Dua SMK Saling Serang dengan Sajam
A
A
A
PURWAKARTA - Dua kelompok pelajar SMK swasta terlibat tawuran di Jalan Taman Makam Pahlwan, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, kemarin. Aksi itu dilakukan disaat warga akan menunaikan Shalat Jumat.
Dari pantauan KORAN SINDO, dua kedua kelompok pelajar yang diketahui berasal dari SMK YPK dan SMK Bintar ini saling serang menggunakan senjata tajam jenis parang dan golok. Bahkan, mereka terlibat saling lempar batu. Situasi ini sontak saja membuat warga di lokasi kejadian tidak tinggal diam.
Beberapa warga yang hendak pergi ke masjid memilih berputar balik. Mereka terpaksa melerai aksi tawuran dua kelompok pelajar tersebut karena khawatir jatuh korban. Mengetahui ada warga datang para pelajarpun lari tunggang langgang, berhamburan tanpa arah. Beberapa senjata tajam yang mereka bawa di tinggalkan di lokasi tawuran yang kemudian diamankan warga.
Selain itu, warga juga berhasil menangkap seorang pelajar . “Para pelajar ini membabi buta saling lempar batu. Ada yang saling kejar membawa senjata tajam jenis parang, sepanjang satu meter. Karena takut terjadi sesuatu, terpaksa warga turun tangan membubarkan mereka dulu sebelum pergi ke mesjid,”ujar Wandi ,35, warga setempat.
Sementara itu, siswa kelas 1 SMK Bintar berinisial Mr ,16, yang berhasil ditangkap warga mengaku, terpaka ikut tawuran karena diajak temannya yang duduk di kelas 3. Mr sendiri sempat diinterogasi warga yang murka atas ulah pelajar dari dua sekolah tersebut. Apalagi setelah diketahui para pelajar itu membawa senjata tajam.
“Saya cuma diajak saja sama anak kelas 3,” ujar Mr saat ditanyai warga. Sebelumnya, lanjut dia, seniornya di sekolah mengajak Mr dan anak-anak kelas 1 lainnya untuk menyerang pelajar SMK YPK di perempatan H Iming. “Ampun,” rengek Mr. Dia membantah parang panjang yang diamankan warga adalah miliknya.
Pelajar yang ditangkap tersebut langsung diserahkan kepada Polsek Purwakarta yang datang ke lokasi kejadian. Begitu juga beberapa senjata tajam yang ditinggalkan dua kelompok pelajar SMK Swasta itu. Salah seorang warga setempat lainya Nengsih ,42,mengatakan, aksi rawuran pelajar di Jalan Taman Makam Pahlawan sering terjadi.
Dalam satu minggu ada saja pelajar yang terlibat tawuran. “Ya biasanya sepulang sekolah, tawuran terjadi. Kali ini mengerikan juga mereka bawa-bawa parang dan golok, “cetusnya. Sementara itu, Kapolsek Purwakarta Kota Kompol Agus Suryana mengungkapkan, pihaknya mengamankan pelajar tersebut agar tidak diamuk warga.
“Kami masih terus selidiki karena ternyata kedapatan membawa benda tajam. Tapi pengakuan yang bersangkutan benda tajam itu bukan miliknya. Kalau ada benda tajam itu ada unsur pidananya,” ujar Kapolsek.
Didin jalaludin
Dari pantauan KORAN SINDO, dua kedua kelompok pelajar yang diketahui berasal dari SMK YPK dan SMK Bintar ini saling serang menggunakan senjata tajam jenis parang dan golok. Bahkan, mereka terlibat saling lempar batu. Situasi ini sontak saja membuat warga di lokasi kejadian tidak tinggal diam.
Beberapa warga yang hendak pergi ke masjid memilih berputar balik. Mereka terpaksa melerai aksi tawuran dua kelompok pelajar tersebut karena khawatir jatuh korban. Mengetahui ada warga datang para pelajarpun lari tunggang langgang, berhamburan tanpa arah. Beberapa senjata tajam yang mereka bawa di tinggalkan di lokasi tawuran yang kemudian diamankan warga.
Selain itu, warga juga berhasil menangkap seorang pelajar . “Para pelajar ini membabi buta saling lempar batu. Ada yang saling kejar membawa senjata tajam jenis parang, sepanjang satu meter. Karena takut terjadi sesuatu, terpaksa warga turun tangan membubarkan mereka dulu sebelum pergi ke mesjid,”ujar Wandi ,35, warga setempat.
Sementara itu, siswa kelas 1 SMK Bintar berinisial Mr ,16, yang berhasil ditangkap warga mengaku, terpaka ikut tawuran karena diajak temannya yang duduk di kelas 3. Mr sendiri sempat diinterogasi warga yang murka atas ulah pelajar dari dua sekolah tersebut. Apalagi setelah diketahui para pelajar itu membawa senjata tajam.
“Saya cuma diajak saja sama anak kelas 3,” ujar Mr saat ditanyai warga. Sebelumnya, lanjut dia, seniornya di sekolah mengajak Mr dan anak-anak kelas 1 lainnya untuk menyerang pelajar SMK YPK di perempatan H Iming. “Ampun,” rengek Mr. Dia membantah parang panjang yang diamankan warga adalah miliknya.
Pelajar yang ditangkap tersebut langsung diserahkan kepada Polsek Purwakarta yang datang ke lokasi kejadian. Begitu juga beberapa senjata tajam yang ditinggalkan dua kelompok pelajar SMK Swasta itu. Salah seorang warga setempat lainya Nengsih ,42,mengatakan, aksi rawuran pelajar di Jalan Taman Makam Pahlawan sering terjadi.
Dalam satu minggu ada saja pelajar yang terlibat tawuran. “Ya biasanya sepulang sekolah, tawuran terjadi. Kali ini mengerikan juga mereka bawa-bawa parang dan golok, “cetusnya. Sementara itu, Kapolsek Purwakarta Kota Kompol Agus Suryana mengungkapkan, pihaknya mengamankan pelajar tersebut agar tidak diamuk warga.
“Kami masih terus selidiki karena ternyata kedapatan membawa benda tajam. Tapi pengakuan yang bersangkutan benda tajam itu bukan miliknya. Kalau ada benda tajam itu ada unsur pidananya,” ujar Kapolsek.
Didin jalaludin
(bhr)