Gagal Masuk Polisi, Firman Bantai Pacar
A
A
A
MEDAN - Diduga karena dendam setelah diusir dari rumah calon mertuanya, Firman Bahti Hasibuan, 21, warga Lubukpakam, nekat membacok dan memotong tangan pacarnya sendiri, Dina 17, hingga tewas, Sabtu (7/3).
Informasi yang dapat dikumpulkan KORAN SINDO MEDAN, pembunuhan itu terjadi sekitar pukul21.00WIB. Saat itu, rumah korban sedang sepi karena seluruh penghuni rumah, kecuali korban yang sedang menghadiri acara pesta di Binjai. Diduga, Firman nekat membunuh pacarnya karena dendam kepada keluarga korban.
Sebab, beberapa minggu dia sempat diusir oleh orang tua korban, karena sudah dua kali gagal masuk kepolisian. “Pelaku itu, pacarnya sendiri. Mungkin dendam sama keluarga korban. Jadi, pelaku dendam dan membunuh pacarnya sendiri. Apalagi, korban ini sudah kelas tiga SMK, cantik pulak. Cemburu bercampur dendam, jadinya nekat,” kata seorang warga sekitar.
Kepala Lingkungan (Kepling) III, Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung, Zulkifli Tarigan mengatakan, pelaku sudah tinggal di rumah korban sejak enam bulan lalu. Meskipun diusir oleh keluarga korban, pelaku tidak mau pergi atas permintaan korban. “Menurut informasi yang saya dapat tadi dari warga, pelaku itu lebih dari tiga orang.
Tetapi, yang mengeksekusi korban hanya pacarnya itu. Sedangkan dua lagi, menunggu di luar rumah korban,” tutur Zulkifli. Kondisi korban sangat mengenaskan. Lehernya dibacok dan tangan kanannya hampir putus dipotong pakai parang. “Saat kejadian itu, di dalam rumah ada dua orang. Korban dan satu temannya wanita.
Jadi, kawannya itu trauma dan pingsan melihat korban dipotong, disayat, dan dibacok pelaku,” ujarnya. Setelah korban sekarat, kata Zulkifli, pelaku langsung melarikan diri bersama dua rekannya yang sudah menunggu di luar rumah korban. “Korban sempat menjerit sehingga warga pun berdatangan. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Rahayu, tetapi dalam perjalanan meninggal dunia,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald FC Sipayung mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih melakukanpenyelidikanterkaitkasus tersebut. “Belum bisa kami simpulkan apa motifnya. Kamimasih memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan alat bukti,”pungkasnya. Pantauan di lapangan, akibat kejadian itu ribuan warga dari berbagai penjuru Kota Medan datang berbondong-bondong ke rumah korban. Arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian macet total.
Frans marbun
Informasi yang dapat dikumpulkan KORAN SINDO MEDAN, pembunuhan itu terjadi sekitar pukul21.00WIB. Saat itu, rumah korban sedang sepi karena seluruh penghuni rumah, kecuali korban yang sedang menghadiri acara pesta di Binjai. Diduga, Firman nekat membunuh pacarnya karena dendam kepada keluarga korban.
Sebab, beberapa minggu dia sempat diusir oleh orang tua korban, karena sudah dua kali gagal masuk kepolisian. “Pelaku itu, pacarnya sendiri. Mungkin dendam sama keluarga korban. Jadi, pelaku dendam dan membunuh pacarnya sendiri. Apalagi, korban ini sudah kelas tiga SMK, cantik pulak. Cemburu bercampur dendam, jadinya nekat,” kata seorang warga sekitar.
Kepala Lingkungan (Kepling) III, Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung, Zulkifli Tarigan mengatakan, pelaku sudah tinggal di rumah korban sejak enam bulan lalu. Meskipun diusir oleh keluarga korban, pelaku tidak mau pergi atas permintaan korban. “Menurut informasi yang saya dapat tadi dari warga, pelaku itu lebih dari tiga orang.
Tetapi, yang mengeksekusi korban hanya pacarnya itu. Sedangkan dua lagi, menunggu di luar rumah korban,” tutur Zulkifli. Kondisi korban sangat mengenaskan. Lehernya dibacok dan tangan kanannya hampir putus dipotong pakai parang. “Saat kejadian itu, di dalam rumah ada dua orang. Korban dan satu temannya wanita.
Jadi, kawannya itu trauma dan pingsan melihat korban dipotong, disayat, dan dibacok pelaku,” ujarnya. Setelah korban sekarat, kata Zulkifli, pelaku langsung melarikan diri bersama dua rekannya yang sudah menunggu di luar rumah korban. “Korban sempat menjerit sehingga warga pun berdatangan. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Rahayu, tetapi dalam perjalanan meninggal dunia,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald FC Sipayung mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih melakukanpenyelidikanterkaitkasus tersebut. “Belum bisa kami simpulkan apa motifnya. Kamimasih memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan alat bukti,”pungkasnya. Pantauan di lapangan, akibat kejadian itu ribuan warga dari berbagai penjuru Kota Medan datang berbondong-bondong ke rumah korban. Arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian macet total.
Frans marbun
(bhr)