Lima ABK Kapal Taiwan yang Tenggelam Berasal dari Tegal dan Brebes
A
A
A
TEGAL - Lima orang Anak Buah Kapal (ABK) kapal penangkap ikan asal Taiwan yang hilang di Samudera Atlantik selatan berasal Kabupaten Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah. Hingga kini belum ada kepastian nasib mereka. (Baca juga: Bocor, Kapal Taiwan Pembawa 21 ABK Indonesia Diduga Tenggelam)
Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Tegal Algunto mengatakan, dari koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), ada tiga ABK asal Kabupaten Tegal di Kapal Hsiang Fu Chuen yang dilaporkan hilang di Samudera Atlantik.
"Informasi yang kami dapatkan dari perusahaan penyalur yang memberangkatkan, ada di Tegal, ada tiga orang ABK dari Kabupaten Tegal. Dua (diberangkatkan) dari PT Maritim Tegal, satu dari PT Bima Samudera," kata Algunto, Rabu (11/3/2015).
Sementara dua ABK asal Kabupaten Brebes dipastikan dari perusahaan penyalurnya yang berada di Kabupaten Pemalang.
Nasib para ABK tersebut belum jelas. "Informasinya, selain Brebes, ada juga ABK yang dari Cirebon," timpal Algunto.
Dia menyatakan, Pemkab akan berupaya membantu keluarga ABK tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari Kemenlu maupun dari BNP2TKI.
"Kami berupaya untuk membantu, memfasilitasi keluarga baik dalam upaya pencarian dan penyelesaian hak-haknya," tandasnya.
Kapal pencari ikan Hsiang Fu Chuen dilaporkan hilang di Samudera Atlantik pada 26 Februari 2015 pukul 15.00 waktu setempat.
Kapal berukuran 700 Gross Ton (GT) tersebut membawa 49 awak dengan 21 diantaranya berasal dari Indonesia. Sebelum hilang, salah satu awak kapal melaporkan jika kapal mengalami kebocoran.
Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Tegal Algunto mengatakan, dari koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), ada tiga ABK asal Kabupaten Tegal di Kapal Hsiang Fu Chuen yang dilaporkan hilang di Samudera Atlantik.
"Informasi yang kami dapatkan dari perusahaan penyalur yang memberangkatkan, ada di Tegal, ada tiga orang ABK dari Kabupaten Tegal. Dua (diberangkatkan) dari PT Maritim Tegal, satu dari PT Bima Samudera," kata Algunto, Rabu (11/3/2015).
Sementara dua ABK asal Kabupaten Brebes dipastikan dari perusahaan penyalurnya yang berada di Kabupaten Pemalang.
Nasib para ABK tersebut belum jelas. "Informasinya, selain Brebes, ada juga ABK yang dari Cirebon," timpal Algunto.
Dia menyatakan, Pemkab akan berupaya membantu keluarga ABK tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari Kemenlu maupun dari BNP2TKI.
"Kami berupaya untuk membantu, memfasilitasi keluarga baik dalam upaya pencarian dan penyelesaian hak-haknya," tandasnya.
Kapal pencari ikan Hsiang Fu Chuen dilaporkan hilang di Samudera Atlantik pada 26 Februari 2015 pukul 15.00 waktu setempat.
Kapal berukuran 700 Gross Ton (GT) tersebut membawa 49 awak dengan 21 diantaranya berasal dari Indonesia. Sebelum hilang, salah satu awak kapal melaporkan jika kapal mengalami kebocoran.
(sms)