7 Curanmor Lintas Provinsi Diringkus, 5 di Antaranya Mahasiswa
A
A
A
MAKASSAR - Tujuh spesialis pelaku pencurian kendaraan bermotor lintas provinsi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara dibekuk aparat Polsek Panakukkang. Tiga di antaranya sengaja ditembak, karena berusaha melarikan diri saat dilakukan pengembangan.
Lima dari tujuh orang itu diketahui sebagai mahasiswa, terdiri dari Ahmad Akbar, Dadang Ashari, Ahmad Fadly alias Aco, Solihin alias Toni, Asra Efendy. Sedang dua lainnya adalah pegawai swasta, yakni Aspil dan Abdul Karim alias Cadi.
"Dadang Ashari, Abdul Karim, dan Aspil, sengaja ditembak karena mencoba melarikan diri saat dilakukan pengembangan kasus," kata Kapolsekta Panakukkang Kompol Tri Hambodo, kepada wartawan, Selasa (10/3/2015).
Ditambahkan dia, penangkapan ketujuh pelaku berawal dari laporan korban Sandi, seorang sopir yang beralamatkan di Jalan Malino, Kabupaten Gowa, di Polsekta Panakukkang. Dia dianiaya oleh dua orang pelaku, yakni Aspil dan Abdul Karim.
"Keduanya lalu diamankan, dan setelah tasnya digeledah, ditemukan sebuah kunci letter T. Selanjutnya, dilakukan interogasi dan kedua pelaku mengaku sebagai sindikat curanmor antarprovinsi dan kabupaten," jelasnya.
Salah seorang pelaku mahasiswa, Dadang mengaku, dirinya terpaksa menjadi begal lantaran terdesak ekonomi dan membiayai kuliahnya. Motor yang dicuri dijual melalui transportasi laut, di Pelabuhan Bajoe dan jalur darat Siwa, Kabupaten Wajo.
"Motor dijual diatas Rp1 juta. Tergantung mereknya. Hasilnya kami bagi beberapa pelaku," kata Dadang.
Berdasarkan catatan kepolisian, kelima mahasiswa tukang begal ini telah beberapa kali melakukan aksinya dan menjual hasil rampokannya. Berikut catatan kriminal kelima mahasiswa:
1. Ahmad Akbar, mahasiswa 45 Fakultas Pendidikan, Semester 8 (5 unit motor sudah dijual di Makassar).
2. Dadang Ashari, mahasiswa UVRI Fakultas Teknik Pertambangan, Semester 8 (3 unit motor sudah dijual di Makassar).
3. Ahmad Fadly alias ACO, mahasiswa 45 Fakultas Sastra, Semester 8 (8 unit motor sudah dijual ke Kolaka Utara).
4. Solihin alias Toni, mahasiswa UVRI Fakultas Pertambangan Semester 8 (3 unit sudah dijual ke Palopo).
5. Asra Efendy, mahasiswa UVRI (7 unit dijual Kolaka Utara).
Lima dari tujuh orang itu diketahui sebagai mahasiswa, terdiri dari Ahmad Akbar, Dadang Ashari, Ahmad Fadly alias Aco, Solihin alias Toni, Asra Efendy. Sedang dua lainnya adalah pegawai swasta, yakni Aspil dan Abdul Karim alias Cadi.
"Dadang Ashari, Abdul Karim, dan Aspil, sengaja ditembak karena mencoba melarikan diri saat dilakukan pengembangan kasus," kata Kapolsekta Panakukkang Kompol Tri Hambodo, kepada wartawan, Selasa (10/3/2015).
Ditambahkan dia, penangkapan ketujuh pelaku berawal dari laporan korban Sandi, seorang sopir yang beralamatkan di Jalan Malino, Kabupaten Gowa, di Polsekta Panakukkang. Dia dianiaya oleh dua orang pelaku, yakni Aspil dan Abdul Karim.
"Keduanya lalu diamankan, dan setelah tasnya digeledah, ditemukan sebuah kunci letter T. Selanjutnya, dilakukan interogasi dan kedua pelaku mengaku sebagai sindikat curanmor antarprovinsi dan kabupaten," jelasnya.
Salah seorang pelaku mahasiswa, Dadang mengaku, dirinya terpaksa menjadi begal lantaran terdesak ekonomi dan membiayai kuliahnya. Motor yang dicuri dijual melalui transportasi laut, di Pelabuhan Bajoe dan jalur darat Siwa, Kabupaten Wajo.
"Motor dijual diatas Rp1 juta. Tergantung mereknya. Hasilnya kami bagi beberapa pelaku," kata Dadang.
Berdasarkan catatan kepolisian, kelima mahasiswa tukang begal ini telah beberapa kali melakukan aksinya dan menjual hasil rampokannya. Berikut catatan kriminal kelima mahasiswa:
1. Ahmad Akbar, mahasiswa 45 Fakultas Pendidikan, Semester 8 (5 unit motor sudah dijual di Makassar).
2. Dadang Ashari, mahasiswa UVRI Fakultas Teknik Pertambangan, Semester 8 (3 unit motor sudah dijual di Makassar).
3. Ahmad Fadly alias ACO, mahasiswa 45 Fakultas Sastra, Semester 8 (8 unit motor sudah dijual ke Kolaka Utara).
4. Solihin alias Toni, mahasiswa UVRI Fakultas Pertambangan Semester 8 (3 unit sudah dijual ke Palopo).
5. Asra Efendy, mahasiswa UVRI (7 unit dijual Kolaka Utara).
(san)