Longsor Terjang Sejumlah Desa di Kabupaten Majalengka

Minggu, 15 Maret 2015 - 18:45 WIB
Longsor Terjang Sejumlah...
Longsor Terjang Sejumlah Desa di Kabupaten Majalengka
A A A
MAJALENGKA - Hujan deras yang terus mengguyur selama tiga hari berturut-turut di Kabupaten Majalengka mengakibatkan longsor terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Bantarujeg.

Di Desa Silihwangi, Kecamatan Bantarujeg terjadi longsor. Akibatnya, warga terpaksa menggunakan jembatan gantung untuk melakukan aktivitas seperti biasanya karena jalan tersebut tidak bisa dilalui. Longsor juga terjadi di Desa Gunung Larang dengan Desa Cikidang.

Menurut salah seorang warga Desa Silihwangi, Feri, longsor terjadi di desanya sekitar pukul 03.00 WIB Minggu dinihari akibat hujan deras yang mengguyur wilayahnya.

Feri mengatakan, longsor terjadi dari tebing setinggi 70 meter yang menutup jalan akses jalan ke kedua desa tetangga tersebut.

"Longsor ini membuat saya dan warga lainnya yang mau beraktivitas baik kerja ke sawah, ke pasar terpaksa memutar jalan, menggunakan jembatan gantung," katanya.

Hal senada diungkapkan warga yang terkena longsor di Desa Gunung Larang, Maman, pihaknya terpaksa meminta bantuan alat berat dari pengusaha galian batu untuk membersihkan material longsor.

"Alhamudulillah tidak ada korban jiwa. Hanya tanah longsor saat ini masih dibersihkan warga, agar bisa dilalui," ujarnya.

Senada dikatakan Maman, Sekretaris Desa Cikidang, Asep Suryana menuturkan, longsor terjadi sekitar Sabtu 14 Maret 2015 akibat hujan deras. "Selain hujan deras, tanah yang ada di desa kami labil," ucapnya.

Yusuf (74) warga di Blok Desa RT 002 RW 003 Desa Gununglarang yang rumahnya tertimpa material longsoran hingga mengurug dan memenuhi bagian depan rumahnya, berharap pemerintah cepat tanggap atas musibah yang menimpanya.

"Longsor tidak hanya mengancam rumah miliknya saya, tapi beberapa rumah tetangga saya," timpalnya.

Menurut dia, dampak dari terputusnya akses jalan Desa Gununglarang ke Desa Cikidang Kecamatan Bantarujeg via blok Cidomas warga Desa Gununglarang terpaksa menggunakan jembatan gantung sepanjang kurang lebih 500 meter untuk beraktivitas seperti ke sekolah, pasar dan ke kantor.

Dijelaskan dia, kondisi jembatan gantung yang menghubungkan Desa Gununglarang dengan Desa Babakansari menuju Kecamatan Bantarujeg terbuat dari kayu dengan tiang kawat besi.

Sehingga sangat ekstrem dan berbahaya karena sudah lapuk dan hanya bisa dilewati sepeda motor satu arah. "Arus deras dan batu tajam dibawahnya," katanya.

Kapolsek Bantarujeg AKP Wawan Kuswana mengatakan pihaknya bersama anggota TNI dari Koramil Bantarujeg dibantu warga sekitar sudah melakukan gotong royong untuk membersihkan longsor tersebut.

Aparat juga terpaksa membuat jalan alternatif melewati kebun samping jalan yang amblas agar arus lalu-lintas tetap jalan. "Kami gotong royong dengan warga agar jalan bisa tetap dilalui," katanya.

Menurut dia, selain longsor, jalan di Desa Gunung Larang juga amblas dan belum diperbaiki hingga sekarang.

"Beruntung jalan tersebut hanya amblas sebelah, sehingga kendaraan roda empat dan roda dua masih bisa dilewati. Kejadian ini sudah kami koordinasikan dengan pihak kecamatan dan instansi terkait di Kabupaten Majalengka, " tandasnya.

Seperti diketahui, sudah tiga hari ini di Majalengka hujan cukup deras yang disertai angin dan petir. Hujan turun setiap pukul 17.00 WIB hingga malam hari. Sementara jika pagi hari hingga siang, cuaca cukup menyengat.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)