Pemprov-Bulog Borong Cabai Petani
A
A
A
MEDAN - Ada pemandangan tak biasa di halaman Kantor Gubernur Sumatera Utara, Senin (2/3). Sejumlah pegawai kantor itu terlihat mengerubungi sebuah mobil minivan (Avanza). Setelah dilihat, ternyata minivan itu jadi lapak menjual cabai.
Adalah petugas Badan Urusan Logistik (Bulog) yang menjadi penjual cabai dengan lapak di atas mobil itu Rp12.000 per kilogram (kg). Kegiatan itu untuk membantu para petani di Kabupaten Batubara saat panen raya dilakukan di daerah itu, menyusul harga cabai yang anjlok di pasaran sebulan terakhir ini.
Selain cabai merah dari Kabupaten Batubara, Bulog juga menjual beras yang dibeli dari petani dari daerah yang sama. Untuk beras ukuran 10 kg, ada tiga jenis beras, seperti merah poci Rp105.000, ulos Rp98.000, dan super bulogmart Rp97.000. “Ini rata-rata beras premium yang biasa dikonsumsi untuk kalangan menengah ke atas. Namun harganya lebih murah dari harga di pasaran,” ujar Humas Bulog Divre Medan, Rudi Adlin.
Menurut Rudi, tujuan kegiatan tersebut membantu masyarakat setempat, khususnya kelompok tani terhadap nilai jual cabai merah yang belakangan anjlok. Kegiatan itu sudah berlangsung sejak 25 Februari kemarin, saat panen raya di Kabupaten Batubara. Sejak pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla, Bulog memang tak hanya menangani beras, tetapi juga enam komoditas lain, yaitu gula, cabai merah, bawang merah, jagung, kedelai, dan daging.
“Tujuannya hanya ingin membantu masyarakat, terutama para petani kita. Karena selama ini Bulog hanya menangani beras. Meski inisiatif datang dari kami, kami berkoordinasi dengan pemerintah setempat seperti provinsi dan kabupaten/ kota,” kata Rudi.
Saat ini, kata Rudi, baru tiga komoditas yang ditangani Bulog antara lain beras, cabai merah, dan jagung. Namun, untuk jenis komoditas jagung belum seutuhnya berjalan. Rudi mengungkapkan, adapun sistem pendistribusian dilakukan secara mobile.
Artinya menjual langsung kepada para konsumen. “Jadi sistemnya itu mobile . Kami sudah bekerja sama dengan Pemko Medan untuk menyediakan lapak menjual cabai merah ini sampai ke kelurahankelurahan,” ujarnya.
Dia menambahkan, selama hasil panen kelompok tani masih ada, pihaknya akan membeli hasil produksi tersebut. Saat ini produksi yang masuk baru 20 ton. Ke depan dengan aktivitas seperti ini, Bulog berharap harga cabai merah dapat normal kembali. “Hari ini kami mulai pendistribusiannya. Seperti tadi ada kami distribusi ke Jakarta 5 ton via kapal laut,” katanya.
Dia mengakui mayoritas pembeli pada hari pertama adalah kalangan PNS di Kantor Gubernur Sumut sejak mereka menjajakan dagangan dari pagi hari. “Kurang lebih sudah 80 kg yang laku kami jual dari 200 kg barang yang dibawa. Barang-barang ini juga kami kirim antardaerah, tidak hanya di Sumut,” katanya.
Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumut, Bondaharo Siregar mengungkapkan, kegiatan itu merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho sebagai bentuk kepedulian terhadap petani Sumut karena harga cabai yang murah di pasaran.
Pihaknya bersama Bulog Divre Medan pada pekan lalu mengunjungi panen raya kelompok tani di Kabupaten Batubara dan diketahui harga cabai merah dijual Rp6.000 per kg. Pihaknya membeli dengan harga Rp12.000 per kg. Namun, Bondaharo tak mengetahui pasti berapa banyak yang dibeli Pemprov Sumut dan Bulog.
Bondaharo menambahkan, Bulog bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menjadi leading sector untuk mengambil alih kegiatan tersebut. “Jadi setelah dibeli dari Batubara, kami bawa ke Medan untuk dipasarkan. Kami juga mengimbau agar bupati dan wali kota setempat juga tanggap dengan kondisi ini,” katanya.
Fakhrur rozi
Adalah petugas Badan Urusan Logistik (Bulog) yang menjadi penjual cabai dengan lapak di atas mobil itu Rp12.000 per kilogram (kg). Kegiatan itu untuk membantu para petani di Kabupaten Batubara saat panen raya dilakukan di daerah itu, menyusul harga cabai yang anjlok di pasaran sebulan terakhir ini.
Selain cabai merah dari Kabupaten Batubara, Bulog juga menjual beras yang dibeli dari petani dari daerah yang sama. Untuk beras ukuran 10 kg, ada tiga jenis beras, seperti merah poci Rp105.000, ulos Rp98.000, dan super bulogmart Rp97.000. “Ini rata-rata beras premium yang biasa dikonsumsi untuk kalangan menengah ke atas. Namun harganya lebih murah dari harga di pasaran,” ujar Humas Bulog Divre Medan, Rudi Adlin.
Menurut Rudi, tujuan kegiatan tersebut membantu masyarakat setempat, khususnya kelompok tani terhadap nilai jual cabai merah yang belakangan anjlok. Kegiatan itu sudah berlangsung sejak 25 Februari kemarin, saat panen raya di Kabupaten Batubara. Sejak pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla, Bulog memang tak hanya menangani beras, tetapi juga enam komoditas lain, yaitu gula, cabai merah, bawang merah, jagung, kedelai, dan daging.
“Tujuannya hanya ingin membantu masyarakat, terutama para petani kita. Karena selama ini Bulog hanya menangani beras. Meski inisiatif datang dari kami, kami berkoordinasi dengan pemerintah setempat seperti provinsi dan kabupaten/ kota,” kata Rudi.
Saat ini, kata Rudi, baru tiga komoditas yang ditangani Bulog antara lain beras, cabai merah, dan jagung. Namun, untuk jenis komoditas jagung belum seutuhnya berjalan. Rudi mengungkapkan, adapun sistem pendistribusian dilakukan secara mobile.
Artinya menjual langsung kepada para konsumen. “Jadi sistemnya itu mobile . Kami sudah bekerja sama dengan Pemko Medan untuk menyediakan lapak menjual cabai merah ini sampai ke kelurahankelurahan,” ujarnya.
Dia menambahkan, selama hasil panen kelompok tani masih ada, pihaknya akan membeli hasil produksi tersebut. Saat ini produksi yang masuk baru 20 ton. Ke depan dengan aktivitas seperti ini, Bulog berharap harga cabai merah dapat normal kembali. “Hari ini kami mulai pendistribusiannya. Seperti tadi ada kami distribusi ke Jakarta 5 ton via kapal laut,” katanya.
Dia mengakui mayoritas pembeli pada hari pertama adalah kalangan PNS di Kantor Gubernur Sumut sejak mereka menjajakan dagangan dari pagi hari. “Kurang lebih sudah 80 kg yang laku kami jual dari 200 kg barang yang dibawa. Barang-barang ini juga kami kirim antardaerah, tidak hanya di Sumut,” katanya.
Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumut, Bondaharo Siregar mengungkapkan, kegiatan itu merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho sebagai bentuk kepedulian terhadap petani Sumut karena harga cabai yang murah di pasaran.
Pihaknya bersama Bulog Divre Medan pada pekan lalu mengunjungi panen raya kelompok tani di Kabupaten Batubara dan diketahui harga cabai merah dijual Rp6.000 per kg. Pihaknya membeli dengan harga Rp12.000 per kg. Namun, Bondaharo tak mengetahui pasti berapa banyak yang dibeli Pemprov Sumut dan Bulog.
Bondaharo menambahkan, Bulog bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menjadi leading sector untuk mengambil alih kegiatan tersebut. “Jadi setelah dibeli dari Batubara, kami bawa ke Medan untuk dipasarkan. Kami juga mengimbau agar bupati dan wali kota setempat juga tanggap dengan kondisi ini,” katanya.
Fakhrur rozi
(ftr)