Polda Jateng Ambil DNA Keluarga Anak Buah Kapal

Minggu, 15 Maret 2015 - 10:24 WIB
Polda Jateng Ambil DNA Keluarga Anak Buah Kapal
Polda Jateng Ambil DNA Keluarga Anak Buah Kapal
A A A
SLAWI - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah bersama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengambil sampel DNA keluarga anak buah kapal (ABK) Hsiang Fu Chuen yang hilang kontak di Samudra Atlantik kemarin.

Hingga saat ini belum ada kejelasan nasib kapal asal Taiwan itu beserta 21 ABK asal Indonesia Tiga tim yang terdiri atas dua petugas DVI dan dua staf Kemlu mengambil sampel DNA para keluarga ABK secara terpisah di Mapolres Tegal, Brebes, dan Pemalang. Sebelum tim datang, keluarga para ABK sudah lebih dulu dikumpulkan untuk memudahkan proses pengambilan sampel.

Di Mapolres Tegal, pengambilan sampel DNA dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB di ruang klinik. Keluarga tiga ABK asal Kabupaten Tegal, yakni Multadi, 24, Mif Aziz Musthofa, 18, dan Muhammad Sobirin, 34, seluruhnya datang. Proses pengambilan sampel itu sempat diwarnai tangis ibu dari ABK Mif Aziz Mutshofa karena tak kuasa menahan kesedihan.

“Untuk pencocokan dengan data korban kami butuh orang tua kandung untuk diambil sampel darah kering,” kata salah satu anggota Tim DVI Raditya Kusuma Putra, kemarin. Selain sampel darah orang tua ABK, petugas juga mengumpulkan data antemortem atau data korban semasa hidup. Seperti ciriciri tubuh hingga pakaian yang pernah dikenakan saat berada di rumah.

“Kalau data antemortem nanti bisa dari orang tua, atau kerabat yang lain,” kata Raditya. Staf Diplomatik Direktorat Perlindungan WNI Kemlu Julius Mada mengatakan, pengambilan sampel DNA keluarga ABK kapal dilakukan sembari menunggu kepastian keberadaan dan kondisi kapal setelah dinyatakan hilang kontak pada 26 Februari lalu. “Otoritas Taiwan sampai saat ini masih belum declare apakah kapal tenggelam atau bagaimana.

Kami ditugaskan untuk melakukan tes DNA sambil menunggu informasi lebih lanjut dari Taiwan,” katanya. Menurut Julius, informasi kapal hilang kontak baru diterima Kemlu dari otoritas Taiwan pada 9 Maret. Sebelum hilang kontak, awak kapal melapor ke otoritas pelabuhan Taiwan jika mengalami kebocoran sehingga air masuk ke bagian dek. Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di Taiwan, Argentina, dan Inggris.

Dari informasi yang dikumpulkan Kemlu, kapal Hsiang Fu Chuen terakhir kali bersandar pada 15 Februari di Cape Town, Afrika, untuk mengisi bahan bakar. Setelah itu, kapal kembali berlayar dengan rute menuju Kepulauan Falkland, Inggris, hingga kemudian dinyatakan hilang kontak pada 26 Februari. “Dalam rutenya kapal sempat mampir ke Malaysia dan Singapura sebelum ke Cape Town,” ucap Julius.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang diperoleh Dinsosnakertrans Kabupaten Brebes dan Tegal, dari 21 ABK asal Indonesia yang ada di kapal terdapat tiga ABK berasal dari Kabupaten Tegal, lima AB dari Brebes, dan empat ABK dari Kabupaten Pemalang. ABK dari Brebes, yakni Saefudin, warga RT 3/ RW 2 Desa Kemiriamba,

Kecamatan Jatibarang; Jamal, warga Desa Negla RT 07 RW 05 Kecamatan Glosari; Taryono, warga Desa Randusari, Kecamatan Glosari; Muhammad Rahmam Guling, warga Desa Jubang, Kecamatan Bulakamba; dan Indra Apriliyanto, warga Desa Banjaran, Kecamatan Salem. Sementara dari Pemalang terdiri dari Ruwah Santoso, warga Dusun Suwiyu RT 12/RW 01 Desa Loning,

Kecamatan Petarukan; Dedi Nurefendi, warga Jalan Teri, Widuri Abdul Soni, warga Dusun Kemanggungan, Wanareja Utara, Kecamatan Taman; dan Jimi Manopo, warga Desa Mengori, Pemalang. Adapun sembilan ABK lainnya berasal dari Banyumas satu orang; Tuban, Jawa Timur, dua orang; Majalengka, Jawa Barat, dua orang; Cirebon, Jawa Barat, dua orang; serta Manado dua orang.

Para ABK tersebut diberangkatkan dari enam perusahaan penyalur yang ada di Kota Tegal dan Pemalang. Sementara salah seorang keluarga ABK, Waryoto, berharap bisa segera ada kepastian terkait nasib para ABK termasuk anaknya Multadi. “Kami masih berharap para ABK bisa ditemukan dalam kondisi selamat,” ujarnya.

Farid firdaus
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7693 seconds (0.1#10.140)