D3 Perhotelan Telkom University Siap Hadapi MEA 2015
A
A
A
BANDUNG - Hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang tak bisa dihindari. Seluruh perguruan tinggi hendaknya menyesuaikan diri dengan kondisi ini dan bersiap untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat ASEAN.
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari menuturkan, perguruan tinggi wajib menyediakan kurikulum berbasis kompetensi yang disusun sesuai dengan panduan yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI).
Menurut Azril yang juga Guru Besar STP Trisakti itu, terdapat beberapa tahapan dalam menyusun kurikulum diantaranya wajib mengakomodasi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan keterampilan umum yang dijabarkan da lam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49/2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang kemudian dapat digunakan untuk menyusun kompetensi lulusan.
Azril melanjutkan, dalam menentukan kompetensi di bidang pariwisata sebagai turunan dari kompetensi lulusan, telah terdapat panduan kompetensi pariwisata. “Khususnya di bidang perhotelan untuk tingkat ASEAN, yaitu ACCSTP (ASEAN common competency standards for tourism professionals),” ungkap Azril usai menjadi narasumber pada kegiatan evaluasi dan perbaikan kurikulum untuk Program Studi D3 Perhotelan Telkom University (Tel-U), kemarin.
Dalam kesempatan itu, Azril juga mengatakan, untuk mampu bersaing di tingkat ASEAN, lembaga pendidikan di harapkan berani untuk mengadopsi standar kompetensi ACCSTP kedalam kurikulum. Hal ini senada Dekan Fakultas Ilmu Terapan Tel-U Teguh Widodo. Menurutnya, salah satu tujuan Tel-U adalah menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Teguh juga menyatakan, Program Studi D3 Perhotelan Tel-U akan mengadopsi standar kompetensi internasional dalam kurikulumnya dan akan menghasilkan lulusan yang da pat diserap oleh industri di tingkat nasional maupun internasional . “Fakultas Ilmu Terapan juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa negara untuk dapat menyelenggarakan program student exchange yakni menerima mahasiswa dari luar negeri atau mengirim mahasiswa Tel-U untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri,” tandasnya.
Adv
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari menuturkan, perguruan tinggi wajib menyediakan kurikulum berbasis kompetensi yang disusun sesuai dengan panduan yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI).
Menurut Azril yang juga Guru Besar STP Trisakti itu, terdapat beberapa tahapan dalam menyusun kurikulum diantaranya wajib mengakomodasi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan keterampilan umum yang dijabarkan da lam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49/2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang kemudian dapat digunakan untuk menyusun kompetensi lulusan.
Azril melanjutkan, dalam menentukan kompetensi di bidang pariwisata sebagai turunan dari kompetensi lulusan, telah terdapat panduan kompetensi pariwisata. “Khususnya di bidang perhotelan untuk tingkat ASEAN, yaitu ACCSTP (ASEAN common competency standards for tourism professionals),” ungkap Azril usai menjadi narasumber pada kegiatan evaluasi dan perbaikan kurikulum untuk Program Studi D3 Perhotelan Telkom University (Tel-U), kemarin.
Dalam kesempatan itu, Azril juga mengatakan, untuk mampu bersaing di tingkat ASEAN, lembaga pendidikan di harapkan berani untuk mengadopsi standar kompetensi ACCSTP kedalam kurikulum. Hal ini senada Dekan Fakultas Ilmu Terapan Tel-U Teguh Widodo. Menurutnya, salah satu tujuan Tel-U adalah menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Teguh juga menyatakan, Program Studi D3 Perhotelan Tel-U akan mengadopsi standar kompetensi internasional dalam kurikulumnya dan akan menghasilkan lulusan yang da pat diserap oleh industri di tingkat nasional maupun internasional . “Fakultas Ilmu Terapan juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa negara untuk dapat menyelenggarakan program student exchange yakni menerima mahasiswa dari luar negeri atau mengirim mahasiswa Tel-U untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri,” tandasnya.
Adv
(bhr)