Tabrakan Maut di Semarang Tewaskan 2 Orang
A
A
A
SEMARANG - Seorang ayah dan anak perempuannya tewas dalam kecelakaan maut, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Banyumanik, Kota Semarang, setelah mobil yang dikemudikannya menabrak bus.
Korban diketahui bernama Roes Rahto (64), warga Manyar II, RT04/01, Giritirto, Wonogiri, dan Russana Elfiatun (40), warga Perumahan Griya Cipta Laras, C2/10, RT3/9, Wonogiri. Bersama mereka, terdapat dua balita bernama Surya (3) dan Fista (5).
Beruntung, kedua balita itu masih bisa selamat, kendati kondisinya menderita luka parah. Satu di antaranya bahkan kritis. Seluruh korban, kini telah dilarikan ke RSUP dr Kariadi Semarang.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, Roes adalah ayah dari Russana. Sedangkan Surya dan Fista, merupakan anak dari Russana. Mereka semua dari Wonogiri mau ke Semarang.
“Saya sempat ngobrol sama Fista. Katanya mau ke tempat omnya yang tentara, di Kota Semarang. Tetapi tidak tahu alamatnya di mana,” ungkap Marsono, sopir ambulans yang membawa seluruh korban, saat dihubungi, Jumat (20/3/2015).
Menurut dia, Surya dan Fista masih dirawat di UGD RSUP dr Kariadi Semarang. Surya kondisinya kritis. Sedangkan Fista hanya luka ringan. “Jenazahnya masih di kamar mayat. Tolong Mas, informasinya disebarkan karena kasihan di rumah sakit anak–anak kecil,” lanjutnya.
Insiden kecelakaan maut itu terjadi sekira pukul 13.20 WIB. Mobil yang dikendarai korban adalah Toyota Corona AD 7004 LG empat penumpang. Bus yang ditabraknya adalah PO Ramayana AA 1677 AB yang dikemudikan Mulyanto, warga Magelang.
Dua kendaraan itu melaju searah dari selatan ke utara. Bus di depan mobil. Sampai di lokasi, tepatnya depan PT Fomaco, bus berhenti untuk menaikkan penumpang. Ternyata Corona itu dari belakang dengan kecepatan tinggi menghantam belakang bus.
Tak berhenti sampai di situ, ternyata bus masih hendak berjalan. Sehingga mobil dengan kondisi ringsek setelah menabrak itu, masih menempel di belakang bus, sempat terseret beberapa meter sebelum benar–benar berhenti.
“Mobilnya yang nabrak dari belakang. Tadi busnya menaikan penumpang,” kata saksi Dedi Wijaya (31), seorang pengamen yang berada tak jauh dari lokasi.
Akibat kerasnya benturan, mobil ringsek dan terjepit. Ini menyebabkan penumpang mobil ikut terjepit bodi mobil yang ringsek. Dua korban tewas di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dedi mengaku sempat takut mengetahui kondisi korban.
“Masih terjepit, darahnya banyak. Ada dua anak–anak masih bergerak. Akhirnya saya keluarkan dulu. Warga lain juga membantu,” tambahnya.
Saksi lainnya Eko (55), pengendara motor yang melintas di lokasi menyebut, mobil Corona melanju cukup kencang. “Mobil awalnya kencang, terus pelan, tiba–tiba kencang lagi sebelum nabrak bus. Saya naik motor di belakangnya," ungkapnya.
Insiden itu membuat kemacetan cukup panjang. Warga termasuk pengendara yang kebetulan melintas nekat menghentikan kendaraannya dan menonton insiden itu.
Sekira satu jam kemudian, mobil dievakuasi dengan derek. Jenazah dan para korban dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Petugas Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang dan petugas Polsek Banyumanik terlihat di lokasi.
“Saya minta surat–suratnya (bus), bus diarahkan masuk terminal. Sekarang sudah ditangani Polrestabes. Dari TKP, saya lihat bekas pengereman,” ungkap Kapolsek Banyumanik Kompol Kristanto.
Korban diketahui bernama Roes Rahto (64), warga Manyar II, RT04/01, Giritirto, Wonogiri, dan Russana Elfiatun (40), warga Perumahan Griya Cipta Laras, C2/10, RT3/9, Wonogiri. Bersama mereka, terdapat dua balita bernama Surya (3) dan Fista (5).
Beruntung, kedua balita itu masih bisa selamat, kendati kondisinya menderita luka parah. Satu di antaranya bahkan kritis. Seluruh korban, kini telah dilarikan ke RSUP dr Kariadi Semarang.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, Roes adalah ayah dari Russana. Sedangkan Surya dan Fista, merupakan anak dari Russana. Mereka semua dari Wonogiri mau ke Semarang.
“Saya sempat ngobrol sama Fista. Katanya mau ke tempat omnya yang tentara, di Kota Semarang. Tetapi tidak tahu alamatnya di mana,” ungkap Marsono, sopir ambulans yang membawa seluruh korban, saat dihubungi, Jumat (20/3/2015).
Menurut dia, Surya dan Fista masih dirawat di UGD RSUP dr Kariadi Semarang. Surya kondisinya kritis. Sedangkan Fista hanya luka ringan. “Jenazahnya masih di kamar mayat. Tolong Mas, informasinya disebarkan karena kasihan di rumah sakit anak–anak kecil,” lanjutnya.
Insiden kecelakaan maut itu terjadi sekira pukul 13.20 WIB. Mobil yang dikendarai korban adalah Toyota Corona AD 7004 LG empat penumpang. Bus yang ditabraknya adalah PO Ramayana AA 1677 AB yang dikemudikan Mulyanto, warga Magelang.
Dua kendaraan itu melaju searah dari selatan ke utara. Bus di depan mobil. Sampai di lokasi, tepatnya depan PT Fomaco, bus berhenti untuk menaikkan penumpang. Ternyata Corona itu dari belakang dengan kecepatan tinggi menghantam belakang bus.
Tak berhenti sampai di situ, ternyata bus masih hendak berjalan. Sehingga mobil dengan kondisi ringsek setelah menabrak itu, masih menempel di belakang bus, sempat terseret beberapa meter sebelum benar–benar berhenti.
“Mobilnya yang nabrak dari belakang. Tadi busnya menaikan penumpang,” kata saksi Dedi Wijaya (31), seorang pengamen yang berada tak jauh dari lokasi.
Akibat kerasnya benturan, mobil ringsek dan terjepit. Ini menyebabkan penumpang mobil ikut terjepit bodi mobil yang ringsek. Dua korban tewas di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dedi mengaku sempat takut mengetahui kondisi korban.
“Masih terjepit, darahnya banyak. Ada dua anak–anak masih bergerak. Akhirnya saya keluarkan dulu. Warga lain juga membantu,” tambahnya.
Saksi lainnya Eko (55), pengendara motor yang melintas di lokasi menyebut, mobil Corona melanju cukup kencang. “Mobil awalnya kencang, terus pelan, tiba–tiba kencang lagi sebelum nabrak bus. Saya naik motor di belakangnya," ungkapnya.
Insiden itu membuat kemacetan cukup panjang. Warga termasuk pengendara yang kebetulan melintas nekat menghentikan kendaraannya dan menonton insiden itu.
Sekira satu jam kemudian, mobil dievakuasi dengan derek. Jenazah dan para korban dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Petugas Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang dan petugas Polsek Banyumanik terlihat di lokasi.
“Saya minta surat–suratnya (bus), bus diarahkan masuk terminal. Sekarang sudah ditangani Polrestabes. Dari TKP, saya lihat bekas pengereman,” ungkap Kapolsek Banyumanik Kompol Kristanto.
(san)