Sukarela Mengajak Orang Lain Menunaikan Zakat
A
A
A
Banyak warga Kota Semarang berekonomi mampu, tapi terlalu sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Bahkan, mereka lupa menunaikan kewajiban zakatnya. Atas kondisi itu, Komunitas Sahabat Peduli Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) secara sukarela menyadarkan dan menjemput panyaluran zakat orang-orang tersebut.
Komunitas ini sebenarnya berdiri sejak tiga tahun silam, tapi baru dibentuk secara formal pada pekan lalu. Saat ini jumlah anggotanya sekitar 35 orang. “Mereka berasal dari berbagai profesi, seperti dosen, petugas pajak, mahasiswa, guru, dan lain sebagainya,” kata Kepala Cabang PKPU Semarang M Miftahul Surur, kemarin.
Pada awalnya para anggota komunitas adalah donatur atau pembayar zakat rutin ke PKPU Kota Semarang. Seiring perjalanan waktu mereka tidak hanya membayarkan zakat sendiri, tapi juga aktif mengajak teman-temannya untuk juga ikut melakukan hal serupa. “Mereka secara rutin mengedukasi maupun mengingatkan teman-teman sekitarnya untuk membayar zakat,” katanya.
Menurut dia, tidak semua orang secara rutin sadar akan kewajiban membayarkan zakatnya. Padahal, sebagaian harta yang dimiliki oleh umat Islam itu merupakan hak orang lain. Sehingga perlu terus didorong agar mau membayarkan zakat tersebut. “Oleh karena itu melalui komunitas sahabat pedulu PKPU ini harapannya bisa mengedukasi masyarakat agar meningkatnya kesadaran kewajiban berzakat dan kemauan berbagi sesama,” kata Surur.
Potensi penerimaan zakat di Kota Semarang sangat besar. Hanya, realisasinya belum sampai 10%, sehingga perlu terus didorong oleh para amil zakat maupun anggota komunitas. Sebab, di Kota Semarang, Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, ternyata masih banyak para dhuafa yang membutuhkan uluran tangan paramuzakki(pemberi zakat).
Seusai launching, anggota Komunitas Sahabat PKPU juga mendapat training tentang bagaimana meningkatkan kualitas hidup dengan berbagi. Acara itu juga untuk mengumpulkan para relawan sekaligus komunitas sahabat peduli PKPU Semarang. Salah seorang anggota Komunitas Sahabat Peduli PKPU Meidiana mengaku bersyukur bisa ikut berkontribusi.
Dia berkeyakinan bahwa ikut serta menolong sesama, maka juga akan dimudahkan urusannya oleh Allah SWT. “Sehingga saya putuskan untuk aktif pada komunitas ini,” kata pengajar di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.
Amin Fauzi
Kota Semarang
Komunitas ini sebenarnya berdiri sejak tiga tahun silam, tapi baru dibentuk secara formal pada pekan lalu. Saat ini jumlah anggotanya sekitar 35 orang. “Mereka berasal dari berbagai profesi, seperti dosen, petugas pajak, mahasiswa, guru, dan lain sebagainya,” kata Kepala Cabang PKPU Semarang M Miftahul Surur, kemarin.
Pada awalnya para anggota komunitas adalah donatur atau pembayar zakat rutin ke PKPU Kota Semarang. Seiring perjalanan waktu mereka tidak hanya membayarkan zakat sendiri, tapi juga aktif mengajak teman-temannya untuk juga ikut melakukan hal serupa. “Mereka secara rutin mengedukasi maupun mengingatkan teman-teman sekitarnya untuk membayar zakat,” katanya.
Menurut dia, tidak semua orang secara rutin sadar akan kewajiban membayarkan zakatnya. Padahal, sebagaian harta yang dimiliki oleh umat Islam itu merupakan hak orang lain. Sehingga perlu terus didorong agar mau membayarkan zakat tersebut. “Oleh karena itu melalui komunitas sahabat pedulu PKPU ini harapannya bisa mengedukasi masyarakat agar meningkatnya kesadaran kewajiban berzakat dan kemauan berbagi sesama,” kata Surur.
Potensi penerimaan zakat di Kota Semarang sangat besar. Hanya, realisasinya belum sampai 10%, sehingga perlu terus didorong oleh para amil zakat maupun anggota komunitas. Sebab, di Kota Semarang, Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, ternyata masih banyak para dhuafa yang membutuhkan uluran tangan paramuzakki(pemberi zakat).
Seusai launching, anggota Komunitas Sahabat PKPU juga mendapat training tentang bagaimana meningkatkan kualitas hidup dengan berbagi. Acara itu juga untuk mengumpulkan para relawan sekaligus komunitas sahabat peduli PKPU Semarang. Salah seorang anggota Komunitas Sahabat Peduli PKPU Meidiana mengaku bersyukur bisa ikut berkontribusi.
Dia berkeyakinan bahwa ikut serta menolong sesama, maka juga akan dimudahkan urusannya oleh Allah SWT. “Sehingga saya putuskan untuk aktif pada komunitas ini,” kata pengajar di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.
Amin Fauzi
Kota Semarang
(bbg)