Dinding Pembatas Proyek Pusat Belanja di Cirebon Ambruk

Selasa, 03 Maret 2015 - 20:04 WIB
Dinding Pembatas Proyek Pusat Belanja di Cirebon Ambruk
Dinding Pembatas Proyek Pusat Belanja di Cirebon Ambruk
A A A
CIREBON - Empat orang terluka dan tiga bangunan rusak akibat tertimpa dinding pembatas proyek pembangunan pusat belanja Yogya di Jalan Pancuran, RT 01/04 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi Selasa (3/3/2015) sekitar pukul 09.30 WIB. Keluarga korban yang marah membuat polisi memasang garis polisi di seluruh proyek.

Seorang kakek, Jamaludin (70), tergolong parah lukanya karena mengalami patah tulang kaki kanan hingga harus dilarikan ke RS Pelabuhan Cirebon. Sementara tiga korban lainnya, Supri, Anto, dan Yadi, tercatat sebagai karyawan percetakan yang saat kejadian tengah bekerja.

Selain rumah Jamaludin, dua bangunan lain masing-masing rumah milik Suharto (72) dan sebuah percetakan milik Sukiyana juga rusak. Ketiga bangunan bersebelahan dengan proyek pembangunan pusat belanja Yogya dengan kontraktor Tata Projects.

Dinding pembatas yang roboh sepanjang sekitar 48 meter dengan tinggi 2 meter. Dinding tersebut terbuat dari bata. Rumah milik Suharto rusak pada beberapa bagian setelah atapnya ambruk.

Kondisi terparah dialami bagian depan rumah Jamaludin yang rata dengan tanah. Pihak keluarga Jamaludin sempat emosi lantaran menganggap penanganan yang lambat setelah kejadian.

Menurut sang adik, Rudi (52), saat kejadian Jamaludin tengah berada di warung melayani pembeli.

"Parahnya, setelah kejadian itu para pekerja di area konstruksi cuma melihat saja dan melanjutkan pekerjaannya sampai sekitar 1,5 jam kemudian. Baru ketika warga berdatangan dan menolong kakak saya, mereka turun kemari," ungkap dia dengan nada sedikit emosi.

Menurut dia, ketika memperhatikan besi untuk rangka dinding pembatas tersebut terbilang kecil sehingga dirinya sempat mengkhawatirkannya. Bahkan, sejak awal pembangunan pihaknya pernah menyampaikan kepada pekerja konstruksi untuk memasang pengaman di sekitar lokasi yang bersebelahan dengan permukiman penduduk sebagai antisipasi jatuhnya material bangunan.

Dia menyesalkan hal itu tak digubris pihak kontraktor. Rudi pun menuntut pihak kontraktor bertanggung jawab memperbaiki rumah warga secara utuh serta perawatan Jamaludin hingga sembuh.

Senada dengan Rudi, istri Suharto, Yati (69), juga sempat mencemaskan rangka dinding pembatas. "Besinya tipis sekali, saya sempat takut sebelumnya."

Atas kejadian itu, polisi memasang police line. Semula, police line dipasang di sekitar lokasi kejadian. Namun, police line diperpanjang hingga seluruh area setelah desakan keluarga Jamaludin yang emosi akibat kejadian itu.

Kapolsek Utara Barat Kota Cirebon Kompol Luhut Sitohang yang mengecek lokasi meminta semua pihak, dalam hal ini keluarga korban maupun warga, untuk memberi kesempatan melakukan penyelidikan.

"Apa pun langkah pihak manajemen Yogya untuk mengatasi kondisi, tak akan kami halangi. Tapi kami sarankan, jangan dulu ada pekerjaan lagi selama penyelidikan polisi berlangsung."

Pihak kontraktor, Tata Projects pun diminta memperbaiki dulu rumah-rumah yang rusak. Kerugian materi akibat kejadian itu sendiri belum bisa dipastikan.

Sementara, Site Manager Tata Projects Kris dalam mediasi bersama korban maupun polisi, menyatakan permintaan maafnya dan menegaskan kesiapannya bertanggung jawab.

Dia pun memastikan metode kerja telah sesuai standar operasional. Kejadian itu, menurut dia, murni kecelakaan.

"Kami akan lakukan perbaikan terhadap rumah warga. Selama menunggu material untuk perbaikan rumah warga ini datang, kami sementara akan tutupi atap rumah dengan kain terpal," tegas dia.

Menurut dia, saat kejadian tak ada pekerjaan yang tengah dilakukan. Dinding pembatas itu sudah dibangun dua hari sebelumnya. Saat ditanya media, Kris menolak menjawab lebih jauh.

Dalam kesempatan itu, salah satu perwakilan Yogya Department Store, Hari, meminta pihak Tata Project lebih proaktif dalam berkomunikasi dengan warga.

"Supaya masalah cepat selesai dan tak berkembang hingga meresahkan. Lakukan pendekatan dan buktikan pertanggungjawaban dengan segera," kata dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3185 seconds (0.1#10.140)