Unnes Kirim hingga 8.000 Mahasiswa per Tahun
A
A
A
SEMARANG - Satgas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Vokasi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Hendra Puji Purwono menyebutkan, sejak 2010 kampusnya menyelenggarakan Program Pos Pemberdayaan Masyarakat (Posdaya) di sejumlah daerah.
Pada program itu tak kurang dari 5.000-8.000 mahasiswa dari Unnes diterjunkan ke masyarakat tiap tahun. Dari beberapa desa yang menjadi desa binaan Unnes, kini sudah menghasilkan berbagai kreasi, seperti produk makanan yang bahannya diambil dari daerah setempat dan hasta karya yang kini mampu menembus pasar internasional.
“Contoh yang sebagian sudah diekspor itu seperti tas yang bahan bakunya berasal dari limbah kemasan di Jomblang, Semarang. Ada juga dalam bentuk makanan seperti keripik yang bahan bakunya dari gembus (ampas tahu), sudah dipamerkan pada festival makanan di Australia,” ujarnya di selasela rangkaian pembukaan Dies Natalis Unnes ke-50 kemarin.
Beberapa produk yang dihasilkan oleh daerah-daerah yang menjadi binaan Unnes juga turut dipamerkan pada kegiatan rangkaian Dies Natalis Emas Kampus tersebut. Di antaranya pada peluncuran Pasar Tugu (Sabtu-Minggu) nanti di kampus Unnes, Sekaran.
“Fungsi dari Pasar Tugu ini nanti akan memamerkan produkproduk dari masyarakat di desa yang menjadi tempat binaan Unnes pada Program Posdaya. Pasar itu dibuka tiap Sabtu- Minggu dan terbuka untuk masyarakat umum,” ucapnya.
Sementara itu, Prof Fathur Rokhman mengatakan Program Posdaya Unnes merupakan rancangan dari LP2M Unnes. Program tersebut meliputi bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Tahun ini LP2M bersama dengan Yayasan Damandiri juga akan mengeluarkan sebuah rancangan baru, yakni melakukan pemetaan dan pendataan desa dengan kategori.
Masing-masing kategori prasejahtera, sejahtera 1, dan sejahtera 2. “Tujuan dari Program posdaya ini kan memang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi, desa yang sebelumnya prasejahtera bisa meningkat menjadi sejahtera 1 dan seterusnya menjadi desa sejahtera 2,” paparnya.
LP2M Unnes beserta Yayasan Damandiri bertekad akan mengembangkan Posdaya di seluruh wilayah Jateng. Program yang digagas itu juga sudah memperoleh dukungan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Provinsi Jawa Tengah. Bahkan, Bapermas Jateng kini sudah menyediakan data-data profil desa di wilayah Jateng yang bisa dilakukan pembinaan melalui program tersebut.
“Untuk data desa dan kelurahan semuanya sudah tersedia. Beberapa sudah memiliki profil data secara online sehingga mudah untuk diakses datanya. Baik data tentang demografinya, potensi alam yang dimiliki, ekonomi lokal, dan lainnya.
Dari 7.809 desa di Jawa Tengah, 5.100 diantaranya sudah memiliki data profil desa yang disediakan online di laman Bapermas (Jateng),” kata Kepala Bidang Pengembangan Desa-Kelurahan dan Sosial Budaya Bapermas Jawa Tengah Raidun Manurung, yang juga turut hadir pada kesempatan itu.
Saat upacara pembukaan Dies Natalis ke-50 yang dipusatkan di lapangan FIK Unnes kemarin, ribuan mahasiswa dan dosen memeriahkan acara dengan berbagai kegiatan. Seperti pembentukan konfigurasi 50 tahun, penampilan sendratari hingga kirab budaya berkeliling di lingkungan kampus Unnes.
Mahasiswa maupun dosen dari delapan fakultas dan satu program pascasarjana tumplek blek pada kegiatan pembukaan rangkaian acara tersebut.
Susilo himawan
Pada program itu tak kurang dari 5.000-8.000 mahasiswa dari Unnes diterjunkan ke masyarakat tiap tahun. Dari beberapa desa yang menjadi desa binaan Unnes, kini sudah menghasilkan berbagai kreasi, seperti produk makanan yang bahannya diambil dari daerah setempat dan hasta karya yang kini mampu menembus pasar internasional.
“Contoh yang sebagian sudah diekspor itu seperti tas yang bahan bakunya berasal dari limbah kemasan di Jomblang, Semarang. Ada juga dalam bentuk makanan seperti keripik yang bahan bakunya dari gembus (ampas tahu), sudah dipamerkan pada festival makanan di Australia,” ujarnya di selasela rangkaian pembukaan Dies Natalis Unnes ke-50 kemarin.
Beberapa produk yang dihasilkan oleh daerah-daerah yang menjadi binaan Unnes juga turut dipamerkan pada kegiatan rangkaian Dies Natalis Emas Kampus tersebut. Di antaranya pada peluncuran Pasar Tugu (Sabtu-Minggu) nanti di kampus Unnes, Sekaran.
“Fungsi dari Pasar Tugu ini nanti akan memamerkan produkproduk dari masyarakat di desa yang menjadi tempat binaan Unnes pada Program Posdaya. Pasar itu dibuka tiap Sabtu- Minggu dan terbuka untuk masyarakat umum,” ucapnya.
Sementara itu, Prof Fathur Rokhman mengatakan Program Posdaya Unnes merupakan rancangan dari LP2M Unnes. Program tersebut meliputi bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Tahun ini LP2M bersama dengan Yayasan Damandiri juga akan mengeluarkan sebuah rancangan baru, yakni melakukan pemetaan dan pendataan desa dengan kategori.
Masing-masing kategori prasejahtera, sejahtera 1, dan sejahtera 2. “Tujuan dari Program posdaya ini kan memang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi, desa yang sebelumnya prasejahtera bisa meningkat menjadi sejahtera 1 dan seterusnya menjadi desa sejahtera 2,” paparnya.
LP2M Unnes beserta Yayasan Damandiri bertekad akan mengembangkan Posdaya di seluruh wilayah Jateng. Program yang digagas itu juga sudah memperoleh dukungan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Provinsi Jawa Tengah. Bahkan, Bapermas Jateng kini sudah menyediakan data-data profil desa di wilayah Jateng yang bisa dilakukan pembinaan melalui program tersebut.
“Untuk data desa dan kelurahan semuanya sudah tersedia. Beberapa sudah memiliki profil data secara online sehingga mudah untuk diakses datanya. Baik data tentang demografinya, potensi alam yang dimiliki, ekonomi lokal, dan lainnya.
Dari 7.809 desa di Jawa Tengah, 5.100 diantaranya sudah memiliki data profil desa yang disediakan online di laman Bapermas (Jateng),” kata Kepala Bidang Pengembangan Desa-Kelurahan dan Sosial Budaya Bapermas Jawa Tengah Raidun Manurung, yang juga turut hadir pada kesempatan itu.
Saat upacara pembukaan Dies Natalis ke-50 yang dipusatkan di lapangan FIK Unnes kemarin, ribuan mahasiswa dan dosen memeriahkan acara dengan berbagai kegiatan. Seperti pembentukan konfigurasi 50 tahun, penampilan sendratari hingga kirab budaya berkeliling di lingkungan kampus Unnes.
Mahasiswa maupun dosen dari delapan fakultas dan satu program pascasarjana tumplek blek pada kegiatan pembukaan rangkaian acara tersebut.
Susilo himawan
(ftr)