Angin Kencang Tewaskan 3 Warga

Kamis, 26 Maret 2015 - 12:25 WIB
Angin Kencang Tewaskan 3 Warga
Angin Kencang Tewaskan 3 Warga
A A A
SLEMAN - Hujan lebat disertai angin kencang terjadi di Kecamatan Tempel, Sleman, kemarin. Selain banyak pohon tumbang, tiga orang tewas terkena runtuhan tembok rumah yang ambrol akibat bencana ini.

Kepala Seksi Operasional dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Nugroho Utomo mengatakan, kedua korban tersebut saat itu sedang berlindung di dapur rumahnya. "Korban jiwa yang terkena runtuhan tembok roboh," kata dia, di lokasi kejadian. Selain itu, masih ada dua orang lagi yang mengalami luka ringan. Setelah melakukan evakuasi terhadap korban, petugas, juga relawan membersihkan belasan pohon yang juga ikut tumbang.

"Sekarang masih bersih-bersih pohon tumbang," ujarnya, sore kemarin. Dari data yang didapatkan, korban jiwa atas nama Magdalena Sukilah, 35; Theresia Krisnawati, 40; dan Yulianti Tri Sutanti, 50. Ketiganya warga Dusun Temanggung, RT 04/22, Desa Tambakrejo, Tempel. Kemudian untuk yang luka ringan atas nama Bintang, 8, dan Ashar Budiwati, 35. "Kedua yang luka, pasangan ibu dan anak," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sleman, Makwan.

Kronologis kejadian, lanjut Makwan, kelimanya sedang berada di dapur rumah milik Sutadi, 60, Temanggung, RT 04/22, Tambakrejo, Tempel, saat terjadi hujan disertai angin kencang. Namun karena kondisi bangunannya yang tidak kokoh, tidak kuat ketika terkena hempasan angin. "Kelimanya berada di dapur sedang memasak katering. Bangunan dapur ini baru hanya menempel dengan bangunan utama rumah. Cor beton kemungkinan tidak mengikat. Jadi roboh," katanya.

Ketiga korban yang tertimpa cor balok beton baru berhasil dievakuasi sekitar 15 menit usai kejadian. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Morangan bersama dengan dua lainnya yang luka. Sementara, Pariyadi, relawan dari Komunitas Gemar Mengudara Untuk Kemanusiaan (Gemuk) Tempel mengatakan, hujan disertai angin kencang di wilayahnya hanya berdurasi sekitar satu jam saja.

Namun, peristiwa pukul 14.00 WIB tersebut, juga diikuti dengan angin yang sangat kencang. "Di Gendol, Desa Tambakrejo juga ada beberapa pohon yang tumbang," ucapnya. Setidaknya dari pendataan sore kemarin, ada rumah lain yang mengalami kerusakan yakni milik Slamet Bawono, 28, dan rumah Wiratmono, 47.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi yang datang ke lokasi dihubungi wartawan secara terpisah mengatakan, kondisi di lokasi saat listrik di matikan, karena sebagian kabel tertimpa pohon. "Sepanjang jalan banyak pohon tumbang dan menimpa kabel," paparnya.

Dari prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, di masa pancaroba seperti ini memang masih ada ancaman terjadinya angin kencang dengan hujan yang berdurasi sebentar. Apalagi ketika dalam tiga hari berturut- turut suhu udara panas dan diakhiri dengan hujan. "Maka energi yang dikeluarkan akan lebih besar dari yang biasa," ucap Staf Seksi Data dan Informasi, BMKG Yogyakarta, Indah Retno Wulan.

Puluhan Pohon Tumbang, Rumah Warga Rusak
Di Kulonprogo musibah angin kencang juga menumbangkan pohon. Tidak hanya menutup akses jalan, sejumlah rumah warga ikut terkena, meski kerusakan tidak begitu parah. Salah satu rumah warga yang tertimpa pohon tumbang merupakan rumah milik Wagiyo, di Pedukuhan Tawang, Sambiroto, Nanggulan, Kulonprogo.

Sebuah pohon jati dengan ketinggian 15 meter tumbang dan menimpa atas dapur rumahnya. Akibatnya bagian rangka atap rusak parah dan genting banyak yang pecah. “Hujan deras disertai angin kencang, yang memutar dan menumbangkan pohon di samping rumah dan mengenai atap dapur,” katanya. Di wilayah ini, sejumlah pohon tumbang dan banyak cabang yang patah.

Namun hanya ada satu yang mengenai rumah. Selebihnya hanya di pekarangan kosong dan jalan. Di Pedukuhan Sambiroto, Banyuroto pohon kelapa yang tumbang juga mengenai rumah warga yang biasa dipakai untuk gudang penyimpanan beras. Camat Nanggulan Jazil Ambar Wasan mengatakan, wilayahnya merupakan daerah yang menjadi langganan angin kencang.

Hingga kini baru dua dusun yang melaporkan dan sudah ada enam atau tujuh yang terkena meski kerusakannya ringan. “Ada beberapa kejadian, yang terparah di sini (rumah Wagiyo),” katanya. Musibah itu pun langsung ditangani warga dengan bergotong royong bersama dengan petugas dari Koramil Nanggulan.

Mereka memotong batang pohon dengan diameter 40 sentimeter dengan gergaji mesin. Sementara itu di wilayah Sabrang, Giripurwo, Girimulyo, sebuah pohon sengon yang ukurannya cukup besar juga tumbang. Pohon ini menimpa jaringan listrik di wilayah ini. Akibatnya tiga togor listrik ambruk dan patah. Hingga kemarin siang, petugas PLN masih melakukan perbaikan.

“Kami target kan hari ini selesai, dan kalau selambat-lambatnya besok (hari ini) sudah normal,” kata Manajer PLN Tayon Wates Rohadi. Menurutnya, musibah seperti ini merupakan force mayor yang kerap mengganggu kenyamanan pelanggan PLN. Seluruh petugas telah dikerahkan untuk melakukan perbaikan, karena aduan kerusakan cukup banyak.

“Khusus di Giripurwo sini ada ratusan rumah warga yang terpaksa tidak teraliri listrik,” katanya. Banyaknya pohon tumbang juga terjadi di Desa Pendoworejo, Girimulyo. Sejumlah pohon yang ada di tepi jalan ambruk dan menghalangi jalan. Petugas BPBD dan warga langsung melakukan penanganan dan memotong pohon agar jalan bisa kembali dilalui.

Ridho hidayat/ muji barnugroho/ kuntadi
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5076 seconds (0.1#10.140)