkapi dengan rambu lalu lintas dan penerangan jalan umum (PJU) yang memadai.
Padahal di sepanjang jalan setidaknya ada empat sekolah dasar (SD) yang sangat perlu diperhatikan keselamatannya. Salah seorang warga Cisarua, Wawan mengatakan, dengan adanya peningkatan status jalan otomatis ada perubahan dari lebar maupun kualitas jalan. Namun disayangkan saat ini belum dilengkapi dengan rambu lalu lintas yang memadai, sehingga dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan.
“Saat ini sudah banyak kendaraan yang melintas di jalur ini dan sudah harus segera dipasang berbagai rambu pendukung,” ucapnya. Wawan menyebutkan, dari arah Cisarua kondisi jalan menurun dan banyak terdapat belokan-belokan yang membuat jarak pandang pengendara terbatas. Hal itu disebabkan di pinggir jalan banyak pagar tanaman yang rimbun. “Banyak pengendara yang belum tahu kondisi jalan, jadi kadang banyak yang ngebut karena merasa jalanan bagus dan sepi,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Rustam. Menurutnya, pembangunan jalan saat ini belum selesai karena yang baru dibangun sebatas badan jalan. Sementara untuk trotoar dan drainase belum dibangun.”Kondisi sekarang yang ada baru badan jalan saja, sedangkan fasilitas lainnya belum ada,” tuturnya. Dengan belum adanya drainase, lanjut Rustam, jika hujan turun maka air hujan dari atas limpas ke permukaan jalan.
Bahkan tidak hanya air, material sampah, bebatuan ikut terbawa ke badan jalan.”Kalau hujan pasti berbagai material terbawa air, jika hujan reda maka material yang terbawa air tersisa di badan jalan,” bebernya.
Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Jalan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bandung Barat M Fauzan menyatakan, saat ini di Bandung Barat baru terpasang rambu-rambu lalu lintas sekitar 60%. Rambu-rambu yang terpasang berada di jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan nasional. “Setidaknya diperlukan lima ribu rambu lalu lintas yang terpasang dan hingga sekarang baru tiga ribuan rambu yang terpasang,” tuturnya.
Raden bagja mulyana
(bhr)