Wali Kota Dukung Medan jadi Kota Peduli Autis
A
A
A
MEDAN - Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, mengapresiasi keinginan Aulia Autis Centre untuk menjadikan Kota Medan sebagai kota peduli autis. Pemko Medan beserta seluruh jajaran terkait akan membantu merealisasikan keinginan tersebut.
Hal itu disampaikan wali kota ketika menerima audiensi pengurus Aulia autis Centre di Balai Kota Medan, Senin (23/3). Keinginan itu disampaikan karena PH Sri Asriananingrum selaku Di-rektur Aulia Autis Centre (AAC), melihat Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara ini memiliki potensi dan begitu peduli dengan penderita autis.
Sri menjelaskan, upaya ini dilakukan agar anak-anak autis hidup layak dan diperlakukan sama dengan anak-anak lainnya. Dia melihat selama ini anakanak autis diperlakukan kurang simpatik dan dikucilkan. Padahal, anak-anak autis memiliki kelebihan khusus. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, dari sepuluh anak autis, satu di antaranya dipastikan jenius.
“Saya telah melihat ada anak autis cukup dengan melihat lukisan, bisa melukis sama seperti lukisan yang telah dilihatnya. Kemudian ada anak autis yang sulit bicara, namun bisa hafiz Quran. Selain itu, ada anak autis yang bisa menciptakan lagu dan lirik dengan bahasa Inggris tanpa salah sedikit pun,” ungkap Sri.
Atas dasar itulah dia ingin anak-anak autis mendapat perlakuan sama di tengah masyarakat. Salah satu upaya yang akan dilakukannya dengan berencana mendirikan sekolah autis di Kota Medan. Mereka kini tengah mempersiapkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan. Sebab, sekolah autis saat ini di Indonesia baru ada di Yogyakarta, Depok, dan Jakarta.
Dzulmi Eldin mendukung rencana AAC, dan Pemko medan beserta jajaran terkait siap mendukungnya. Salah satu bentuk dukungan, Eldin akan menyurati sekolah negeri di Kota Medan agar menerima anak-anak autis untuk menjadi muridnya. “Saya pun banyak mendapat informasi jika anak-anak autis ini memiliki kelebihan khusus. Untuk itulah kelebihan khususnya itu harus diberdayakan,” ungkap Eldin.
Lia anggia nasution
Hal itu disampaikan wali kota ketika menerima audiensi pengurus Aulia autis Centre di Balai Kota Medan, Senin (23/3). Keinginan itu disampaikan karena PH Sri Asriananingrum selaku Di-rektur Aulia Autis Centre (AAC), melihat Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara ini memiliki potensi dan begitu peduli dengan penderita autis.
Sri menjelaskan, upaya ini dilakukan agar anak-anak autis hidup layak dan diperlakukan sama dengan anak-anak lainnya. Dia melihat selama ini anakanak autis diperlakukan kurang simpatik dan dikucilkan. Padahal, anak-anak autis memiliki kelebihan khusus. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, dari sepuluh anak autis, satu di antaranya dipastikan jenius.
“Saya telah melihat ada anak autis cukup dengan melihat lukisan, bisa melukis sama seperti lukisan yang telah dilihatnya. Kemudian ada anak autis yang sulit bicara, namun bisa hafiz Quran. Selain itu, ada anak autis yang bisa menciptakan lagu dan lirik dengan bahasa Inggris tanpa salah sedikit pun,” ungkap Sri.
Atas dasar itulah dia ingin anak-anak autis mendapat perlakuan sama di tengah masyarakat. Salah satu upaya yang akan dilakukannya dengan berencana mendirikan sekolah autis di Kota Medan. Mereka kini tengah mempersiapkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan. Sebab, sekolah autis saat ini di Indonesia baru ada di Yogyakarta, Depok, dan Jakarta.
Dzulmi Eldin mendukung rencana AAC, dan Pemko medan beserta jajaran terkait siap mendukungnya. Salah satu bentuk dukungan, Eldin akan menyurati sekolah negeri di Kota Medan agar menerima anak-anak autis untuk menjadi muridnya. “Saya pun banyak mendapat informasi jika anak-anak autis ini memiliki kelebihan khusus. Untuk itulah kelebihan khususnya itu harus diberdayakan,” ungkap Eldin.
Lia anggia nasution
(bhr)