Puluhan Siswa MTsN Kesurupan Massal
A
A
A
MAJALENGKA - Sedikitinya 30 siswa dan siswi Madrasah Tsanawiah Negeri (MTsN) Weragati Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, kesurupan massal kemarin.
Delapan siswa terpaksa harus dilarikan ke puskesmas terdekat untuk menjalani perawatan secara intensif, sementara sisanya dipulangkan. Ini dilakukan karena kedelapan siswa tersebut kondisi tubuhnya semakin lemas dan belum kembali nor mal. Tak hanya itu, paranormalpun didatangkan untuk mengobati para siswa yang kerasukan tersebut.
Kepala MtsN Palasah Djadja M Sarja menjelaskan, kesurupan massal yang menimpa siswanya tersebut terjadi sekitar pu kul 07.10 WIB. Saat itu anak di diknya memasuki ruang belajar pada jam pertama. Tiba-tiba salah seorang siswa bernama Erlangga, kelas sembilan terjatuh pingsan di ruang kelasnya, lalau beberapa menit kemudian dia berteriak histeris dengan mata terbelalak seperti ke surupan.
“Kejadian serupa juga dialami temannya, Ekawati yang berada di kelas lainnya. Eka spontan meronta dan beteriak-teriak seperti halnya Erlangga. Melihat kondisi itu, kami langsung membawanya ke puskesmas terdekat yang letaknya sekitar 300 m dari sekolah,” paparnya. Ketika kedua siswa itu dibawa ke Puskesmas Palasah, lanjut Djadja, secara mengejutkan hal serupa menular ke 28 siswa lainnya.
Keadaan itu membuat siswa maupun para guru panik. “Kami saat itu sangat panik dan kewalahan. Karena kami harus menangani semua siswa yang kerasukan. Beruntung kami meminta bantuan warga dan aparat ke polisian. Saat itu pula siswa akhirnya dibawa ke puskesmas menggunakan mobil patroli kepolisan dan sebagian menggunakan kendaraan pribadi,” papar nya. Dengan adanya peristiwa nahas tersebut, pihak sekolah akhirnya memulangkan seluruh siswanya.
“Saat kejadian kami pulangkan semua siswa dan tidak ada aktivitas kegiatan belajar mengajar guna menghindari hal-hal yang tidak diharapkan,” jelasnya. Namun demikian, Djadja menduga, apa yang dialami anak didiknya karena mengalami gangguan psikis, karena sehari sebelumnya para siswa usai melakukan kegiatan ekstra kurikuler. “Kebetulan juga kemarin huj an lebat. Banyak siswa yang kehujanan. Sehingga kemungkinan besar mereka sedang tidak fit,” tuturnya.
Ade nurjanah
Delapan siswa terpaksa harus dilarikan ke puskesmas terdekat untuk menjalani perawatan secara intensif, sementara sisanya dipulangkan. Ini dilakukan karena kedelapan siswa tersebut kondisi tubuhnya semakin lemas dan belum kembali nor mal. Tak hanya itu, paranormalpun didatangkan untuk mengobati para siswa yang kerasukan tersebut.
Kepala MtsN Palasah Djadja M Sarja menjelaskan, kesurupan massal yang menimpa siswanya tersebut terjadi sekitar pu kul 07.10 WIB. Saat itu anak di diknya memasuki ruang belajar pada jam pertama. Tiba-tiba salah seorang siswa bernama Erlangga, kelas sembilan terjatuh pingsan di ruang kelasnya, lalau beberapa menit kemudian dia berteriak histeris dengan mata terbelalak seperti ke surupan.
“Kejadian serupa juga dialami temannya, Ekawati yang berada di kelas lainnya. Eka spontan meronta dan beteriak-teriak seperti halnya Erlangga. Melihat kondisi itu, kami langsung membawanya ke puskesmas terdekat yang letaknya sekitar 300 m dari sekolah,” paparnya. Ketika kedua siswa itu dibawa ke Puskesmas Palasah, lanjut Djadja, secara mengejutkan hal serupa menular ke 28 siswa lainnya.
Keadaan itu membuat siswa maupun para guru panik. “Kami saat itu sangat panik dan kewalahan. Karena kami harus menangani semua siswa yang kerasukan. Beruntung kami meminta bantuan warga dan aparat ke polisian. Saat itu pula siswa akhirnya dibawa ke puskesmas menggunakan mobil patroli kepolisan dan sebagian menggunakan kendaraan pribadi,” papar nya. Dengan adanya peristiwa nahas tersebut, pihak sekolah akhirnya memulangkan seluruh siswanya.
“Saat kejadian kami pulangkan semua siswa dan tidak ada aktivitas kegiatan belajar mengajar guna menghindari hal-hal yang tidak diharapkan,” jelasnya. Namun demikian, Djadja menduga, apa yang dialami anak didiknya karena mengalami gangguan psikis, karena sehari sebelumnya para siswa usai melakukan kegiatan ekstra kurikuler. “Kebetulan juga kemarin huj an lebat. Banyak siswa yang kehujanan. Sehingga kemungkinan besar mereka sedang tidak fit,” tuturnya.
Ade nurjanah
(bhr)