Biasanya Gelang Jemaah Haji, Kini Emban Batu Akik

Kamis, 05 Maret 2015 - 09:55 WIB
Biasanya Gelang Jemaah...
Biasanya Gelang Jemaah Haji, Kini Emban Batu Akik
A A A
JEPARA - Hasil kerajinan emban batu akik di Desa Robayan, Jepara. Demam batu akik ini membuat mereka kebanjiran rejeki.

Tangan Afif Muntaha terlihat cekatan memotong pelat monel sesuai pola yang telah ditentukannya. Setelah dipotong sesuai pola dan ukuran, dia pun menempa monel itu agar bisa dibentuk melingkar. Setelah itu, sisi sisinya halus dan akhirnya emban batu akik yang sudah setengah jadi itu dipoles berulang kali agar lebih mengkilat.“Ini sudah jadi dan siap dipasarkan,” kata Afif saat ditemui di sentra kerajinan monel Desa Robayan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara kemarin.

Demam batu akik di seluruh penjuru negeri membuat perajin monel di kawasan ini banting setir. Jika sebelumnya para perajin membuat berbagai kerajinan seperti kalung, gelang, hiasan rumah, cincin biasa hingga gelang jamaah haji, kini mereka menekuni pembuatan emban khusus batu akik.

Pilihan ini rupanya tepat. Omzet perajin di sentra monel yang juga dikenal sebagai pembuat gelang jamaah haji Indonesia ini pun melonjak signifikan, bahkan mencapai 300% dari biasanya. Tak hanya itu, produk emban itu diserbu pembeli dari berbagai kota besar di Indonesia.

Saat ini Afif bisa membuat emban batu akik hingga 600 buah dengan berbagai ukuran dan jenis. Padahal sebelum demam batu akik, tiap hari dia hanya membuat sekitar 200 produk kerajinan berbahan dasar monel. “Memang ini lebih menjanjikan. Omzet naik drastis, baik dari pembeli langsung maupun tengkulak yang memesan dalam jumlah besar,” ungkapnya.

Harga per kodi emban atau cincin ikat batu akik ini dipatok Rp100.00–Rp200.000. Jika satuan dibanderol dengan harga Rp20.000–Rp50.000, tergantung ukuran, motif, dan jenis yang diinginkan. Harga dari perajin ini masih tergolong murah. Jika sudah dijual di toko atau showroom batu akik, harganya bisa melejit tiga kali lipat.

Sudah sejak lama kualitas kerajinan berbahan dasar monel asal Desa Robayan memang sudah dikenal luas. Bahkan, perajin di kawasan itu beberapa kali dipercaya membuat gelang yang diperuntukkan bagi jamaah haji asal Indonesia yang sedang menjalani rukun Islam kelima itu di Mekkah dan Madinah.

Karena alasan ini pula konsumen dari luar kota tak sungkan datang langsung ke sentra monel Desa Robayan. Konsumen itu ada yang berasal dari Semarang, Surabaya, Jakarta, Cirebon, dan lain sebagainya. Mereka pun ramai-ramai menyerbu kios-kios di sentra monel ini. Baik untuk dipakai sendiri maupun diberikan kerabat atau koleganya sebagai oleh-oleh.

Salah seorang warga Jakarta, Andi, mengaku memang kepincut dengan kerajinan asal Robayan. Selain warnanya tidak cepat pudar. Hal ini tidak seperti produk serupa dari daerah lain maupun yang diimpor dari negara lain. Selain itu, cincin ikat batu akik asal Jepara juga memiliki bentuk dan motif yang bervariasi.

Tak kalah pentingnya harganya juga relatif terjangkau untuk kantongnya. “Saya asli Jakarta dan bekerja di Semarang. Ini mau pulang jadi beli oleh-oleh dulu buat bapak di rumah,” tandasnya.

Muhammad Oliez
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8423 seconds (0.1#10.140)