Dibutuhkan Motivasi Tinggi untuk Menulis
A
A
A
PALEMBANG - Kedatangan penulis nasional kenamaan asal Sumsel, Tereliye, disambut antusias penggemarnya dan para pengunjung Toko Buku Gramedia Palembang Square Mal dalam roadshow meet & greet, kemarin sore.
Dalam kesempatan promosi buku terbarunya berjudul Bulan, pria bernama asli Darwis ini mengenalkan bagaimana caranya mencari ide kreatif dalam menulis. Berdasarkan pengalamannya menulis puluhan buku best seller yang beberapa diantaranya sudah difilmkan, Tereliye mengatakan hal utama yang dibutuhkan adalah motivasi.
Menurutnya, hal yang bisa digambarkan soal motivasi menulis adalah motivasi belajar. Karena rajin belajar merupakan salah satu kunci sukses di masa depan. “Motivasi terbaik dalam menulis setiap orang itu beda-beda. Bisa jadi karena ingin berbagi atau untuk aktualisasi diri,” jelas nya.
Terkait pengembaraan imajinasi dalam bercerita, penulis novel Hafalan Surat Delisha ini mengatakan, imajinasi hadir dan terinspirasi dari kisah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, tulisan-tulisan fiksi memang kebanyakan berisikan imajinasi kreatif. Namun, bagaimana imajinasi menulis bisa muncul, tentu harus ada motif yang melatarbelakangi.
“Lagi-lagi, motivasi apa yang akan diberikan bagi pembaca,” ucap dia. Ditemui di sela acara, Kartika seorang pengunjung menuturkan, tulisan-tulisan Tereliye memang menginsipirasi. Dia mengaku suka beberapa judul buku karya Tereliye yang pernah difilmkan, seperti Hafalan Surat Delisha dan Bidadari-Bidadari Surga.
“Tulisannya banyak mengajarkan nilai sosial yang baik serta memasyarakat. Tapi sedikit kecewa setelah menonton filmnya, beda jauh dengan gambaran yang ada di buku,” ujar mahasiswi UIN Raden Fattah Semester 4. Sementara itu, Store Manager Toko Buku Gramedia George M Soulsa menyebutkan, Tereliye termasuk penulis nasional yang produktif.
Ada lebih dari 10 judul buku karangannya menghiasi rak toko. Buku terlaris yakni berjudul Rindu. Hingga 13 Maret 2015 kemarin sudah laris 220 buku dari stok 250 buku yang ada. “Khusus hari ini (kemarin), bukunya yang berjudul Bulan sudah terjual 60 buku. Pengunjung yang datang mungkin langsung beli untuk minta tanda tangannya,” terangnya.
George menambahkan, pihaknya memberikan fasilitas untuk perkembangan dunia membaca di Kota Palembang. Tidak hanya mendatangi penulis kenamaan seperti Tereliye atau Lisa Namuri, pihaknya juga membuat program membaca bagi masyarakat luas di luar toko. “Hari Minggu 15 Maret besok kami akan gelar kegiatan membaca di taman KI. Bagi mereka yang membaca bersama di sana bisa mendapatkan gratis buku dari kami,” jelas dia.
Yulia savitri
Dalam kesempatan promosi buku terbarunya berjudul Bulan, pria bernama asli Darwis ini mengenalkan bagaimana caranya mencari ide kreatif dalam menulis. Berdasarkan pengalamannya menulis puluhan buku best seller yang beberapa diantaranya sudah difilmkan, Tereliye mengatakan hal utama yang dibutuhkan adalah motivasi.
Menurutnya, hal yang bisa digambarkan soal motivasi menulis adalah motivasi belajar. Karena rajin belajar merupakan salah satu kunci sukses di masa depan. “Motivasi terbaik dalam menulis setiap orang itu beda-beda. Bisa jadi karena ingin berbagi atau untuk aktualisasi diri,” jelas nya.
Terkait pengembaraan imajinasi dalam bercerita, penulis novel Hafalan Surat Delisha ini mengatakan, imajinasi hadir dan terinspirasi dari kisah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, tulisan-tulisan fiksi memang kebanyakan berisikan imajinasi kreatif. Namun, bagaimana imajinasi menulis bisa muncul, tentu harus ada motif yang melatarbelakangi.
“Lagi-lagi, motivasi apa yang akan diberikan bagi pembaca,” ucap dia. Ditemui di sela acara, Kartika seorang pengunjung menuturkan, tulisan-tulisan Tereliye memang menginsipirasi. Dia mengaku suka beberapa judul buku karya Tereliye yang pernah difilmkan, seperti Hafalan Surat Delisha dan Bidadari-Bidadari Surga.
“Tulisannya banyak mengajarkan nilai sosial yang baik serta memasyarakat. Tapi sedikit kecewa setelah menonton filmnya, beda jauh dengan gambaran yang ada di buku,” ujar mahasiswi UIN Raden Fattah Semester 4. Sementara itu, Store Manager Toko Buku Gramedia George M Soulsa menyebutkan, Tereliye termasuk penulis nasional yang produktif.
Ada lebih dari 10 judul buku karangannya menghiasi rak toko. Buku terlaris yakni berjudul Rindu. Hingga 13 Maret 2015 kemarin sudah laris 220 buku dari stok 250 buku yang ada. “Khusus hari ini (kemarin), bukunya yang berjudul Bulan sudah terjual 60 buku. Pengunjung yang datang mungkin langsung beli untuk minta tanda tangannya,” terangnya.
George menambahkan, pihaknya memberikan fasilitas untuk perkembangan dunia membaca di Kota Palembang. Tidak hanya mendatangi penulis kenamaan seperti Tereliye atau Lisa Namuri, pihaknya juga membuat program membaca bagi masyarakat luas di luar toko. “Hari Minggu 15 Maret besok kami akan gelar kegiatan membaca di taman KI. Bagi mereka yang membaca bersama di sana bisa mendapatkan gratis buku dari kami,” jelas dia.
Yulia savitri
(bhr)