Difabel Punya Taman Tematik

Minggu, 15 Maret 2015 - 10:00 WIB
Difabel Punya Taman Tematik
Difabel Punya Taman Tematik
A A A
BANDUNG - Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) kembali akan membangun satu taman tematik pada tahun ini. Taman tematik yang rencananya diberi nama Taman Terapis ini akan mulai dibangun pada Mei mendatang.

Kepala Bidang Pertamanan Diskamtam Dadang Dharmawan mengatakan, Taman Maluku yang berada di Jalan Ambon ini rencananya akan disulap menjadi Taman Terapis. Taman tematik ini akan dikhususkan untuk kalangan disabilitas.

“Rencananya akan kita beri nama Taman Terapis. Taman ini sengaja diperuntukkan untuk kalangan disabilitas,”ujar Dadang saat dihubungi KORAN SINDO kemarin. Dadang menuturkan sejumlah fasilitas sudah disiapkan untuk orang berkebutuhan khusus tersebut di atas lahan seluas 6.000 meter persegi itu.

“Disana nanti ada alat-alat yang bisa digunakan untuk kalangan disabilitas seperti permainan, kemudian juga nanti ada terapi anak-anak disabilitas ditambah ada mentornya juga. Intinya semua fasilitas yang bisa diakses untuk kalangan disabilitas,” katanya Dadang mengatakan, saat masih melakukan persiapan terkait pembangunan taman.

Ditargetkan pembangunan taman sudah dimulai pada Mei mendatang. “Rencana Anggaraan Biaya Bangunan (RAB) dan desain sudah siap. Ditargetkan April selesai lelangnya dan diperkirakan Mei dimulai pengerjaan. Jadi kalo pekerjaan dimulai Mei di targetkan September selesai,” katanya.

Dadang mengungkapkan, untuk anggaran pembangunan taman tematik ini besal dari pos APBD. Dana yang dianggarkan sebesar Rp800 juta. “Jadi anggaran untuk pembangunan taman tematik ini sebesar Rp 800 juta dari APBD. Untuk tahun 2015 ini kita mendapat anggaran Rp 10 miliar khusus untuk pembangunan, termasuk untuk pembangunan taman skala RW,” katanya.

Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya menambahkan, pihaknya menargetkan membangun 18 taman tematik di Kota Bandung hing ga 2018 nanti. “Sekarang kita sudah punya 14 taman, sisanya tinggal empat lagi kita cicil dua taman selama satu tahun,” tandasnya.

Ketua Forum Perjuangan Di fabel Jawa Barat Jumono mengapresiasi langkah Pemkot. Namun dia berharap tak hanya di Taman Maluku saja. Dia menilai taman di Kota Bandung saat ini belum ramah bagi orang disabilitas karena belum ada sejumlah sarana dan prasarana pendukungnya.

“Troatoarnya harus ada kelandaian untuk pemakai kursi roda. Kelandaian itu bisa membuat masyarakat menjadi mudah termasuk untuk lansia, ibu hamil, dan kereta dorong bayi. Selain itu juga harus ada guiding block, sehingga dapat membantu untuk teman-teman tunanetra mengarahkan tongkat putihnya sebagi penujuk. Jadi tidak harus menjadi khusus, tetapi aman nyaman dan bagi semua kalangan,”sebutnya.

Dian rosadi
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6862 seconds (0.1#10.140)