Ditinju Batu Akik, Pelajar Ini Geger Otak

Senin, 16 Maret 2015 - 14:59 WIB
Ditinju Batu Akik, Pelajar...
Ditinju Batu Akik, Pelajar Ini Geger Otak
A A A
PADANG - Fachri Ananda (17) siswa SMPN 31 Padang, mengalami geger otak dan terpaksa dioperasi gara-gara ditinju temannya memakai batu akik.

Kejadian itu berawal saat pada Kamis, 12 Maret lalu saat pulang sekolah Fachri yang akrab dipanggil Ayi ini menunggu bapaknya menjemput. Saat menunggu jemputan korban didatangi teman sekolahnya berinisial ‘K’.

“Itu memang sekolah yang sama tapi saya tidak kenal dia, dia minta uang Rp1.000 kepada saya, tapi saat itu saya katakan tidak ada. Soalnya kalau kita kasih nanti dia terbiasa, padahal orangtua tiap hari memberikan uang pada saya,” katanya saat dirawat di ruang Teratai 7, RSUP M Djamil Padang, Senin (16/3/2015)

Namun ‘K’ tetap saja memaksa meminta uang, bahkan kalau tidak ada uang Rp1.000, lima ratus rupiahpun jadi.

Lantaran Fachri tidak nyaman dengan kelakuan dia pindah tempat menunggu bapaknya. Tak menerima sikap korban, pelaku langsung mencakar lehernya sebelah kiri dan berdarah.

“Saya langsung melawan, namun ‘K’ langsung meninju kepala bagian belakang kanannya, saya langsung pusing, mata saya gelap-gelap. Saat kejadian itu ada siswa SMA yang lewat dan memanggil saya, dalam keadaan pusing saya hanya menjawab bukan saya yang memulainya,” ujarnya.

Kemudian pelaku dipanggil dan disidang oleh siswa SMA itu, kemudian dia pergi dan Fachri dijemput orang tuanya dalam kondisi leher berdarah dan kepala pusing korban dilarikan ke Puskemas Andalas. “Kata teman-temanku ‘K’ meninju kepalanya itu memakai batu akik,” ujar Ayi.

Ibu korban Emi Budiarti (50) yang mendampinginya di ruang inap menjelaskan, pada saat kejadian itu adik korban menelepon bapaknya, kata adek korban ini bahwa Fachri berkelahi dan dia nangis-nangis.

“Saat mau dibawa anak saya ini muntah sekali, setelah dibawa ke puskemas kata dokter disana mereka tidak bisa mengatasinya, akhirnya Ayi dirujuk ke RSUP M Djamil Padang,” katanya.

Sesampai di rumah sakit, korban langsung di-scan, ternyata ada pendarahan di kepala.
“Kata dokter ditunggu selama dua jam, kalau dia muntah terpaksa dioperasi. Baru satu jam Ayi muntah, akhirnya ada pukul 20.00 WIB baru dioperasi. Kini kondisinya sudah mendingan, tapi kepalanya masih pusing,” timpalnya.

Rencananya akan dilaporkan ke polisi untuk menuntut kasus ini lebih adil. Pihak sekolah juga sudah memanggil keluarga pelaku dan meminta keterangan.

“Kata dokter Ayi memang tidak mengalami pendarahan di luar kepala tapi di dalam, pembuluh darahnya pecah. Ini diduga pelaku meninju kepala anak saya pakai batu akik,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7241 seconds (0.1#10.140)