PT KAI Segera Naikkan Tarif KA Ekonomi
A
A
A
MEDAN - Terhitung mulai 1 April 2015, tarif kereta api (KA) kelas ekonomi tujuan Medan ke Tanjung Balai dan tujuan Medan ke Pematangsiantar mengalami kenaikan.
Kelas ekonomi tujuan Medan ke Tanjung Balai yang awalnya Rp20.000 menjadi Rp30.000. Sedangkan tujuan Medan ke Pematangsiantar yang awalnya Rp20.000 naik menjadi Rp25.000. Manager Corporate Communication PT KAI Divre Sumut dan NAD, Rapino Situmorang, menyebutkan, kenaikan tarif tersebut sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2015.
Dimana, terhitung mulai 1 April 2015 menetapkan tarif yang baru. “Di antaranya tarif KA Putri Deli (kelas ekonomi) dari Rp20.000 menjadi Rp30.000. Llau, tarif KA Siantar Ekspres (kelas ekonomi) dari Rp20.000 jadi Rp25.000,” ucapnya kepada wartawan, kemarin.
Menurutnya, kenaikan tarif ini dikarenakan beberapa faktor. Di antaranya adanya fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dan fluktuasi kurs dolar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah. Selain itu, kenaikan tarif juga karena adanya perubahan pedoman perhitungan tarif.
Dimana sebelumnya menggunakan Peraturan Menteri Nomor 28 Tahun 2012 menjadi Peraturan Menteri Nomor 69 Tahun 2014. Saat ini, PT KAI masih mencetuskan impor 90% suku cadangnya menggunakan mata dolar Amerika Serikat.
Sementara mata uang rupiah mengalami pelemahan nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat. Mengenai perubahan margin biaya operasional dari 8% menjadi 10%, hal ini akan memberikan kesempatan bagi PT KAI untuk reinvestasi penyediaan sarana KA yang lebih baik dengan mengganti dan meremajakan lokomotif, kereta, ataupun gerbong.
“Subsidi dari pemerintah juga masih ada, tetapi dikurangi. Saya kira tarifnya juga belum terlalu mahal, karena fasilitas yang kami sediakan juga ber-AC, bersih, dan lainnya,” ucap Rapino. Selain kenaikan tarif lanjutnya, pihaknya juga menambah empat perjalanan KA Sri Lelawangsa tujuan Medan ke Binjai.
Hal ini karena animo masyarakat yang naik KA dari Binjai ke Medan dan sebaliknya, sangat banyak. Jadi, kini sudah ada jadwal keberangkatan malam dari Medan ke Binjai dan dari Binjai ke Medan. “Dengan adanya penambahan perjalanan KA Sri Lelawangsa, kami berharap ada kenaikan jumlah penumpang setiap harinya.
Sebelumnya, pencapaian penumpang KA reguler dari 20 perjalanan sebanyak 91.000 penumpang setiap bulannya. Kalau perjalanan KA Sri Lelawangsa bertambah, kami berharap penumpangnya naik 20%,”ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PT Railink, Medan, Agus Setia juga menambah dua perjalanan KA bandara Medan ke Kualanamu. Penambahan tersebut sesuai permintaan penumpang pesawat.
“Sebelumnya KA bandara hanya 40 kali perjalanan dalam sehari, dan sekarang menjadi 42 perjalanan dalam sehari. Rute ini untuk Medan-Kualanamu maupun sebaliknya,” ujar Agus. Dia menambahkan, saat ini tiket KA bandara tidak hanya bisa diperoleh di stasiun saja, tapi juga sudah bisa dibeli melalui agen travel.
Eko agustyo fb
Kelas ekonomi tujuan Medan ke Tanjung Balai yang awalnya Rp20.000 menjadi Rp30.000. Sedangkan tujuan Medan ke Pematangsiantar yang awalnya Rp20.000 naik menjadi Rp25.000. Manager Corporate Communication PT KAI Divre Sumut dan NAD, Rapino Situmorang, menyebutkan, kenaikan tarif tersebut sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2015.
Dimana, terhitung mulai 1 April 2015 menetapkan tarif yang baru. “Di antaranya tarif KA Putri Deli (kelas ekonomi) dari Rp20.000 menjadi Rp30.000. Llau, tarif KA Siantar Ekspres (kelas ekonomi) dari Rp20.000 jadi Rp25.000,” ucapnya kepada wartawan, kemarin.
Menurutnya, kenaikan tarif ini dikarenakan beberapa faktor. Di antaranya adanya fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dan fluktuasi kurs dolar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah. Selain itu, kenaikan tarif juga karena adanya perubahan pedoman perhitungan tarif.
Dimana sebelumnya menggunakan Peraturan Menteri Nomor 28 Tahun 2012 menjadi Peraturan Menteri Nomor 69 Tahun 2014. Saat ini, PT KAI masih mencetuskan impor 90% suku cadangnya menggunakan mata dolar Amerika Serikat.
Sementara mata uang rupiah mengalami pelemahan nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat. Mengenai perubahan margin biaya operasional dari 8% menjadi 10%, hal ini akan memberikan kesempatan bagi PT KAI untuk reinvestasi penyediaan sarana KA yang lebih baik dengan mengganti dan meremajakan lokomotif, kereta, ataupun gerbong.
“Subsidi dari pemerintah juga masih ada, tetapi dikurangi. Saya kira tarifnya juga belum terlalu mahal, karena fasilitas yang kami sediakan juga ber-AC, bersih, dan lainnya,” ucap Rapino. Selain kenaikan tarif lanjutnya, pihaknya juga menambah empat perjalanan KA Sri Lelawangsa tujuan Medan ke Binjai.
Hal ini karena animo masyarakat yang naik KA dari Binjai ke Medan dan sebaliknya, sangat banyak. Jadi, kini sudah ada jadwal keberangkatan malam dari Medan ke Binjai dan dari Binjai ke Medan. “Dengan adanya penambahan perjalanan KA Sri Lelawangsa, kami berharap ada kenaikan jumlah penumpang setiap harinya.
Sebelumnya, pencapaian penumpang KA reguler dari 20 perjalanan sebanyak 91.000 penumpang setiap bulannya. Kalau perjalanan KA Sri Lelawangsa bertambah, kami berharap penumpangnya naik 20%,”ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PT Railink, Medan, Agus Setia juga menambah dua perjalanan KA bandara Medan ke Kualanamu. Penambahan tersebut sesuai permintaan penumpang pesawat.
“Sebelumnya KA bandara hanya 40 kali perjalanan dalam sehari, dan sekarang menjadi 42 perjalanan dalam sehari. Rute ini untuk Medan-Kualanamu maupun sebaliknya,” ujar Agus. Dia menambahkan, saat ini tiket KA bandara tidak hanya bisa diperoleh di stasiun saja, tapi juga sudah bisa dibeli melalui agen travel.
Eko agustyo fb
(ftr)