Ibu Rumah Tangga Tewas Terjerembab di Tungku Masak

Senin, 02 Maret 2015 - 14:20 WIB
Ibu Rumah Tangga Tewas...
Ibu Rumah Tangga Tewas Terjerembab di Tungku Masak
A A A
BANTUL - Seorang ibu rumah tangga Eny Astuti, warga RT 02, Dusun Kutu, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro tewas setelah terjerembab di tungku masak di dapurnya.

Ibu beranak satu ini meninggal karena terjerembab di tungku ketika memasak air untuk mandi anak semata wayangnya sebelum berangkat sekolah.

Tetangga korban, Gatot Marhadi (42) mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi Senin pagi (2/3/2015) sekitar 06.05 WIB ketika mempersiapkan anaknya berangkat ke sekolah.

Pagi itu, Eny sendirian sudah memasak air untuk keperluan mandi anaknya. Wanita ini bermaksud menambah air untuk dimasak setelah air rebusan sebelumnya sudah digunakan mandi anaknya.

“Ketika memasukkan air lagi, dia nampaknya jatuh terjerembab ke depan,”ceritanya, Senin (2/3/2015).

Ketika anaknya, Andika Fajar Utama (8) selesai mandi melihat tubuh ibunya tertelungkup dengan posisi sebagian kepalanya masuk ke dalam tungku.

Lantas anak tersebut berteriak meminta tolong kepada tetangga-tetangganya. Sesaat lantas Reni, tetangga samping rumah lari masuk ke dapur namun karena tidak kuat mengangkat lantas dia juga berteriak-teriak meminta tolong.

Mendengar tetangganya berteriak histeris, Gatot rumahnya berada di depan rumah korban langsung berlari menuju dapur korban.

Sampai di dalam dapur dia melihat Eny sudah tertelungkup dengan posisi kepala masuk ke dalam tungku dan tangan kanannya masuk ke dalam bagian untuk memasukkan kayu. Dia lantas berusaha mengangkat tubuh korban ke tempat tidur tak jauh dari dapur.

“Setelah itu saya berlari ke tempat mertuanya dan memberitahukan kejadian tersebut,” ujarnya.

Korban lantas dibawa ke Rumah Sakit Elisabet di Ganjuran. Tetapi kabar yang dia terima, korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Menurut Gatot, saat diangkat kepala bagian kanan menempel di dasar tungku sehingga muka bagian kanan terbakar.

Selain itu, telapak tangan kanan juga terbakar demikian juga bagian kanan baju korban turut terbakar.

Gatot menambahkan, korban terjerembab diduga karena penyakit jantungnya kumat ketika memasak air.

Korban memang memiliki riwayat penyakit jantung, karena setiap bulan minimal tiga kali korban periksa jantung secara rutin ke rumah sakit.

Saat itu korban hanya bersama anaknya karena suami korban, Ardi Susanto sudah berangkat kerja menjadi buruh pencetak batako.

“Suaminya memang berangkat lebih awal karena katanya sedang menyelesaikan pesanan batako lebih banyak,” tuturnya.

Kapolsek Bambanglipuro, AKP Yayan Dewantara membenarkan peristiwa tersebut. Korban terjatuh terjerembab ke tungku diduga karena penyakit jantung yang dia derita kambuh.

Setelah dilakukan pengecekan, tidak ada luka-luka bekas penganiayaan. Sehingga pihaknya berkesimpulan jika korban meninggal karena sakit jantung bukan karena luka bakar.

“Korban luka bakar di pipi kanan dan perut. Jenazah langsung kami serahkan ke pihak keluarga,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6608 seconds (0.1#10.140)