Pemda DIY Bantu Sorong Gamelan Rp570 Juta
Pemda DIY Bantu Sorong Gamelan Rp570 Juta
A
A
A
YOGYAKARTA - Pemda DIY memberikan bantuan satu set gamelan dan wayang kulit kepada Pemkab Sorong, Papua. Bantuan alat senilai Rp570 juta ini merupakan permintaan warga DIY yang merantau di daerah Papua Barat yang tergabung dalam Ikatan Warga Yogyakarta (IKY).
Warga DIY di Sorong berkeinginan melestarikan budaya Jawa di daerah tersebut. Tapi keinginan mereka terkendala peralatan sehingga upaya pelestarian kurang maksimal. Wakil Bupati Sorong Suko Hardjono mengapresiasi perhatian Pemda DIY terhadap warganya yang ada di luar Jawa.
“Masyarakat Yogya di sana masih nguri-uri tradisi dan budaya Jawa,” katanya saat menerima bantuan tersebut dari Wagub DIY Sri Paduka Paku Alam IX di Kepatihan Yogyakarta kemarin. Suko mengungkapkan pemberian hibah ini sebagai tindak lanjut kunjungan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X ke Sorong pada 27 November 2014. Saat itu, Raja Keraton Yogyakarta menghadiri undangan IKY.
Ditindaklanjuti oleh kunjungan SKPD dan DPRD DIY. “Warga Yogyakarta di luar Jawa itu luar biasa. Meski meninggalkan kampung halaman namun tetap menjunjung tinggi budayanya,” papar birokrat kelahiran Pacitan, Jawa Timur ini. Menurut Suko, warga DIY di Sorong awalnya dari transmigrasi.
Sekarang mayoritas sudah sukses, ada yang menjadi PNS, polisi sampai anggota DPRD. “Mereka sudah sejahtera, tapi tidak melupakan kesenian leluhurnya meski di tanah rantau,” ungkapnya. Ketua IKY di Kabupaten Sorong Jakim Adiputranta menceritakan, warga DIY mulai merantau ke Sorong sekitar 34 tahun lalu.
Dirinya termasuk gelombang pertama yang merantau di Sorong. “Di Kabupaten Sorong sudah ada sekitar 400 KK (kepala keluarga) warga DIY, jumlahnya sekitar 2.000 jiwa,” ujarnya. Pria asal Gunungkidul ini mengungkapkan, kesenian Jawa di Sorong tetap lestari. Ini merupakan peran serta warga DIY yang ada di Sorong. “Bantuan gamelan dan wayang kulit lengkap ini semakin menggairahkan melestarikan budaya di tanah rantau,” janji legislator DPRD Sorong tersebut.
Ridwan anshori
Warga DIY di Sorong berkeinginan melestarikan budaya Jawa di daerah tersebut. Tapi keinginan mereka terkendala peralatan sehingga upaya pelestarian kurang maksimal. Wakil Bupati Sorong Suko Hardjono mengapresiasi perhatian Pemda DIY terhadap warganya yang ada di luar Jawa.
“Masyarakat Yogya di sana masih nguri-uri tradisi dan budaya Jawa,” katanya saat menerima bantuan tersebut dari Wagub DIY Sri Paduka Paku Alam IX di Kepatihan Yogyakarta kemarin. Suko mengungkapkan pemberian hibah ini sebagai tindak lanjut kunjungan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X ke Sorong pada 27 November 2014. Saat itu, Raja Keraton Yogyakarta menghadiri undangan IKY.
Ditindaklanjuti oleh kunjungan SKPD dan DPRD DIY. “Warga Yogyakarta di luar Jawa itu luar biasa. Meski meninggalkan kampung halaman namun tetap menjunjung tinggi budayanya,” papar birokrat kelahiran Pacitan, Jawa Timur ini. Menurut Suko, warga DIY di Sorong awalnya dari transmigrasi.
Sekarang mayoritas sudah sukses, ada yang menjadi PNS, polisi sampai anggota DPRD. “Mereka sudah sejahtera, tapi tidak melupakan kesenian leluhurnya meski di tanah rantau,” ungkapnya. Ketua IKY di Kabupaten Sorong Jakim Adiputranta menceritakan, warga DIY mulai merantau ke Sorong sekitar 34 tahun lalu.
Dirinya termasuk gelombang pertama yang merantau di Sorong. “Di Kabupaten Sorong sudah ada sekitar 400 KK (kepala keluarga) warga DIY, jumlahnya sekitar 2.000 jiwa,” ujarnya. Pria asal Gunungkidul ini mengungkapkan, kesenian Jawa di Sorong tetap lestari. Ini merupakan peran serta warga DIY yang ada di Sorong. “Bantuan gamelan dan wayang kulit lengkap ini semakin menggairahkan melestarikan budaya di tanah rantau,” janji legislator DPRD Sorong tersebut.
Ridwan anshori
(bbg)
Explore More