Truk Terseret KA Argo Anggrek, Sopir Tewas
A
A
A
KENDAL - Kereta Api (KA) Agro Anggrek CC2061368 jurusan Surabaya-Jakarta menghantam truk bermuatan pasir di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri, kemarin.
Sopir truk Kaspan Djaspun, 58, warga Sidomukti RT 2/RW 3 Kecamatan Weleri tewas seketika setelah sempat terjebak dan terseret di dalam kabin truk sepanjang sekitar 50 meter.
Peristiwa naas tersebut bermula saat korban mengemudikan truk bermuatan pasir dari arah utara. Lantaran tanpa palang pintu, korban melintasi perlintasan tanpa mewaspadai adanya kereta api. Warga setempat sempat berteriak memperingatkan korban bahwa akan ada kereta api melintas, tapi diduga korban tidak mendengar. Badan truk tertabrak kereta yang melaju kencang hingga berantakan dan tercecer dalam radius 1 kilometer (km).
Salah seorang warga Tumani, 51, mengatakan perlintasan di Desa Ngasinan tergolong rawan. Itu karena pengguna jalan dari arah utara tidak bisa melihat munculnya kereta api. “Tadi itu truk datang dari arah utara, kemungkinan dia tidak bisa melihat kedatangan kereta api. Sudah diteriaki warga, tapi mungkin tidak mendengar,” ucapnya. Sopir truk sempat hendak menyelamatkan diri tapi tidak berhasil.
Tubuh korban terseret dan terpental di jarak sekitar 50 meter bersama dengan kabin truk. Namun, bagian kabin truk masih terseret hingga sekitar 1 kilometer. Beberapa bagian kerangka truk terlepas dan menghalangi laju kereta api. “Ada beberapa besi yang menyilang di bagian bawah kereta api sehingga berhenti dengan kondisi kepala truk menyangkut di depan loko,” paparnya. Lilik Supardi, salah seorang penumpang KA Argo Anggrek, mengatakan saat terjadi tabrakan terdengar suara benturan yang sangat keras. Benturan kembali terjadi saat badan truk yang terseret menabrak tiang jembatan 500 meter dari perlintasan.
“Saya sempat kaget karena ada suara benturan keras, istri saya bahkan syok karena dikira kereta mengalami anjlok,” ucapnya. KA Argo Anggrek berangkat dari Surabaya pukul 08.15 WIB dan rencana tiba di Jakarta pukul 17.15 WIB. Namun karena kecelakaan ini, para penumpang belum tahu kapan kereta ini tiba. Kasatlantas Polres Kendal AKP Dedi Kasiyadi menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk masinis Argo Anggrek, Selamet Subagyo.
“Perlintasan kereta api tanpa palang pintu memang berbahaya. Selama ini kami sudah melakukan sosialisasi, terutama setelah di-operasikan rel ganda lalu,” ucapnya. Akibat beberapa bagian truk yang terseret, peron rel sepanjang sekitar 100 meter terlepas. Petugas lapangan dari PT KAI kemudian langsung ke lokasi untuk melakukan perbaikan.
Wikha setiawan
Sopir truk Kaspan Djaspun, 58, warga Sidomukti RT 2/RW 3 Kecamatan Weleri tewas seketika setelah sempat terjebak dan terseret di dalam kabin truk sepanjang sekitar 50 meter.
Peristiwa naas tersebut bermula saat korban mengemudikan truk bermuatan pasir dari arah utara. Lantaran tanpa palang pintu, korban melintasi perlintasan tanpa mewaspadai adanya kereta api. Warga setempat sempat berteriak memperingatkan korban bahwa akan ada kereta api melintas, tapi diduga korban tidak mendengar. Badan truk tertabrak kereta yang melaju kencang hingga berantakan dan tercecer dalam radius 1 kilometer (km).
Salah seorang warga Tumani, 51, mengatakan perlintasan di Desa Ngasinan tergolong rawan. Itu karena pengguna jalan dari arah utara tidak bisa melihat munculnya kereta api. “Tadi itu truk datang dari arah utara, kemungkinan dia tidak bisa melihat kedatangan kereta api. Sudah diteriaki warga, tapi mungkin tidak mendengar,” ucapnya. Sopir truk sempat hendak menyelamatkan diri tapi tidak berhasil.
Tubuh korban terseret dan terpental di jarak sekitar 50 meter bersama dengan kabin truk. Namun, bagian kabin truk masih terseret hingga sekitar 1 kilometer. Beberapa bagian kerangka truk terlepas dan menghalangi laju kereta api. “Ada beberapa besi yang menyilang di bagian bawah kereta api sehingga berhenti dengan kondisi kepala truk menyangkut di depan loko,” paparnya. Lilik Supardi, salah seorang penumpang KA Argo Anggrek, mengatakan saat terjadi tabrakan terdengar suara benturan yang sangat keras. Benturan kembali terjadi saat badan truk yang terseret menabrak tiang jembatan 500 meter dari perlintasan.
“Saya sempat kaget karena ada suara benturan keras, istri saya bahkan syok karena dikira kereta mengalami anjlok,” ucapnya. KA Argo Anggrek berangkat dari Surabaya pukul 08.15 WIB dan rencana tiba di Jakarta pukul 17.15 WIB. Namun karena kecelakaan ini, para penumpang belum tahu kapan kereta ini tiba. Kasatlantas Polres Kendal AKP Dedi Kasiyadi menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk masinis Argo Anggrek, Selamet Subagyo.
“Perlintasan kereta api tanpa palang pintu memang berbahaya. Selama ini kami sudah melakukan sosialisasi, terutama setelah di-operasikan rel ganda lalu,” ucapnya. Akibat beberapa bagian truk yang terseret, peron rel sepanjang sekitar 100 meter terlepas. Petugas lapangan dari PT KAI kemudian langsung ke lokasi untuk melakukan perbaikan.
Wikha setiawan
(ars)