Lima Tahun Tak Pulang, TKW Ini Diduga Hilang
A
A
A
PEKALONGAN - Seorang TKW asal Pekalongan, Jawa Tengah, Misrohah (26), lima tahun tak pulang. Keluarganya pun terus mencari keberadaan TKW yang berasal dari Kelurahan Jenggot, RT 2/VIII, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.
"Idul Adha kemarin (2014) katanya mau pulang. Tapi nggak ada kabar lagi. Telepon juga tidak diangkat, SMS juga tidak dibalas," kata ibu Misrohah, Sakdiyah (52), Kamis (12/3/2015).
Dia menjelaskan, anaknya itu berangkat ke Jeddah sebagai pembantu rumah tangga sejak 2008 melalui PT Avida Aviaduta Cabang Pekalongan. Saat itu, usianya baru sekitar 18 tahun. Dua tahun setelah bekerja di Jeddah itu, anak perempuannya itu sempat pulang ke Tanah Air.
"2010 pulang, tapi tidak membawa uang sama sekali," katanya.
Saat ditanya terkait gaji, Misrohah mengaku hanya dibayar tujuh bulan. Padahal, Misrohah sudah bekerja selama dua tahun di rumah majikannya.
"Katanya saat sampai di Tanah Air, sisa gaji yang belum dibayar mau dilunasi majikannya. Tapi ternyata hanya ditransfer satu bulan saja," jelasnya.
Setelah itu, di tahun yang sama, sulung dari delapan bersaudara itu kembali berangkat ke Jeddah untuk bekerja pada majikan yang sama. Sebab, Misrohah dijanjikan mendapat pelunasan gaji sebelumnya.
"Karena dijanjikan itu, akhirnya dia (Misrohah) berangkat kembali di majikan yang sama," terangnya.
Menurutnya, pada keberangkatan kedua itu, sang anak baru memberikan kabar di tahun ketiga. Saat itu, Misrohah mengaku akan pulang pada lebaran.
"2013 baru ngabari, katanya mau pulang. Tapi nggak jadi lagi. Puasa 2014 ngabari katanya juga sama, Idul Adha mau pulang, ternyata tidak. Dan, sampai sekarang ditelepon tidak diangkat, di-SMS juga tidak dibalas," paparnya.
Lurah Jenggot Fatkhurrohman, mengaku sudah menemui PT Avida Aviaduta yang beralamat di Kelurahan Banyurip Ageng, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Saat ditemui, papan nama pada rumah tersebut berganti menjadi PT Buana Rizqia Duta Selaras.
"Alamat PT itu atas nama Emi atau Agus. Saya langsung ke PT-nya untuk menanyakan. Di lokasi kantornya sepi. Saya coba hubungi katanya masih di Semarang. Jadi besok saya akan ke sana lagi, untuk mengetahui kejelasan kabar warga saya itu. Sebab, sudah lima tahun belum pulang dan tidak ada kabarnya," ujarnya.
Terpisah, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disosnakertrans Kota Pekalongan, Bambang Sumitro, mengaku baru mendapat laporan tersebut. Pihaknya mengaku akan segera melakukan penelusuran nama Misrohah ke BNP2TKI Jateng.
"Idul Adha kemarin (2014) katanya mau pulang. Tapi nggak ada kabar lagi. Telepon juga tidak diangkat, SMS juga tidak dibalas," kata ibu Misrohah, Sakdiyah (52), Kamis (12/3/2015).
Dia menjelaskan, anaknya itu berangkat ke Jeddah sebagai pembantu rumah tangga sejak 2008 melalui PT Avida Aviaduta Cabang Pekalongan. Saat itu, usianya baru sekitar 18 tahun. Dua tahun setelah bekerja di Jeddah itu, anak perempuannya itu sempat pulang ke Tanah Air.
"2010 pulang, tapi tidak membawa uang sama sekali," katanya.
Saat ditanya terkait gaji, Misrohah mengaku hanya dibayar tujuh bulan. Padahal, Misrohah sudah bekerja selama dua tahun di rumah majikannya.
"Katanya saat sampai di Tanah Air, sisa gaji yang belum dibayar mau dilunasi majikannya. Tapi ternyata hanya ditransfer satu bulan saja," jelasnya.
Setelah itu, di tahun yang sama, sulung dari delapan bersaudara itu kembali berangkat ke Jeddah untuk bekerja pada majikan yang sama. Sebab, Misrohah dijanjikan mendapat pelunasan gaji sebelumnya.
"Karena dijanjikan itu, akhirnya dia (Misrohah) berangkat kembali di majikan yang sama," terangnya.
Menurutnya, pada keberangkatan kedua itu, sang anak baru memberikan kabar di tahun ketiga. Saat itu, Misrohah mengaku akan pulang pada lebaran.
"2013 baru ngabari, katanya mau pulang. Tapi nggak jadi lagi. Puasa 2014 ngabari katanya juga sama, Idul Adha mau pulang, ternyata tidak. Dan, sampai sekarang ditelepon tidak diangkat, di-SMS juga tidak dibalas," paparnya.
Lurah Jenggot Fatkhurrohman, mengaku sudah menemui PT Avida Aviaduta yang beralamat di Kelurahan Banyurip Ageng, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Saat ditemui, papan nama pada rumah tersebut berganti menjadi PT Buana Rizqia Duta Selaras.
"Alamat PT itu atas nama Emi atau Agus. Saya langsung ke PT-nya untuk menanyakan. Di lokasi kantornya sepi. Saya coba hubungi katanya masih di Semarang. Jadi besok saya akan ke sana lagi, untuk mengetahui kejelasan kabar warga saya itu. Sebab, sudah lima tahun belum pulang dan tidak ada kabarnya," ujarnya.
Terpisah, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disosnakertrans Kota Pekalongan, Bambang Sumitro, mengaku baru mendapat laporan tersebut. Pihaknya mengaku akan segera melakukan penelusuran nama Misrohah ke BNP2TKI Jateng.
(zik)