Sniper Legendaris Tatang Koswara Wafat

Rabu, 04 Maret 2015 - 11:35 WIB
Sniper Legendaris Tatang Koswara Wafat
Sniper Legendaris Tatang Koswara Wafat
A A A
BANDUNG - Tatang Koswara, 69, sniper legendaris dunia asal Cibaduyut, Kota Bandung tutup usia tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB di Jakarta. Almarhum meninggal dunia akibat serangan jantung.

Informasi yang dihimpun KO RAN SINDO, Tatang di Jakarta sedang syuting acara talk show sebuah acara di salah satu stasiun TV. Tiba-tiba dia merasakan sesak napas sehingga dibawa ke RS Medistra, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Medistra, kondisi Tatang kritis.

Beberapa menit ke mudian, mantan anak buah Jenderal Edi Sudrajat ini mengembuskan napas terakhir. Letda TNI Sahlan Rambe yang menemani Tatang sejak dari Kota Bandung hingga Jakarta mengatakan, sekitar pukul 07.00 WIB, Tatang bersama istrinya berangkat ke Jakarta. Tepat pukul 10.00 WIB Tatangpun sammpai di Jakarta.

“Kala itu Pak Tatang tampak sangat bersemangat. Meski dia sempat mengaku kelelahan karena banyak media yang mewawancarainya,” ungkap Sahlan kepada KORAN SINDO tadi malam. Sesampainya, ujar dia, di hotel Tatang beristrirahat. Sahlan mengaku, meski tampak bugar, sebelum pergi mengisi acara tersebut, Tatang meminta pihak televisi untuk menyediakan kendaraan untuk menjemputnya.

Sorenya, Tatang dan istri pun sampai ke studio. Tak disangka, keluarga besarnya dari Bandung pun menyusul ke Jakarta untuk menyaksikan Tatang muncul di televisi. “Pukul 18.00 WIB, Pak Tatang pun mulai live. Di segmen pertama dan kedua dia nampak bersemangat menceritakan pengalaman nya.

Akan tetapi saat di segmen ketiga terlihat beliau sudah mulai memegang-megang lehernya seakan sesak,” ujar pria yang bertugas di Pusat Penerangan (Pusen) Mabes TNI Cilangkap ini. Melihat kondisi seperti itu, Sahlan yang merupakan ajudan Tatang selama di Jakarta ini, langsung maju ke depan dan meminta pihak televisi untuk menghentikan acara.

Lima menit berselang, Tatang pun mulai tak sadarkan diri. Tepat pukul 19.00 WIB, Tatang dibawa ke rumah sakit Medistra. Selama perjalanan, Tatang, kelahiran Medan 12 Desember 1946 ini, pun di temani tim dokter dari pihak televisi.

“Berbagai pertolongan pertama sudah dilakukan selama menuju ke rumah sakit. Sekitar pukul 19.45 WIB, kami pun sampai ke rumah sakit. Lima belas menit kemudian setelah diberikan pertolongan kejut listrik, akhirnya dokterpun menyatakan beliau wafat,” tutur Sahlan.

Dimakamkan di TMP Cikutra


Awalnya pihak keluarga mengingkan Tatang Qoswara dimandikan di Bandung. Akan tetapi niat tersebut urung lantaran saran dokter, lebih baik dimandikan segera. Meski demikian, menurut pengakuan istri Tatang kepada Sahlan, Tatang pernah berkeinginan dimakamkan di pemakaman keluarga, tak jauh dari tempat tinggalnya di Kampung Sayuran, Kompleks TNI AL, Jalan Hiu Macan, Kavling Lumba-lumba, RT 01/08, Desa Cangkuang Kulon, Kecamatan Dayeuh kolot, Kabupaten Bandung.

“Tapi hingga kini, Tatang sendiri memang belum punya tanah untuk pemakaman keluarganya. Jadi keluarga akhirnya bersedia untuk memakamkan beliau di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung dengan prosesi militer,” ungkap dia. Nama Tatang Koswara diabadikan dalam buku Sniper Training, Techniques, and Weapons karya Peter Brokersmith yang terbit pada tahun 2000.

Sepak terjang Tatang sebagai penembang jitu sebagian besar dicatat saat ikut bertempur di Timor Timur pada 1977-1978. Dalam buku itu, Tatang Koswara masuk urutan 14 sniper legendaris dunia. Tatang yang sudah menjadi seorang sniper sejak tahun 1977 ini memiliki pangkat sersan. Dia bahkan sempat menyelesaikan pendidikannya di Green Berets dan terjun ke perang di Timor Timur (kini Timor Leste).

Namun, bukan peluru yang bersarang di tubuhnya yang mengakibatkanya tewas. Melainkan penyakit jantung yang sudah dideritanya selama ini. Keahliannya sebagai sebagai sniper, sudah tak diragukan lagi. Hal ini terbukti dari dinobatkannya ia sebagai sniper terbaik dunia dengan urutan ke-14 dalam sebuah buku karya Peter Brokersmith berjudul Training, Techniques, and Weapons.

Hal ini terbukti dimana nama Tatang bertengker pada urutan ke 14 sebagai sniper terbaik dunia dalam buku Training, Techniques and weapons karya Peter Brokersmith sedangkan sniper yang menduduki urutan pertama adalah simo Hayha dari finlandia yang sukses menembak mati 542 target, posisi kedua ditempati Erwin Koening Sniper Jerman dengan menembak mati 500 target.

Dalam satu misi, dia membawa 50 peluru. Sebanyak 49 peluru dihabiskan untuk menewaskan musuh. Termasuk duel dengan sniper lawan. Namun Tatang rupanya menyimpan sebutir peluru sisa.

Anne rufaidah
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4882 seconds (0.1#10.140)