Diduga ISIS, Densus 88 Tangkap Makelar Tiket Tulungagung
A
A
A
TULUNGAGUNG - Detasemen Khusus 88 dikabarkan menangkap Ridwan Sungkar alias Iwan alias Abi Bilal alias Ewo (40), warga Dusun Grobokan, Desa Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Informasi dari kepolisian, yang bersangkutan diringkus di rumahnya sekitar pukul 09.15 WIB. Makelar agen tiket travel di Kabupaten Trenggalek tersebut, diduga terlibat dalam gerakan organisasi garis keras ISIS.
"Saat ini yang bersangkutan masih diinterogasi petugas," ujar sumber kepolisian yang menolak disebut nama, Jumat (27/3/2015).
Di lingkungan tempat tinggalnya, Ridwan biasa dipanggil Iwan. Perawakanya tinggi besar, gendut, dan berjenggot tebal. Sementara istrinya yang biasa disapa Ipit, mengenakan cadar besar.
Iwan bertempat tinggal sekitar tiga meter dari Masjid al Wasyiyah, Dusun Grobogan, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru.
Rumah bercat hijau model limas dengan pagar warna coklat itu, kini tertutup rapat. Menurut Sandi Wicaksono tetangganya, tidak ada yang aneh dari sosok Iwan. Secara sosial ayah lima anak itu juga bergaul seperti biasa masyarakat umumnya.
"Hanya saja, meski jarak rumah dengan masjid hanya tiga meter, yang bersangkutan tidak pernah Jumatan di sini. Setiap hari rumahnya, ya tertutup seperti itu," terangnya.
Setahu Sandi, Iwan juga menghindari acara rutin jamaah yasin di masjid. "Setiap hari keluar. Tidak tahu ke mana perginya," pungkasnya.
Informasinya, Iwan pernah bertolak ke Negara Syuriah. Dia diduga bergabung dengan ISIS kelompok jaringan Zam Zam. Di Tulungagung, Iwan aktif sebagai anggota Forum Kajian Islam.
"Kalau masalah keterlibatan Isis, saya tidak tahu," pungkas Sandi.
Sementara, saat ini puluhan petugas berada di tempat tinggalnya. Sebab infonya, petugas hendak melakukan penggeledahan. "Memang akan ada penggeledahan," pungkas Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Edy Herwiyanto.
Informasi dari kepolisian, yang bersangkutan diringkus di rumahnya sekitar pukul 09.15 WIB. Makelar agen tiket travel di Kabupaten Trenggalek tersebut, diduga terlibat dalam gerakan organisasi garis keras ISIS.
"Saat ini yang bersangkutan masih diinterogasi petugas," ujar sumber kepolisian yang menolak disebut nama, Jumat (27/3/2015).
Di lingkungan tempat tinggalnya, Ridwan biasa dipanggil Iwan. Perawakanya tinggi besar, gendut, dan berjenggot tebal. Sementara istrinya yang biasa disapa Ipit, mengenakan cadar besar.
Iwan bertempat tinggal sekitar tiga meter dari Masjid al Wasyiyah, Dusun Grobogan, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru.
Rumah bercat hijau model limas dengan pagar warna coklat itu, kini tertutup rapat. Menurut Sandi Wicaksono tetangganya, tidak ada yang aneh dari sosok Iwan. Secara sosial ayah lima anak itu juga bergaul seperti biasa masyarakat umumnya.
"Hanya saja, meski jarak rumah dengan masjid hanya tiga meter, yang bersangkutan tidak pernah Jumatan di sini. Setiap hari rumahnya, ya tertutup seperti itu," terangnya.
Setahu Sandi, Iwan juga menghindari acara rutin jamaah yasin di masjid. "Setiap hari keluar. Tidak tahu ke mana perginya," pungkasnya.
Informasinya, Iwan pernah bertolak ke Negara Syuriah. Dia diduga bergabung dengan ISIS kelompok jaringan Zam Zam. Di Tulungagung, Iwan aktif sebagai anggota Forum Kajian Islam.
"Kalau masalah keterlibatan Isis, saya tidak tahu," pungkas Sandi.
Sementara, saat ini puluhan petugas berada di tempat tinggalnya. Sebab infonya, petugas hendak melakukan penggeledahan. "Memang akan ada penggeledahan," pungkas Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Edy Herwiyanto.
(san)