Menguras Tenaga Tapi Penuh Sensasi

Jum'at, 06 Maret 2015 - 11:30 WIB
Menguras Tenaga Tapi...
Menguras Tenaga Tapi Penuh Sensasi
A A A
YOGYAKARTA - Lereng sisi selatan Gunung Merapi yang berada di perbatasan antara DIY dan Jateng pasca erupsi 2010 lalu memiliki daya tarik wisata baru. Wisatawan yang datang bisa memanfaatkan kendaraan off road untuk menikmati perjalanan menantang melewati sisa-sisa erupsi.

Hal tersebut cukup mampu menyedot minat wisatawan untuk menyewa mobil yang disiapkan oleh komunitas di kawasan tersebut. Aktivitas wisata off road tersebut ternyata mampu menarik minat pencinta olahraga ekstrem otomotif Suzuki Katana Jimny (SKIn) Yogyakarta untuk mencoba jalur sisa erupsi.

Namun karena sudah menjadi kegiatan yang biasa dilakukan, para off road yang datang dari Jateng dan DIY mencoba sensasi perjalanan malam. Meski hanya menjadi agenda senang-senang memperingati hari jadi SKIn Yogyakarta yang kedua. "Ada 150 mobil yang mengikuti Night Country Road kali ini," kata penanggung jawab SND SKIn Jogjakarta Anniversary Suharyanto Rangga, kemarin.

Meski jalur yang dilewati cenderung merupakan jalur baru yang disiapkan panitia, tingkat kesulitan yang dilalui peserta cukup menantang. Terlebih perjalanan dilakukan mulai pukul 20.00 WIB malam dari bumi perkemahan Kleresede, Cangkringan, Sleman. Melintasi gelapnya lereng Merapi hingga menjelang subuh, jalur yang dilewati benar-benar memberikan sensasi tersendiri bagi peserta rally.

Meski tidak memilih pemenang, agenda Night Country Road menjadi agenda yang cukup menyita perhatian dari anggota komunitas yang hadir. Jika di kelas lain jumlah peserta yang ikut tidak terlalu banyak, maka di perjalanan malam tersebut seluruh peserta yang datang terlihat ingin menikmati sensasi gelap lereng Merapi.

Meski hanya menempuh jarak sejauh 20 kilometer, namun tantangan berupa jalur yang bukan merupakan jalan normal menjadikan setiap peserta harus membutuhkan waktu lumayan lama untuk mencapai garis finish. Setidaknya lima jam harus dihabiskan untuk menjajal trek panjang di sisa erupsi yang menghebohkan masyarakat lima tahun lalu. Kendati menguras tenaga karena dilakukan malam hari, raut puas terpancar dari wajah-wajah para peserta seusai memasuki garis akhir.

"Antusiasmenya cukup bagus dan rata-rata puas dengan jalur yang kami siapkan," kata Haryanto. Tantangan yang diterima peserta masih belum berakhir setelah menyelesaikan perjalanan malam. Esok harinya para peserta masih harus mengikuti kompetisi yang dibuka untuk sejumlah kelas. Persaingan menjalankan kendaraan di trek pegunungan di kelas Free For All (FFA) menjadi yang tersengit.

Pembalap dari IOJ Team Dodi Raharjo berhasil menjadi yang terbaik di kelas FFA dari 15 peserta yang tampil. Di tempat kedua terdapat April dari Protary disusul Ega dari Mizkev 176 di posisi ketiga untuk ketepatan waktu yang diraih. Sementara di kelas 1.000cc yang diminati 46 peserta, tercatat Anom dari tim Gamping Uwuk-Uwuk berhasil menjadi yang terdepan.

Kemudian di posisi berikutnya ada Ardan dan Husein di peringkat ketiga. "Untuk kelas penasaran yang menjadi ajang eksebisi bagi yang baru coba-coba hanya ada lima peserta yang ikut," tandas humas acara Heri Agung Susilo.

Maha Deva
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7439 seconds (0.1#10.140)