Sensasi Merasakan Teh melalui Sajian Poci dari Tanah Liat
A
A
A
KOTA BANDUNG - Banyak cara memuliakan tamu yang datang ke rumah. Sebab seperti kata pribahasa bahwa tamu adalah raja, sehingga sudah sewajarnya memperlakukan dan menjamu mereka dengan sajian terbaik yang ada di rumah.
Setiap budaya dan tradisi di masing-masing etnis memiliki kekhasan dalam menyajikan panganan atau minuman untuk tamu yang berkunjung. Misalnya dalam menyajikan minuman, biasanya orang menyajikan minuman sirup, jus, kopi atau bahkan minuman teh, sebagai pelepas dahaga dan penambah keakraban ketika mengobrol.
Seperti dalam tradisi masyarakat Tionghoa, menyajikan minuman teh merupakan salah satu bentuk jamuan penghormatan terhadap tamu yang datang. Namun berbeda dengan penyajian minuman teh kebanyakan seperti yang kita kenal, ada hal yang unik dalam menyajikan minuman teh ala Teh Tionghoa. Jika biasanya minuman teh disertai dengan hidangan kue-kue sebagai pelengkap.
Tapi pada tradisi Tionghoa, teh disajikan dalam gelas berukuran kecil. Bahkan ukuran gelasnya lebih kecil daripada gelas yang umumnya kita lihat. Kemudian, sebelum disajikan dalam bentuk minuman daun teh yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam poci kecil yang terbuat dari tanah liat merah.
Poci itu pun merupakan alat masak khusus yang memiliki pori-pori sangat rapat. Setelah itu poci tersebut ditempatkan di atas alat khusus semacam pemanas, lalu poci dituangi air mendidih hingga luber. “Proses penyajiannya seperti itu. Diamkan beberapa menit lalu tuangkan ke dalam gelas yang sudah disediakan. Juga sangat dianjurkan untuk menyiram bagian luar poci dengan air mendidih,” ungkap salah seorang warga etnis Tionghoa, Lie Zhen San, kepada KORAN SINDO belum lama ini.
Daun tehnya pun adalah daun teh asli dari Tiongkok yang kualitasnya sangat baik. Walaupun Lie Zhen menyebutkan banyak juga teh yang diimpor dari Indonesia kemudian diolah kembali sedemikian rupa sehingga menjadi teh khas Tionghoa yang memiliki cita rasa dan kekhasan tersendiri.
“Bahannya ada yang khusus. Itu yang membuat minuman Teh Tionghoa sangat istimewa,” sebutnya. Menurutnya minuman teh memang sangat nikmat bila diminum dalam keadaan panas. Begitu juga tradisi minum teh ala Tionghoa. Sebelum diminum, tamu menghirup aroma teh dari gelas sebagai penghormatan kepada tuan rumah.
Setelah itu lalu diminum tapi tidak lantas ditelan tehnya. Tetapi dibiarkan beberapa saat dalam mulut dan biarkan teh itu mengalir perlahan ke dalam perut. “Seusai proses itu maka sang penikmat bisa merasakan sensasi manis dan nikmat setelah minum teh ini,” pungkasnya.
Fauzan
Setiap budaya dan tradisi di masing-masing etnis memiliki kekhasan dalam menyajikan panganan atau minuman untuk tamu yang berkunjung. Misalnya dalam menyajikan minuman, biasanya orang menyajikan minuman sirup, jus, kopi atau bahkan minuman teh, sebagai pelepas dahaga dan penambah keakraban ketika mengobrol.
Seperti dalam tradisi masyarakat Tionghoa, menyajikan minuman teh merupakan salah satu bentuk jamuan penghormatan terhadap tamu yang datang. Namun berbeda dengan penyajian minuman teh kebanyakan seperti yang kita kenal, ada hal yang unik dalam menyajikan minuman teh ala Teh Tionghoa. Jika biasanya minuman teh disertai dengan hidangan kue-kue sebagai pelengkap.
Tapi pada tradisi Tionghoa, teh disajikan dalam gelas berukuran kecil. Bahkan ukuran gelasnya lebih kecil daripada gelas yang umumnya kita lihat. Kemudian, sebelum disajikan dalam bentuk minuman daun teh yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam poci kecil yang terbuat dari tanah liat merah.
Poci itu pun merupakan alat masak khusus yang memiliki pori-pori sangat rapat. Setelah itu poci tersebut ditempatkan di atas alat khusus semacam pemanas, lalu poci dituangi air mendidih hingga luber. “Proses penyajiannya seperti itu. Diamkan beberapa menit lalu tuangkan ke dalam gelas yang sudah disediakan. Juga sangat dianjurkan untuk menyiram bagian luar poci dengan air mendidih,” ungkap salah seorang warga etnis Tionghoa, Lie Zhen San, kepada KORAN SINDO belum lama ini.
Daun tehnya pun adalah daun teh asli dari Tiongkok yang kualitasnya sangat baik. Walaupun Lie Zhen menyebutkan banyak juga teh yang diimpor dari Indonesia kemudian diolah kembali sedemikian rupa sehingga menjadi teh khas Tionghoa yang memiliki cita rasa dan kekhasan tersendiri.
“Bahannya ada yang khusus. Itu yang membuat minuman Teh Tionghoa sangat istimewa,” sebutnya. Menurutnya minuman teh memang sangat nikmat bila diminum dalam keadaan panas. Begitu juga tradisi minum teh ala Tionghoa. Sebelum diminum, tamu menghirup aroma teh dari gelas sebagai penghormatan kepada tuan rumah.
Setelah itu lalu diminum tapi tidak lantas ditelan tehnya. Tetapi dibiarkan beberapa saat dalam mulut dan biarkan teh itu mengalir perlahan ke dalam perut. “Seusai proses itu maka sang penikmat bisa merasakan sensasi manis dan nikmat setelah minum teh ini,” pungkasnya.
Fauzan
(bhr)