Taman Jalan Butuh Perawatan

Senin, 23 Maret 2015 - 12:33 WIB
Taman Jalan Butuh Perawatan
Taman Jalan Butuh Perawatan
A A A
MEDAN - Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan diminta lebih serius memperhatikan kondisi tanaman bunga baik di pulau jalan maupun di sisi jalan Kota Medan. Pasalnya, musim kemarau saat ini membuat keberadaan bunga-bunga tersebut mati layu.

Diduga kondisi ini terjadi karena kurang perawatan dan minimnya air. Dinas Pemko Medan dinilai masih setengah hati melakukan penyiraman dan pemupukan. Padahal, keberadaan taman bunga taman selama ini sangat bermanfaat bagi keindahan Kota Medan. Selain itu, keberadaan sejumlah bunga yang ada di taman dan pinggir jalan sudah menjadi sampah.

Dimana daun bunga berguguran dan mati, bahkan banyak pot bunga di pinggir jalan tidak memiliki pohon bunga. Bunga yang tidak terawat tersebut terlihat di Jalan Sisingamangaraja, Jalan Sudirman, Jalan AH Nasutian, Jalan T. Amir Hamzah, Jalan Glugur, Jalan Juanda, Jalan Jamin Ginting, Jalan KH Agus Salim, dan Jalan AR Hakim.

“Sudah lama bunga di taman mini dan pinggir jalan ini dibiarkan mati. Apalagi musim kemarau ini jarang ada yang merawat bunga, makanya lebih cepat mati,” kata Rahmawati, 32, warga Jamin Ginting, saat melintas di Jalan Sudirman, Medan. Lebih lanjut dia mengatakan, hampir seluruh bunga yang ditanam di pot bunga pinggir jalan, sudah berguguran sejak musim kemarau.

Ironisnya, tidak terlihat antisipasi oleh pemerintah kota melalui instansi terkait. Seharusnya sebagai pihak yang diberikan tugas, lebih paham bagaimana cara merawat keindahan Kota Medan. Bahkan, keberadaan bunga di pinggir jalan ini merupakan salah satu penilaian dalam mendapatkan penghargaan Adipura.

Dengan kurangnya perawatan bunga tersebut, timbul dugaan jika pemberdayaan bunga yang ada di pinggir jalan hanya proyek semata, bukan untuk menata Kota Medan supaya lebih asri. “Jangan hanya pandai menanam tidak pandai merawat. Bunga itu harus benar-benar diperhatikan agar lebih memancarkan keindahannya. Kalau begini kondisinya, seperti formalitas dan menjadi penambahan pengeluaran anggaran saja setiap tahunnya,” katanya.

Hal sama diungkapkan Sumarni, 37, warga Jalan Sisingamangaraja, saat melintas di ruas jalan tersebut. Dia mengatakan, perawatan bunga di pinggir jalan dan taman mini seharusnya tidak dilakukan pada waktu tertentu saja.

Menurutnya, keindahan taman mini dan bunga di pinggir jalan sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh warga. “Kita warga Kota Medan tentunya mendukung program yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu, Pemko Medan selaku pihak yang berwenang harus melakukan perawatan,” ucapnya.

Sementara Pengamat Lingkungan, Jaya Arjuna, menilai pembangunan di Kota Medan sudah seharusnya berwawasan lingkungan dengan memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH).

Menurutnya, selama ini luas area RTH di Medan masih minim dan belum terpenuhi sesuai peraturan pemerintah yakni 30% dari luas wilayah. Dia juga menilai jika program Medan Berhias dengan cara memperbanyak taman-taman mini di pinggir jalan hanya live service saja karena pembangunan tidak mengkaji lebih dalam.

Jadi, pada musim kemarau bunga-bunga tersebut mudah mati. “Pembuatan taman-taman dan bunga di pinggir jalan harus benar dirawat, jangan hanya asal tanam,” ujarnya.

Irwan siregar
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7340 seconds (0.1#10.140)