Kota Bandung Bersolek Sambut 109 Tamu Negara
A
A
A
BANDUNG - Pelaksanaan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Kota Bandung tinggal sebulan lagi. Pemerintah Kota Bandung memastikan siap menerima kehadiran 109 tamu negara peserta KAA ke-60 pada 24 April mendatang.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selaku panitia penyelenggaraan peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 mengatakan, hingga saat ini seluruh persiapan untuk menyambut dan melaksanakan kegiatan KAA ke-60 di Kota Bandung masih terus dilakukan. Menurut dia, seluruh persiapan yang sedang dilakukan akan selesai tepat pada waktunya. Bahkan, perbaikan trotoar dan jalan yang masih di kebut juga dipastikan rampung sebelum pelaksanaan KAA berlangsung.
“Saya mandorin tiap hari untuk memastikan tidak ada yang lambat. Tiap hari ada keleletan yang menurut saya tidak masuk logika, ya saya telepon (untuk ditegur),”ujar Emil. Seperti diketahui, Pemkot Bandung telah sibuk memerbaiki sejumlah infrastruktur jelang peringatan KAA ke-60 pada 24 April mendatang. Berbagai proyek pembangunan dan perbaikan infrastruktur, seperti perbaikan trotoar di Jalan Asia Afrika, Jalan Dalem Kaum, Cikapundung Timur terus di kebut.
Selain itu, pemasangan bola batu yang bertuliskan nama-nama negara peserta KAA juga akan dipasang di sepanjang Jalan Asia Afrika yang akan di lewati oleh tamu negara nanti. Pria yang akrab disapa Emil juga mengungkapkan, saat ini telah terkumpul sebanyak 13.000 relawan yang akan dilibatkan saat peringatan KAA berlangsung. Nantinya ribuan relawan itu akan dibagi dalam tiga acara. “Untuk bantu acara Pemkot, acara KAA, dan acara pesta rakyat itu sendiri,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Iskandar Zulkarnain menyatakan, proyek perbaikan infrastruktur masih terus dikebut. Ia pun membantah pengerjaan yang sedang berlangsung dikerjakan asal-asalan. Menurut dia, kebutuhan waktu untuk pengerjaan proyek sudah diperhitungkan.
“Pekerjaan cepat kan tidak harus selalu mengurangi mutu, misalnya ada pekerjaan yang tidak mungkin dikerjakan ya tidak dikerjakan. Memang ada beberapa pengurangan pekerjaan, yang sekiranya secara teknis tidak bisa,” ujar dia.
Siapkan Ragam Acara
Sementara itu, selain Pemerintah Kota Bandung yang melakukan berbagai persiapan, pihak Gedung Konfrensi Asia Afrika yang menjadi pusat kegiatan KAA ke-60 juga melakukan hal yang sama. Mereka bersolek mempercantik diri untuk menyambut acara puncak KAA ke-60 yang berlangsung 24 April mendatang.
Kepala Museum Gedung Konfrensi Asia Afrika Thomas Si regar mengatakan, telah melakukan berbagai persiapan secara fisik dan non-fisik untuk melancarkan kegiatan puncak KAA ke-60 nanti. Dia menyebutkan, persiapan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jabar, Pemkot Bandung, dan sejumlah pihak yang bekerja sesuai dengan kapasistas dan otoritasnya masing-masing.
“Sejauh ini masih berjalan sesuai rencana. Targetnya minggu pertama April seluruh pekerjaan sudah selesai,” kata Thomas. Dia mengungkapkan, acara puncak peringatan KAA ke-60 di Kota Bandung harus menjadi moment yang istimewa bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia pada umumnya. Sebab, kehadiran 109 kepala negara pada acara puncak KAA ke-60 nanti akan menjadi sejarah. “Kegiatan ini menjadi peristiwa yang istimewa. Setelah KAA 1955, 2005, dan sekarang 2015. Ini menjadi penting bagi kita dan masyarakat Kota Bandung. Karena itu, acara ini harus terlihat bagus di mata dunia,” ujar dia.
Menurut dia, persiapan yang dilakukan di Gedung KAA hanya bersifat mempercantik dan tidak melakukan renovasi besar-besaran. Perbaikan itu hanya untuk memberikan kenyamanan kepada 109 tamu negara yang akan hadir pada peringatan nanti. “Layaknya tuan rumah yang akan menyambut tamu tentu harus melakukan persiapan. Apalagi tamu yang datang sekarang adalah sangat istimewa,” ungkap dia.
Selain melakukan persiapan fisik, Gedung Museum Asia Afrika juga akan menyiapkan sejumlah rangkaian acara pada peringatan KAA ke-60 nanti. Menurut Thomas, berbagai macam kegiatan itu akan dimulai sejak 18-24 April mendatang. Menurut dia, ada beberapa agenda utama dalam sidang Konfrensi Asia Afrika nanti.
Bahkan, pada peringatan KAA ke-60 yang berlangsung di Kota Bandung juga akan melahirkan tiga dokumen atau agenda yang akan dikeluarkan yakni Bandung Message, New Asia Strategic Partnership (Penguatan Kemitraan Strategis Asia Afrika) dan deklarasi kemerdekaan Palestina.
“Ini pekerjaan rumah besar kita. Sejak 1955, ada satu negara yang hingga kini belum merdeka yaitu Palestina. Ini konsistensi Indonesia dan negaranegara Asia Afrika untuk mendukung Palestina merdeka,” kata dia. Namun, kata dia, selain agenda utama tersebut, peringatan KAA ke-60 akan menjadi perayaan meriah bagi masyarakat Kota Bandung. Dimulai sejak 18 April nanti, di kawasan Gedung Asia Afrika akan dikibarkan 109 bendera negara peserta KAA. Kemudian, akan ada kegiatan devile atau parade KAA, serta bincang-bincang bersama saksi sejarah yang pernah terlibat dalam kegiatan KAA.
Yang paling menarik kata dia, terdapat kegiatan yang digagas oleh “Sahabat Musium KAA” yakni Asian African Student Conference. “Acara ini merupakan konferensi mahasiswa Asia Afrika. Mereka merupakan para mahasiswa dari berbagai negara di Asia Afrika yang juga melakukan konfrensi,” ujar dia. Sedangkan pada acara puncak pada 24 April, Thoman menjelaskan, kegiatan puncaknya nanti hanya berlangsung singkat.
Kegiatan yang dimulai sejak pagi itu akan dimulai dari napak tilas para tamu negara. 109 delegasi peserta KAA itu akan berjalan sekitar 200 meter dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung KAA. Setelah itu, akan ada pidato dari Presiden Indonesia Joko Widodo dan beberapa kepala negara.
Kemudian, untuk tamu negara yang beragama Islam akan melakukan salat Jumat di Masjid Agung yang berjarak sekitar 200 meter dari Gedung KAA. “Setelah salat Jumat, para tamu negara ini akan mendapat jamuan makan siang oleh Presiden Indonesia di Gedung Pakuan. Kemudian. mereka kembali ke Jakarta,” kata dia.
Bandara Husien Ditutup
Pelaksanaan Konfrensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Kota Bandung akan membuat Bandara Husein Sastra Negara sedikit sibuk. Bandara Husein dipastikan akan menjadi salah satu pintu masuk bagi para tamu negara tersebut.
General Manager PT Angkasa Pura II Yayan Hendrayani mengatakan, Bandara Udara Husein Sastranegara yang akan menjadi salah satu pintu masuk bagi tamu negara peserta KAA ke-60 di Kota Bandung kemungkinan besar akan ditutup untuk penerbangan komersial.
Namun, kata dia, keputusan penutupan bandara bagi penerbangan komersial ini belum diputuskan. “Kemungkinannya bisa saja ditutup. Tapi, hingga saat ini belum ada keputusan. Kami masih menunggu. Jika sudah ada keputusan tentu segera diinformasikan kepada maskapai penerbangan yang ada di Bandara Husein,” kata Yayan kepada KORAN SINDO beberapa waktu lalu.
Dia menyebutkan, jelang peringatan KAA ke-60, Bandara Husein Sastranegara juga melakukan berbagai persiapan. Bahkan, kata dia, masukan dari panitia nasional acara KAA saat melakukan peninjauan ke Kota Bandung beberapa waktu lalu siap dilaksanakan. “Sesuai arahan dari kunjungan Kepala Staf presiden Luhut Panjaitan beserta sejumlah menteri, ada beberapa catatan yang harus segera dilakukan. Di antaranya perbaikan dan kebersihan runway (landasan), serta infrastruktur pendukung di bandara,” kata dia.
Yayan mengungkapkan, mengenai pengamanan tamu negara yang turun di Bandara Husein telah dikoordinasikan dengan pihak lanud. Namun, kata dia, pihaknya belum menerima jadwal penerbangan para pemimpin negara yang akan mendarat di Bandara Husein Sastranegara. Saat ini, kata dia, PT Angkasa Pura baru mendapatkan informasi hanya ada empat pesawat yang akan mendarat di Bandara Husein. Salah satu pesawat VVIP itu adalah RI-1 yang ditumpangi Presiden Joko Widodo.
“Sampai saat ini baru ada empat pesawat yang akan landing di Husein. Salah satunya adalah pesawat RI-1,” kata Yayan. Dia mengungkapkan, Angkasa Pura II tetap akan menyiapkan lahan parkir bagi pesawat VVIP yang mendarat di Bandara Husien. Menurut dia, Bandara Husein Sastranegara bisa digunakan untuk delapan pesawat yang parkir. “Informasinya baru empat pesawat yang akan mendarat. Tapi, jika lebih, kami akan siapkan delapan dan lahan lainnya yang bisa digunakan untuk pesawat VVIP,” ungkap dia.
Yayan menyebutkan, kedatangan tamu negara melalui Bandara Husein Sastranegara dipastikan dapat mengganggu jadwal penerbangan komersil. “Pada dasarnya bandara akan mendukung pelaksaan KAA bulan April, nanti. Kami punya prosedur penanganan tamu VIP dan VVIP yang tentu dalam operasionalnya dipisahkan dengan kegitan komersial penumpang biasa,” jelas Yayan.
Mochamad solehudin/ yogi pasha
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selaku panitia penyelenggaraan peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 mengatakan, hingga saat ini seluruh persiapan untuk menyambut dan melaksanakan kegiatan KAA ke-60 di Kota Bandung masih terus dilakukan. Menurut dia, seluruh persiapan yang sedang dilakukan akan selesai tepat pada waktunya. Bahkan, perbaikan trotoar dan jalan yang masih di kebut juga dipastikan rampung sebelum pelaksanaan KAA berlangsung.
“Saya mandorin tiap hari untuk memastikan tidak ada yang lambat. Tiap hari ada keleletan yang menurut saya tidak masuk logika, ya saya telepon (untuk ditegur),”ujar Emil. Seperti diketahui, Pemkot Bandung telah sibuk memerbaiki sejumlah infrastruktur jelang peringatan KAA ke-60 pada 24 April mendatang. Berbagai proyek pembangunan dan perbaikan infrastruktur, seperti perbaikan trotoar di Jalan Asia Afrika, Jalan Dalem Kaum, Cikapundung Timur terus di kebut.
Selain itu, pemasangan bola batu yang bertuliskan nama-nama negara peserta KAA juga akan dipasang di sepanjang Jalan Asia Afrika yang akan di lewati oleh tamu negara nanti. Pria yang akrab disapa Emil juga mengungkapkan, saat ini telah terkumpul sebanyak 13.000 relawan yang akan dilibatkan saat peringatan KAA berlangsung. Nantinya ribuan relawan itu akan dibagi dalam tiga acara. “Untuk bantu acara Pemkot, acara KAA, dan acara pesta rakyat itu sendiri,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Iskandar Zulkarnain menyatakan, proyek perbaikan infrastruktur masih terus dikebut. Ia pun membantah pengerjaan yang sedang berlangsung dikerjakan asal-asalan. Menurut dia, kebutuhan waktu untuk pengerjaan proyek sudah diperhitungkan.
“Pekerjaan cepat kan tidak harus selalu mengurangi mutu, misalnya ada pekerjaan yang tidak mungkin dikerjakan ya tidak dikerjakan. Memang ada beberapa pengurangan pekerjaan, yang sekiranya secara teknis tidak bisa,” ujar dia.
Siapkan Ragam Acara
Sementara itu, selain Pemerintah Kota Bandung yang melakukan berbagai persiapan, pihak Gedung Konfrensi Asia Afrika yang menjadi pusat kegiatan KAA ke-60 juga melakukan hal yang sama. Mereka bersolek mempercantik diri untuk menyambut acara puncak KAA ke-60 yang berlangsung 24 April mendatang.
Kepala Museum Gedung Konfrensi Asia Afrika Thomas Si regar mengatakan, telah melakukan berbagai persiapan secara fisik dan non-fisik untuk melancarkan kegiatan puncak KAA ke-60 nanti. Dia menyebutkan, persiapan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jabar, Pemkot Bandung, dan sejumlah pihak yang bekerja sesuai dengan kapasistas dan otoritasnya masing-masing.
“Sejauh ini masih berjalan sesuai rencana. Targetnya minggu pertama April seluruh pekerjaan sudah selesai,” kata Thomas. Dia mengungkapkan, acara puncak peringatan KAA ke-60 di Kota Bandung harus menjadi moment yang istimewa bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia pada umumnya. Sebab, kehadiran 109 kepala negara pada acara puncak KAA ke-60 nanti akan menjadi sejarah. “Kegiatan ini menjadi peristiwa yang istimewa. Setelah KAA 1955, 2005, dan sekarang 2015. Ini menjadi penting bagi kita dan masyarakat Kota Bandung. Karena itu, acara ini harus terlihat bagus di mata dunia,” ujar dia.
Menurut dia, persiapan yang dilakukan di Gedung KAA hanya bersifat mempercantik dan tidak melakukan renovasi besar-besaran. Perbaikan itu hanya untuk memberikan kenyamanan kepada 109 tamu negara yang akan hadir pada peringatan nanti. “Layaknya tuan rumah yang akan menyambut tamu tentu harus melakukan persiapan. Apalagi tamu yang datang sekarang adalah sangat istimewa,” ungkap dia.
Selain melakukan persiapan fisik, Gedung Museum Asia Afrika juga akan menyiapkan sejumlah rangkaian acara pada peringatan KAA ke-60 nanti. Menurut Thomas, berbagai macam kegiatan itu akan dimulai sejak 18-24 April mendatang. Menurut dia, ada beberapa agenda utama dalam sidang Konfrensi Asia Afrika nanti.
Bahkan, pada peringatan KAA ke-60 yang berlangsung di Kota Bandung juga akan melahirkan tiga dokumen atau agenda yang akan dikeluarkan yakni Bandung Message, New Asia Strategic Partnership (Penguatan Kemitraan Strategis Asia Afrika) dan deklarasi kemerdekaan Palestina.
“Ini pekerjaan rumah besar kita. Sejak 1955, ada satu negara yang hingga kini belum merdeka yaitu Palestina. Ini konsistensi Indonesia dan negaranegara Asia Afrika untuk mendukung Palestina merdeka,” kata dia. Namun, kata dia, selain agenda utama tersebut, peringatan KAA ke-60 akan menjadi perayaan meriah bagi masyarakat Kota Bandung. Dimulai sejak 18 April nanti, di kawasan Gedung Asia Afrika akan dikibarkan 109 bendera negara peserta KAA. Kemudian, akan ada kegiatan devile atau parade KAA, serta bincang-bincang bersama saksi sejarah yang pernah terlibat dalam kegiatan KAA.
Yang paling menarik kata dia, terdapat kegiatan yang digagas oleh “Sahabat Musium KAA” yakni Asian African Student Conference. “Acara ini merupakan konferensi mahasiswa Asia Afrika. Mereka merupakan para mahasiswa dari berbagai negara di Asia Afrika yang juga melakukan konfrensi,” ujar dia. Sedangkan pada acara puncak pada 24 April, Thoman menjelaskan, kegiatan puncaknya nanti hanya berlangsung singkat.
Kegiatan yang dimulai sejak pagi itu akan dimulai dari napak tilas para tamu negara. 109 delegasi peserta KAA itu akan berjalan sekitar 200 meter dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung KAA. Setelah itu, akan ada pidato dari Presiden Indonesia Joko Widodo dan beberapa kepala negara.
Kemudian, untuk tamu negara yang beragama Islam akan melakukan salat Jumat di Masjid Agung yang berjarak sekitar 200 meter dari Gedung KAA. “Setelah salat Jumat, para tamu negara ini akan mendapat jamuan makan siang oleh Presiden Indonesia di Gedung Pakuan. Kemudian. mereka kembali ke Jakarta,” kata dia.
Bandara Husien Ditutup
Pelaksanaan Konfrensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Kota Bandung akan membuat Bandara Husein Sastra Negara sedikit sibuk. Bandara Husein dipastikan akan menjadi salah satu pintu masuk bagi para tamu negara tersebut.
General Manager PT Angkasa Pura II Yayan Hendrayani mengatakan, Bandara Udara Husein Sastranegara yang akan menjadi salah satu pintu masuk bagi tamu negara peserta KAA ke-60 di Kota Bandung kemungkinan besar akan ditutup untuk penerbangan komersial.
Namun, kata dia, keputusan penutupan bandara bagi penerbangan komersial ini belum diputuskan. “Kemungkinannya bisa saja ditutup. Tapi, hingga saat ini belum ada keputusan. Kami masih menunggu. Jika sudah ada keputusan tentu segera diinformasikan kepada maskapai penerbangan yang ada di Bandara Husein,” kata Yayan kepada KORAN SINDO beberapa waktu lalu.
Dia menyebutkan, jelang peringatan KAA ke-60, Bandara Husein Sastranegara juga melakukan berbagai persiapan. Bahkan, kata dia, masukan dari panitia nasional acara KAA saat melakukan peninjauan ke Kota Bandung beberapa waktu lalu siap dilaksanakan. “Sesuai arahan dari kunjungan Kepala Staf presiden Luhut Panjaitan beserta sejumlah menteri, ada beberapa catatan yang harus segera dilakukan. Di antaranya perbaikan dan kebersihan runway (landasan), serta infrastruktur pendukung di bandara,” kata dia.
Yayan mengungkapkan, mengenai pengamanan tamu negara yang turun di Bandara Husein telah dikoordinasikan dengan pihak lanud. Namun, kata dia, pihaknya belum menerima jadwal penerbangan para pemimpin negara yang akan mendarat di Bandara Husein Sastranegara. Saat ini, kata dia, PT Angkasa Pura baru mendapatkan informasi hanya ada empat pesawat yang akan mendarat di Bandara Husein. Salah satu pesawat VVIP itu adalah RI-1 yang ditumpangi Presiden Joko Widodo.
“Sampai saat ini baru ada empat pesawat yang akan landing di Husein. Salah satunya adalah pesawat RI-1,” kata Yayan. Dia mengungkapkan, Angkasa Pura II tetap akan menyiapkan lahan parkir bagi pesawat VVIP yang mendarat di Bandara Husien. Menurut dia, Bandara Husein Sastranegara bisa digunakan untuk delapan pesawat yang parkir. “Informasinya baru empat pesawat yang akan mendarat. Tapi, jika lebih, kami akan siapkan delapan dan lahan lainnya yang bisa digunakan untuk pesawat VVIP,” ungkap dia.
Yayan menyebutkan, kedatangan tamu negara melalui Bandara Husein Sastranegara dipastikan dapat mengganggu jadwal penerbangan komersil. “Pada dasarnya bandara akan mendukung pelaksaan KAA bulan April, nanti. Kami punya prosedur penanganan tamu VIP dan VVIP yang tentu dalam operasionalnya dipisahkan dengan kegitan komersial penumpang biasa,” jelas Yayan.
Mochamad solehudin/ yogi pasha
(bhr)