Tanah Ambles di Karanganyar, Jumlah Pengungsi Bertambah
A
A
A
KARANGANYAR - Jumlah pengungsi korban tanah ambles dan longsor di Dusun Jambon, Desa Menjing, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah, terus bertambah. Mayoritas warga di dusun setempat harus diungsikan karena tanah ambles semakin meluas.
Tercatat ada 225 warga dari 70 kepala keluarga (KK) yang harus diungsikan ke Balai Desa Menjing dan Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Jenawi.
Dari RT 1 RW 6, ada 106 orang dari 32 KK yang mengungsi. Kemudian RT 2 sebanyak 102 orang dari 31 KK, serta RT 3 sebanyak 17 orang dari 7 KK. Jumlah rumah yang ambruk total bertambah menjadi empat. Rumah itu milik Mitro, Parman, Setyoso, dan Noto. Sebagian harta mereka ikut terkubur tanah.
"Salah satu titik jalan kampung tidak bisa dilalui lagi karena tertutup material longsoran dari tanah ambles. Sebagian cor betonnya malah hilang tersapu tanah," kata Sunardi, salah satu relawan bencana, Senin (23/3/2015).
Pascatanah ambles yang terjadi sehari sebelumnya, proses evakuasi harta benda mulai dilakukan. Sebab sebagian rumah terlalu bahaya untuk ditempati. Penduduk juga melepas bagian-bagian rumah yang masih utuh, seperti daun pintu dan jendela untuk dipindah ke tempat yang aman.
Sedangkan rumah yang rusak ringan dan sedang berjumlah puluhan. Kerusakan paling nyata terlihat pada tembok yang retak-retak, serta kayu kusen yang lepas dari dinding. Pada beberapa titik jalan kampung, cor beton juga terlihat retak-retak. Sebagian besar kerusakan bangunan terjadi di wilayah RT 1.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho mengatakan, saat ini penanganan terfokus pemindahan warga ke tempat aman dan evakuasi harta benda. Bantuan logistik sudah dikirim untuk dimasak di dapur umum. "Untuk jumlah total kerusakan rumah kini masih dihitung," kata Nugroho.
Tercatat ada 225 warga dari 70 kepala keluarga (KK) yang harus diungsikan ke Balai Desa Menjing dan Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Jenawi.
Dari RT 1 RW 6, ada 106 orang dari 32 KK yang mengungsi. Kemudian RT 2 sebanyak 102 orang dari 31 KK, serta RT 3 sebanyak 17 orang dari 7 KK. Jumlah rumah yang ambruk total bertambah menjadi empat. Rumah itu milik Mitro, Parman, Setyoso, dan Noto. Sebagian harta mereka ikut terkubur tanah.
"Salah satu titik jalan kampung tidak bisa dilalui lagi karena tertutup material longsoran dari tanah ambles. Sebagian cor betonnya malah hilang tersapu tanah," kata Sunardi, salah satu relawan bencana, Senin (23/3/2015).
Pascatanah ambles yang terjadi sehari sebelumnya, proses evakuasi harta benda mulai dilakukan. Sebab sebagian rumah terlalu bahaya untuk ditempati. Penduduk juga melepas bagian-bagian rumah yang masih utuh, seperti daun pintu dan jendela untuk dipindah ke tempat yang aman.
Sedangkan rumah yang rusak ringan dan sedang berjumlah puluhan. Kerusakan paling nyata terlihat pada tembok yang retak-retak, serta kayu kusen yang lepas dari dinding. Pada beberapa titik jalan kampung, cor beton juga terlihat retak-retak. Sebagian besar kerusakan bangunan terjadi di wilayah RT 1.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho mengatakan, saat ini penanganan terfokus pemindahan warga ke tempat aman dan evakuasi harta benda. Bantuan logistik sudah dikirim untuk dimasak di dapur umum. "Untuk jumlah total kerusakan rumah kini masih dihitung," kata Nugroho.
(zik)