Nonton Live Music, Johara Tewas Dikeroyok
A
A
A
DOLOKSANGGUL - Satu seorang warga Desa Sipitu Huta, Kecamatan Pollung, Humbang Hasundutan (Humbahas), bernama Johara Lumban Gaol (40), tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya.
Luka tersebut ditengarai akibat aksi pengeroyokan yang dilakukan sejumlah orang, di salah satu tempat hiburan malam, di Dolok Sanggul.
Keterangan yang diterima wartawan dari pihak keluarga di Polres Humbahas menyebutkan, saat kejadian Johara Lumban Gaol sedang menikmati live music di salah satu tempat hiburan malam, di kawasan Desa Matiti, Dolok Sanggul.
Johara datang bersama salah seorang rekannya bermarga siregar. Kemudian, karena terjadi ketersinggungan dengan sesama pengunjung, Johara dan rekannya dikeroyok.
Selanjutnya, Johara yang sudah merasa kesakitan melarikan diri kembali ke kampungnya, di Sipitu Huta, dengan menggunakan becak mesin. Selanjutnya, Johara mengeluhkan kesakitan yang cukup parah di seluruh bagian tubuhnya, terutama di kepala.
“Namun, saat itu Johara tidak bercerita banyak kepada kami, karena itu kami meminta Johara untuk berobat ke salah satu rumah sakit di Pematang Siantar,” terang salah satu kerabat, Wahidin Lumban Gaol (33), di Polres Humbahas, Selasa (24/3/2015).
Didampingi orang tua laki-laki Johara, Manosor Lumban Gaol (63) mengatakan, hasil pemeriksaan dokter di Pematang Siantar menyebutkan, terjadi retak tulang di sejumlah bagian tubuh korban.
Selain itu, Johar harus segera dioperasi dan harus dilakukan di Medan. “Namun, saat itu kami dari keluarga kekurangan biaya, jadi kami menunggu dulu mengumpulkan uang," jelasnya.
Ditambahkan dia, pihak keluarga akhirnya pulang lagi ke Sipitu Huta. Selanjutnya, beberapa hari kemudian korban kembali mengeluhkan rasa sakit. Dia lalu dibawa ke RSU Dolok Sanggul.
"Kemudian pada hari Minggu 22 Maret 2015, sekitar pukul 15.00 WIB, dia meninggal,” terangnya.
Sementara, ayah korban Manosor Lumban Gaol (63) menambahkan, pihaknya sudah membuat laporan kepada Polres Humbahas. laporan dibuat oleh istri korban Dumeni Lumban Batu (40) dengan nomor polisi stpl/15/III/2015/HBS.
Pihak keluarga juga sudah menyerahkan sejumlah hasil pemeriksaan medis. Serta berharap kepolisian mengusut tuntas kasus pengeroyokan tersebut.
“Kami meminta keadilan hukum, kami menduga ada salah seorang penegak hukum yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut. karena itu harus diusut tuntas,” paparnya.
Sementara itu, Humas Polres Humbahas Aiptu H Milala mengatakan, pihak kepolisian telah menerima pengaduan tersebut. Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan pengembangan, dan pengusutan.
“Kita menerima laporan dan semua akan kita proses sesuai ketentuan hukum,” pungkasnya.
Luka tersebut ditengarai akibat aksi pengeroyokan yang dilakukan sejumlah orang, di salah satu tempat hiburan malam, di Dolok Sanggul.
Keterangan yang diterima wartawan dari pihak keluarga di Polres Humbahas menyebutkan, saat kejadian Johara Lumban Gaol sedang menikmati live music di salah satu tempat hiburan malam, di kawasan Desa Matiti, Dolok Sanggul.
Johara datang bersama salah seorang rekannya bermarga siregar. Kemudian, karena terjadi ketersinggungan dengan sesama pengunjung, Johara dan rekannya dikeroyok.
Selanjutnya, Johara yang sudah merasa kesakitan melarikan diri kembali ke kampungnya, di Sipitu Huta, dengan menggunakan becak mesin. Selanjutnya, Johara mengeluhkan kesakitan yang cukup parah di seluruh bagian tubuhnya, terutama di kepala.
“Namun, saat itu Johara tidak bercerita banyak kepada kami, karena itu kami meminta Johara untuk berobat ke salah satu rumah sakit di Pematang Siantar,” terang salah satu kerabat, Wahidin Lumban Gaol (33), di Polres Humbahas, Selasa (24/3/2015).
Didampingi orang tua laki-laki Johara, Manosor Lumban Gaol (63) mengatakan, hasil pemeriksaan dokter di Pematang Siantar menyebutkan, terjadi retak tulang di sejumlah bagian tubuh korban.
Selain itu, Johar harus segera dioperasi dan harus dilakukan di Medan. “Namun, saat itu kami dari keluarga kekurangan biaya, jadi kami menunggu dulu mengumpulkan uang," jelasnya.
Ditambahkan dia, pihak keluarga akhirnya pulang lagi ke Sipitu Huta. Selanjutnya, beberapa hari kemudian korban kembali mengeluhkan rasa sakit. Dia lalu dibawa ke RSU Dolok Sanggul.
"Kemudian pada hari Minggu 22 Maret 2015, sekitar pukul 15.00 WIB, dia meninggal,” terangnya.
Sementara, ayah korban Manosor Lumban Gaol (63) menambahkan, pihaknya sudah membuat laporan kepada Polres Humbahas. laporan dibuat oleh istri korban Dumeni Lumban Batu (40) dengan nomor polisi stpl/15/III/2015/HBS.
Pihak keluarga juga sudah menyerahkan sejumlah hasil pemeriksaan medis. Serta berharap kepolisian mengusut tuntas kasus pengeroyokan tersebut.
“Kami meminta keadilan hukum, kami menduga ada salah seorang penegak hukum yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut. karena itu harus diusut tuntas,” paparnya.
Sementara itu, Humas Polres Humbahas Aiptu H Milala mengatakan, pihak kepolisian telah menerima pengaduan tersebut. Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan pengembangan, dan pengusutan.
“Kita menerima laporan dan semua akan kita proses sesuai ketentuan hukum,” pungkasnya.
(san)