Elpiji 3 Kg Meledak, 4 Warga Terluka
A
A
A
PEKALONGAN - Setidaknya empat warga Kelurahan Kandangpanjang, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, mengalami luka bakar akibat tabung elpiji ukuran 3 kilogram (kg) meledak kemarin.
Kejadian di rumah Arsih, 54, Gang 7B No 57 tersebut diduga akibat pemasangan regulator yang tidak pas sehingga gas bocor dan tersambar api pematik kompor yang dinyalakan. Tiga korban yang mengalami luka cukup parah, yakni Purwadi, 38, Mardiyono, 31, dan Ismari, 27. Ketiga kakak beradik tersebut langsung dilarikan ke IGD RSUD Kraton.
Sementara korban lainnya yang mengalami luka ringan, yakni Harianto, 38, yang merupakan tetangga para korban dirawat di RS Budi Rahayu Kota Pekalongan. Salah seorang warga Mohamad Susanto, 21, mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu terdengar bunyi seperti benda meledak, sehingga warga langsung mendatangi lokasi.
Kejadian tersebut berawal dari kompor gas yang rusak dan berusaha diperbaiki. Namun, saat kompor mencoba dinyalakan langsung terjadi musibah tersebut. "Mungkin pas memperbaiki regulator itu, gas bocor memenuhi ruangan. Adiknya disuruh menyalakan kompor dan kejadianlah. Kebetulan tetangga ada yang pemadam kebakaran sehingga bisa langsung ditangani," ucapnya.
Setiap siang keluarga tersebut berjualan makanan sehingga setiap pagi mereka masak untuk dijual siangnya. "Yang parah itu adik Pak Purwadi (Mardiyono), pas keluar kamar mandi habis kencing langsung tersambar api. Sebab tidak pakai baju karena bangun tidur," ungkapnya. Salah seorang korban bernama Mardiyono menerangkan, awalnya Ismari, adiknya berusaha memperbaiki kompor gas yang rusak.
Namun karena tak kunjung berhasil, akhirnya meminta pertolongan tetangganya, Hariyanto. "Terus kejadian itu. Saya baru saja keluar kamar mandi pas kejadian itu. Nggak tahu badan saya kebakar atau tidak, pokoknya saya lari keluar dan teriak-teriak minta tolong, sampai beberapa kali terjatuh. Sebab, badan sudah terasa panas sekali," ungkapnya. Istri Purwadi, bernama Uki Marini, 33, mengatakan, rumah tersebut merupakan rumah ibunya bernama Arsih.
Namun, saat itu suaminya sedang mengambil seragam anaknya yang tertinggal di rumah ibunya. "Kami tinggal di Desa Salammanis RT.3/VI. Namun, saat itu suami saya (Purwadi) mau mengambil seragam anak saya yang tertinggal di rumah neneknya (ibunya/ Arsih), malah kejadian seperti ini," paparnya.
Sehari-hari keluarganya tersebut berjualan makanan. Setiap pagi keluarga setempat memasak makanan untuk dijual pada siang hari. Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP dan mengamankan salah satu tabung gas yang diduga sebagai sumber malapetaka itu.
Petugas juga meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui kejadian. Kapolsekta Pekalongan Utara Kompol I Ketut Lanus mengatakan, dugaan sementara akibat memasang regulator yang kurang pas, gasnya bocor. “Posisi gasnya bocor itu, kompor dinyalakan sehingga terjadi kejadian itu. Namun masih akan kami dalami lagi," ujarnya. Para korban kini masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kraton akibat luka bakar sekitar 70%.
Prahayuda febrianto
Kejadian di rumah Arsih, 54, Gang 7B No 57 tersebut diduga akibat pemasangan regulator yang tidak pas sehingga gas bocor dan tersambar api pematik kompor yang dinyalakan. Tiga korban yang mengalami luka cukup parah, yakni Purwadi, 38, Mardiyono, 31, dan Ismari, 27. Ketiga kakak beradik tersebut langsung dilarikan ke IGD RSUD Kraton.
Sementara korban lainnya yang mengalami luka ringan, yakni Harianto, 38, yang merupakan tetangga para korban dirawat di RS Budi Rahayu Kota Pekalongan. Salah seorang warga Mohamad Susanto, 21, mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu terdengar bunyi seperti benda meledak, sehingga warga langsung mendatangi lokasi.
Kejadian tersebut berawal dari kompor gas yang rusak dan berusaha diperbaiki. Namun, saat kompor mencoba dinyalakan langsung terjadi musibah tersebut. "Mungkin pas memperbaiki regulator itu, gas bocor memenuhi ruangan. Adiknya disuruh menyalakan kompor dan kejadianlah. Kebetulan tetangga ada yang pemadam kebakaran sehingga bisa langsung ditangani," ucapnya.
Setiap siang keluarga tersebut berjualan makanan sehingga setiap pagi mereka masak untuk dijual siangnya. "Yang parah itu adik Pak Purwadi (Mardiyono), pas keluar kamar mandi habis kencing langsung tersambar api. Sebab tidak pakai baju karena bangun tidur," ungkapnya. Salah seorang korban bernama Mardiyono menerangkan, awalnya Ismari, adiknya berusaha memperbaiki kompor gas yang rusak.
Namun karena tak kunjung berhasil, akhirnya meminta pertolongan tetangganya, Hariyanto. "Terus kejadian itu. Saya baru saja keluar kamar mandi pas kejadian itu. Nggak tahu badan saya kebakar atau tidak, pokoknya saya lari keluar dan teriak-teriak minta tolong, sampai beberapa kali terjatuh. Sebab, badan sudah terasa panas sekali," ungkapnya. Istri Purwadi, bernama Uki Marini, 33, mengatakan, rumah tersebut merupakan rumah ibunya bernama Arsih.
Namun, saat itu suaminya sedang mengambil seragam anaknya yang tertinggal di rumah ibunya. "Kami tinggal di Desa Salammanis RT.3/VI. Namun, saat itu suami saya (Purwadi) mau mengambil seragam anak saya yang tertinggal di rumah neneknya (ibunya/ Arsih), malah kejadian seperti ini," paparnya.
Sehari-hari keluarganya tersebut berjualan makanan. Setiap pagi keluarga setempat memasak makanan untuk dijual pada siang hari. Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP dan mengamankan salah satu tabung gas yang diduga sebagai sumber malapetaka itu.
Petugas juga meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui kejadian. Kapolsekta Pekalongan Utara Kompol I Ketut Lanus mengatakan, dugaan sementara akibat memasang regulator yang kurang pas, gasnya bocor. “Posisi gasnya bocor itu, kompor dinyalakan sehingga terjadi kejadian itu. Namun masih akan kami dalami lagi," ujarnya. Para korban kini masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kraton akibat luka bakar sekitar 70%.
Prahayuda febrianto
(bbg)