Alquran - Sajadah Masjid Terbakar
A
A
A
SEKAYU - Warga Desa Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya, dikejutkan adanya dugaan pembakaran kitab suci Alquran dan sajadah, di Masjid Ar- Rahman oleh orang tidak dikenal, sekitar pukul 02.30 WIB, Minggu (22/3) lalu.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, saat peristiwa kebakaran terjadi, warga sekitar melihat tiga orang yang menggunakan sepeda motor melintas dengan kecepatan tinggi. Kondisi itu menimbulkan kecurigaan warga, kebakaran tersebut mung kin sengaja dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Akibat dari peristiwa tersebut, puluhan sajadah dan Al quran hangus terbakar dan kerusakan majid hingga sekitar 40%.
Kapolsek Bayung Lencir AKP God P Sinaga mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim laboratorium forensik Polres Muba. “Untuk hasil penyebab kebakaran belum kita ketahui, karena masih menunggu hasil pemeriksaan labfor, jadi belum dapat disimpulkan,” ujarnya, kemarin.
Disinggung mengenai adanya dugaan pembakaran masjid dilakukan orang tidak dikenal, God membenarkan, ada ketera ngan dari warga yang melihat tiga orang memacu kendaraan dengan kencang melintasi masjid saat kebakaran berlangsung. Saat itu, kata dia, ketiga orang tersebut terlihat sedang makan di warung depan masjid. Ketika terjadi kebakaran, ketiga orang itu langsung kabur meninggalkan tempat.
Namun, hal itu harus diselediki lebih lanjut dan belum bisa dibenarkan sembari menunggu hasil dari labfor. “Ada dua versi, pertama terbakar karena korsleting trafo, kedua terbakar karena dilakukan orang. Tapi, kita belum bisa simpulkan disengaja atau tidak,” kata dia.
Sementara, Sekcam Tungkal Jaya Yugo Valentino, membenarkan terjadi peristiwa kebarakan di Masjid Ar Rohan. Setelah api yang membakar tempat ibadah umat muslim itu padam, warga desa dan pengurus masjid langsung melakukan pembersihan. Jadi, pihak kepolisian kesulitan melakukan oleh TKP. “Memang sangat kita sayangkan, usai terbakar lokasi langsung dibersihkan puingpuingnya,” terangnya.
Pascakejadian itu, situasi di desa tersebut tetap dalam keadaan normal dan tidak terjadi gejolak apa pun. “Pihak kepolisian sudah meminta keterangan saksi-saksi. Untuk situasi masyarakat sendiri, tetap berjalan normal seperti biasanya,” tandasnya.
Secara terpisah, Kepala Forum Kerukunan Umat Beragaman (FKUB) Muba H Ahmad Yani menuturkan, masyarakat jangan sampat terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang dan menyesatkan sehingga dapat menjadi gejolak bahkan menimbulkan konflik antara agama.
Amarullah diansyah
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, saat peristiwa kebakaran terjadi, warga sekitar melihat tiga orang yang menggunakan sepeda motor melintas dengan kecepatan tinggi. Kondisi itu menimbulkan kecurigaan warga, kebakaran tersebut mung kin sengaja dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Akibat dari peristiwa tersebut, puluhan sajadah dan Al quran hangus terbakar dan kerusakan majid hingga sekitar 40%.
Kapolsek Bayung Lencir AKP God P Sinaga mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim laboratorium forensik Polres Muba. “Untuk hasil penyebab kebakaran belum kita ketahui, karena masih menunggu hasil pemeriksaan labfor, jadi belum dapat disimpulkan,” ujarnya, kemarin.
Disinggung mengenai adanya dugaan pembakaran masjid dilakukan orang tidak dikenal, God membenarkan, ada ketera ngan dari warga yang melihat tiga orang memacu kendaraan dengan kencang melintasi masjid saat kebakaran berlangsung. Saat itu, kata dia, ketiga orang tersebut terlihat sedang makan di warung depan masjid. Ketika terjadi kebakaran, ketiga orang itu langsung kabur meninggalkan tempat.
Namun, hal itu harus diselediki lebih lanjut dan belum bisa dibenarkan sembari menunggu hasil dari labfor. “Ada dua versi, pertama terbakar karena korsleting trafo, kedua terbakar karena dilakukan orang. Tapi, kita belum bisa simpulkan disengaja atau tidak,” kata dia.
Sementara, Sekcam Tungkal Jaya Yugo Valentino, membenarkan terjadi peristiwa kebarakan di Masjid Ar Rohan. Setelah api yang membakar tempat ibadah umat muslim itu padam, warga desa dan pengurus masjid langsung melakukan pembersihan. Jadi, pihak kepolisian kesulitan melakukan oleh TKP. “Memang sangat kita sayangkan, usai terbakar lokasi langsung dibersihkan puingpuingnya,” terangnya.
Pascakejadian itu, situasi di desa tersebut tetap dalam keadaan normal dan tidak terjadi gejolak apa pun. “Pihak kepolisian sudah meminta keterangan saksi-saksi. Untuk situasi masyarakat sendiri, tetap berjalan normal seperti biasanya,” tandasnya.
Secara terpisah, Kepala Forum Kerukunan Umat Beragaman (FKUB) Muba H Ahmad Yani menuturkan, masyarakat jangan sampat terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang dan menyesatkan sehingga dapat menjadi gejolak bahkan menimbulkan konflik antara agama.
Amarullah diansyah
(ftr)