Jalan Kemiri Masih Terlihat Kumuh
A
A
A
MEDAN - Instruksi Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, kepada camat Medan Kota, lurah dan kepala lingkungan (kepling) untuk membersihkan dan mengeruk drainase Jalan Kemiri, Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota, sepertinya tidak diindahkan.
Sebab, sampah yang berserakan di jalan dan pemandangan kumuh masih terlihat di Jalan Kemiri dari arah Jalan Sisingamangaraja Medan, terutama di sekitar Pasar Kemiri, kemarin. Selain itu, masih banyak pedagang yang menutup drainase dengan papan. Drainase juga terlihat masih dangkal sehingga diyakini jika hujan deras, kawasan itu tetap banjir.
“Lihat saja banyak sampah di jalan, bahkan di tengah-tengah ada tumpukan sampah sehingga kendaraan tidak bisa melintas,” kata Rio, 43, warga yang melintas jalan ini kepada KORAN SINDO MEDAN, Kami (4/3).
Menurut dia, tidak ada pengerukan drainase dan perbaikan jalan di kawasan itu. Kalaupun ada tidak dikerjakan asal saja karena hingga saat ini tidak ada perbaikan yang memadai. “Saya lihat masih sama seperti sebelum Pak Wali datang meninjau kondisi ini. Tidak ada perbaikan yang memadai, mungkin Pak Wali perlu datang ke sini lagi,” ujarnya.
Terpisah, Camat Medan Kota, Syahrul Efendi Rambe, mengatakan, bersama kelurahan dan kepling sudah mengorek drainase di Jalan Kemiri. Bahkan, pembersihan sampah dari drainase agar kembali berfungsi normal akan dikerjakan secara berkelanjutan. “Kami sudah mengorek dan memperbaiki Jalan Kemiri. Ini sesuai perintah Pak Wali saat meninjau langsung ke lapangan,” katanya.
Mantan camat Medan Sunggal ini mengungkapkan, pengorekan drainase dilakukan mulai pukul 13.00 WIB, saat Pasar Kemiri sepi. Dia sangat mengharapkan agar permasalahan jalan dan drainase cepat terselesaikan. Sebab, sudah banyak warganya yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah dan penuh lubang serta paritnya dipenuhi sampah.
Bahkan, saat hujan deras turun Jalan Kemiri kerap terlihat seperti kubangan kerbau yang dipenuhi lumpur. Setelah kondisi drainase dan jalan diperbaiki, dia mengharapkan para pedagang kaki lima (PKL) dan warga menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Menurut dia, kebersihan lingkungan dan drainase tidak bisa menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi harus ada peran masyarakat, termasuk pedagang. Terlebih lagi banyak permukaan parit yang dibeton dan ditutupi papan. Sebelumnya pada Selasa (24/2) malam, wali kota Medan meninjau kondisi Jalan Kemiri.
Lantaran terlihat semrawut dan drainase tidak berfungsi, Eldin mengingatkan camat dan lurah terus melakukan pengawasan di wilayah tugasnya masing-masing agar bisa mengetahui apa yang terjadi. Selain terus memberikan sosialisasi kepada pedagang maupun warga sekitar agar tidak membuang sampah sembarang, camat dan lurah juga diminta melarang warga membeton pemukaan parit.
“Saya minta kepada camat dan lurah supaya dapat menjaga kebersihan wilayahnya, terutama saluran parit. Lalu, mengajak masyarakat maupun pedagang bergotong-royong secara rutin, minimal membersihkan parit yang ada di sepanjang jalan ini,” ujarnya.
Irwan siregar
Sebab, sampah yang berserakan di jalan dan pemandangan kumuh masih terlihat di Jalan Kemiri dari arah Jalan Sisingamangaraja Medan, terutama di sekitar Pasar Kemiri, kemarin. Selain itu, masih banyak pedagang yang menutup drainase dengan papan. Drainase juga terlihat masih dangkal sehingga diyakini jika hujan deras, kawasan itu tetap banjir.
“Lihat saja banyak sampah di jalan, bahkan di tengah-tengah ada tumpukan sampah sehingga kendaraan tidak bisa melintas,” kata Rio, 43, warga yang melintas jalan ini kepada KORAN SINDO MEDAN, Kami (4/3).
Menurut dia, tidak ada pengerukan drainase dan perbaikan jalan di kawasan itu. Kalaupun ada tidak dikerjakan asal saja karena hingga saat ini tidak ada perbaikan yang memadai. “Saya lihat masih sama seperti sebelum Pak Wali datang meninjau kondisi ini. Tidak ada perbaikan yang memadai, mungkin Pak Wali perlu datang ke sini lagi,” ujarnya.
Terpisah, Camat Medan Kota, Syahrul Efendi Rambe, mengatakan, bersama kelurahan dan kepling sudah mengorek drainase di Jalan Kemiri. Bahkan, pembersihan sampah dari drainase agar kembali berfungsi normal akan dikerjakan secara berkelanjutan. “Kami sudah mengorek dan memperbaiki Jalan Kemiri. Ini sesuai perintah Pak Wali saat meninjau langsung ke lapangan,” katanya.
Mantan camat Medan Sunggal ini mengungkapkan, pengorekan drainase dilakukan mulai pukul 13.00 WIB, saat Pasar Kemiri sepi. Dia sangat mengharapkan agar permasalahan jalan dan drainase cepat terselesaikan. Sebab, sudah banyak warganya yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah dan penuh lubang serta paritnya dipenuhi sampah.
Bahkan, saat hujan deras turun Jalan Kemiri kerap terlihat seperti kubangan kerbau yang dipenuhi lumpur. Setelah kondisi drainase dan jalan diperbaiki, dia mengharapkan para pedagang kaki lima (PKL) dan warga menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Menurut dia, kebersihan lingkungan dan drainase tidak bisa menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi harus ada peran masyarakat, termasuk pedagang. Terlebih lagi banyak permukaan parit yang dibeton dan ditutupi papan. Sebelumnya pada Selasa (24/2) malam, wali kota Medan meninjau kondisi Jalan Kemiri.
Lantaran terlihat semrawut dan drainase tidak berfungsi, Eldin mengingatkan camat dan lurah terus melakukan pengawasan di wilayah tugasnya masing-masing agar bisa mengetahui apa yang terjadi. Selain terus memberikan sosialisasi kepada pedagang maupun warga sekitar agar tidak membuang sampah sembarang, camat dan lurah juga diminta melarang warga membeton pemukaan parit.
“Saya minta kepada camat dan lurah supaya dapat menjaga kebersihan wilayahnya, terutama saluran parit. Lalu, mengajak masyarakat maupun pedagang bergotong-royong secara rutin, minimal membersihkan parit yang ada di sepanjang jalan ini,” ujarnya.
Irwan siregar
(ftr)