Tanpa Listrik, Bisa Alirkan Air ke Tempat Minim Sumber Air

Selasa, 03 Maret 2015 - 10:21 WIB
Tanpa Listrik, Bisa Alirkan Air ke Tempat Minim Sumber Air
Tanpa Listrik, Bisa Alirkan Air ke Tempat Minim Sumber Air
A A A
SEMARANG - Banyaknya daerah yang kesulitan menjangkau sumber air bersih membuat prihatin sejumlah siswa kelas 10 IPA SMA Kebondalem Kota Semarang. Mereka akhirnya membuat Pompa Hidram yang bisa mengalurkan air ke daerah jauh dari sumber air tanpa pasokan listrik.

Siswa penemu Pompa Hidram itu antara lain So Sin Hwe, Febrian Tri Daya serta Ryan Adhi Gunawan. Mereka meneliti dan merangkai sebuah pompa yang bisa digunakan tanpa menggunakan energi listrik sebagai pemacu pompa bekerja. Mereka menerapkan hukum fluida statis dan hidrostatis dalam penelitiannya.

Fluida merupakan zat yang dapat mengalir baik berupa cairan atau gas, yang memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Dalam hukum itu disebutkan bahwa tekanan berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan luas penampang.

So Sin Hwe menuturkan, sebagai awal penelitian, mereka membuat Pompa Hidram dalam skala kecil. Pompa yang mereka rakit pun berasal dari bahan-bahan murah dan mudah sekali ditemukan. Seperti pipa paralon berukuran 1inchlalu dipasang ke shock drat 3/4 inch. Kemudian dihubungkan lagi dengan klep tabo.

Setelah itu juga dilengkapishock drat ukuran 3/4 dan 1/2inch. Paralon kemudian dihubungkan dengan klep yang sudah dibuat dan disambungkan dengan paralon dengan klep otomatis. Setelah selesai, kemudian sisi paralon 1 inchdihubungkan dengan sumber air dan pompa tersebut dapat bekerja.

“Hipotesa awal penelitian menyebutkan bahwa tenaga energi potensial dan hukum utama hidrostatiska dapat diupayakan untuk mengangkat air dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi tanpa energi listrik,” paparnya.

Tata letak pompa juga sangat memengaruhi kerjanya. Posisi pompa harus berada di titik lebih rendah dibandingkan sumber air. Penentuan posisi itu dimaksudkan agar air datang dari sumber air mampu memberikan tekanan ke dalam pompa dan membuat pompa tersebut bekerja sesuai sistemnya.

“Selain tekanan air yang datang dari titik lebih tinggi, tekanan air juga bisa didapatkan dari arus air yang mengalir, sehingga jika pompa dipasang di aliran sungai pun bisa, karena ada arusnya,” katanya.

Melalui tekanan air yang masuk ke dalam sistem pompa, klep di dalam pompa akan bekerja dan mampu memompa air yang sudah masuk ke kleb tabo. Dengan begitu, air akan mampu terangkat ke tempat yang posisinya lebih tinggi dari letak pompa.

“Hasil penelitian yang sudah kami lakukan, dari ketinggian satu meter, air yang masuk dapat dipompa kembali dan mengalir ke tempat lebih tinggi hingga empat meter tingginya. Pada posisi itu, volume air yang dihasilkan sekitar lima liter dalam waktu 3-5 menit,” tuturnya.

Para siswa berharap Pompa Hidram dapat diterapkan di tempat-tempat yang berada di kawasan jauh dari sumber air. Sebab untuk mengaktifkan pompa tersebut agar dapat bekerja tidak membutuhkan listrik.

“Dari penelitian ini kami memperoleh kesimpulan akhir bahwa dengan tenaga potensial, gravitasi dan hukum utama hidrostatiska, pompa hidram bisa membawa air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi tanpa menggunakan listrik,” katanya.

Susilo Himawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7410 seconds (0.1#10.140)